Gempa NTT Terasa hingga Makassar, Sejumlah Warga Panik
Sebagian daerah di Sulawesi Selatan, termasuk Kota Makassar, merasakan getaran gempa cukup keras. Kabupaten Kepulauan Selayan di Sulsel adalah salah satu daerah yang cukup dekat dengan episentrum gempa.
Oleh
Reny Sri Ayu
·2 menit baca
MAKASSAR, KOMPAS — Gempa dengan magnitudo 7,4 yang mengguncang wilayah Nusa Tenggara Timur, getarannya cukup keras terasa di Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Kerasnya getaran membuat warga di perkantoran, terutama gedung tinggi, berlarian keluar. Di Selayar, kabupaten yang cukup dekat dengan episentrum gempa, dua pulau belum bisa dipantau akibat sulitnya akses komunikasi.
Di sejumlah daerah, seperti Gowa, Bantaeng, hingga Bulukumba, getaran juga dirasakan cukup keras. Bahkan, di Kabupaten Kepulauan Selayar, yang cukup dekat dengan titik gempa, warga panik dan mengamankan diri ke lokasi yang lebih tinggi.
Gempa terjadi pada Selasa (14/12/2021) pukul 10.20 WIB. Lokasi gempa sekitar 112 kilometer barat laut Larantuka, NTT, dengan kedalaman 12 kilometer.
Tak berselang lama setelah gempa, pihak BMKG Wilayah IV Makassar mengeluarkan pengumuman peringatan dini tsunami. Pengumuman ini menyebut potensi tsunami untuk wilayah Maluku, NTB, NTT, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Tenggara.
”Potensi tsunami, tolong dibantu teruskan segera,” kata R Jamroni, Kepala Subkoordinator Pengumpulan dan Penyebaran BMKG Wilayah IV Makassar
Tak lama, pengumuman tsunami kedua kembali dikeluarkan. Pengumuman ini menyusul ada gempa susulan. Pascagempa pertama, tercatat delapan kali gempa susulan dalam rentang waktu sekitar 1 jam.
Di Makassar, gempa membuat warga cukup terkejut dan panik. Di gedung-gedung tinggi, seperti Hotel Swissbell, Rumah Sakit Primaya, gedung Graha Pena, RS Wahidin, dan lainnya, orang-orang berlarian keluar gedung.
Di gedung-gedung tinggi, seperti Hotel Swissbell, Rumah Sakit Primaya, gedung Graha Pena, RS Wahidin, dan lainnya, orang-orang berlarian keluar gedung.
”Saya sedang di Swissbell ikut seminar saat gempa terjadi. Semua kaget dan berhamburan keluar gedung. Getarannya cukup terasa, jadi saya kaget. Beruntung saat turun tadi semua saling mengingatkan untuk tidak panik,” kata Iin Nurfahraeni, warga Makassar.
Di Bantaeng, pegawai Rumah Sakit Anwar Makkatutu, termasuk pasien, juga berhamburan keluar gedung. Dalam foto dan video yang beredar, tampak pasien dikumpulkan di halaman rumah sakit. Sebagian dibawa keluar dengan tempat tidur yang digunakan.
Dalam foto dan video yang beredar, tampak pasien dikumpulkan di halaman rumah sakit. Sebagian dibawa keluar dengan tempat tidur yang digunakan.
Sementara di Kabupaten Kepulauan Selayar, situasi terkini masih dipantau. Namun, laporan sementara, kerusakan terjadi di sejumlah kawasan dan sebagian besar warga mengungsi ke daerah tinggi. Hanya saja, sejauh ini ada dua pulau yang dekat dengan lokasi gempa dan belum bisa dipantau kondisinya.
”Ada Pulau Pasilambena dan Pulau Pasimarannu yang hingga kini belum bisa kami pantau karena jaringan tidak bagus. Kami sedang berusaha untuk mendata kondisi di sana. Kalau di kota kabupaten masih kondusif. Warga sudah kami imbau untuk tidak panik. Mereka sebagian sudah mengungsi ke tempat aman,” kata Ahmad Anahar, Kepala Pelaksana BPBD Selayar.
Dalam peta, Selayar termasuk yang cukup dekat dengan lokasi gempa. Di kabupaten ini terdapat banyak pulau kecil yang dihuni dan lokasinya dekat ke NTT.