Kebakaran Terjadi Lagi, Warga Kota Balikpapan Kembali Meratapi Nasib
Api membakar lebih dari 50 rumah yang dihuni 300 jiwa di Kelurahan Baru Ilir, Kecamatan Balikpapan Barat, Balikpapan, Rabu (15/12/2021). Alat pemadam diperlukan di permukiman padat untuk menekan jumlah korban.
Oleh
Sucipto
·3 menit baca
Kobaran api kembali membakar rumah-rumah warga di Kecamatan Balikpapan Barat, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, Rabu (15/12/2021). Kali ini, sedikitnya 300 orang yang menempati 50 rumah di Kelurahan Baru Ilir harus kehilangan tempat tinggal. Butuh mitigasi kuat mencegah kejadian di permukiman padat ini terus berulang.
Nyala api itu tidak butuh waktu lama menjilati kawasan RT 045 di Baru Ilir. Tidak sampai hitungan jam, kobaran membesar dan merambat ke rumah-rumah. Warga yang tadinya tenang di rumah lantas berhamburan keluar menyelamatkan diri dari kejaran api.
Salah seorang warga setempat yang panik adalah Kiki (20). Dia mengatakan, api muncul sekitar pukul 12.30 Wita. Kiki lalu keluar rumah, sama seperti yang dilakukan warga lainnya. Sempat ikut mencoba memadamkan api, usahanya tidak banyak membuahkan hasil.
Guyuran air dalam ember yang ia bawa terlalu lemah menjinakkan kebakaran itu. Terlebih, tiupan angin kencang membuat usahanya kian tiada arti. Sekitar pukul 15.00, sejumlah rumah sudah hangus kehilangan wujudnya. Kiki masih beruntung karena rumahnya tidak dilalap api.
Tembok dari papan dan kayu hangus. Atap seng rumah berserakan di antara puing-puing runtuhan bangunan. Kehadiran tim pemadam kebakaran bahkan tidak kuasa memadamkan kobaran api yang masih saja mengamuk memakan apa saja yang ada di sekitarnya.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Balikpapan Suseno menjelaskan, jumlah pasti rumah yang terbakar masih didata. Namun, berdasarkan informasi sementara, setidaknya 50 rumah terbakar di RT 044, 045, 046, dan 047.
”Sampai pukul 15.00, kami masih mencoba melakukan proses pendinginan. Mobil pemadam yang diturunkan dari BPBD sebanyak 15 unit. Lalu, ada lima unit milik perusahaan daerah air minum, satu unit milik Pertamina Hulu Mahakam, dan empat unit milik kepolisian,” katanya.
Rumah-rumah yang terbakar sudah tak bisa ditinggali warga. Bahkan, rumah yang masih berdiri pun rentan ambruk. Oleh karena itu, Camat Balikpapan Barat M Arif Fadillan bersama Dinas Sosial Kota Balikpapan berkoordinasi membuat tempat penampungan sementara. Dia memperkirakan sedikitnya 300 jiwa terdampak.
”Sebagai langkah awal, korban akan diberikan tenda darurat di dekat Wisma Pertamina,” kata Arif. Permukiman padat itu kebetulan berada di belakang wisma milik Pertamina.
Kepala Polsek Balikpapan Barat Komisaris Totok Eko Darminto mengatakan, penyebab kebakaran masih diselidiki. Selain itu, tim gabungan masih terus berupaya memadamkan api hingga mengevakuasi warga.
Berulang
Data BPBD Kota Balikpapan menyebutkan, dengan kejadian ini, sudah terjadi tiga kebakaran di Balikpapan Barat sepanjang tahun 2021. Karakteristik permukiman yang terbakar serupa. Sebagian besar rumah warga berdinding kayu. Selain itu, instalasi listrik di sana juga rentan memicu arus pendek. Selain padat penduduk, kawasan ini terletak di lahan miring atau di sekitar tebing.
Sebelumnya, kebakaran menyebabkan puluhan rumah terbakar di Baru Ulu pada Juni 2021. Pada Oktober 2021, api kembali menggila melukai seorang anak balita di Kelurahan Margomulyo. Kala itu, dua rumah hangus terbakar.
”Dari kejadian sebelumnya ada yang sengaja dibakar. Ada juga akibat arus pendek listrik,” kata Suseno.
Ke depan, Suseno mengimbau warga agar memperhatikan sambungan listrik dan keberadaan kompor di rumah. Dia melihat masih banyak sambungan kabel yang ditutupi isolasi seadanya. Selain itu, dari pengamatan di lapangan, kawasan ini juga minim alat pemadam kebakaran ideal. Akibatnya, kobaran api sering kali hanya dilawan dengan ember berisi air yang dibawa warga yang panik.
”Setiap ada kebakaran, sambil menunggu pemadam, biasanya warga mengguyur api dengan air dari masjid dan rumah,” kata Romli, warga Baru Ilir lainnya.
Romli, Kiki, dan warga lainnya di kawasan rawan kebakaran jelas bakal selalu kalah jika dipaksa terus bertarung dengan api. Apabila terus begini, api akan selalu menang dan manusia di sekitarnya kembali tidak berdaya meratapi nasibnya.