Capaian Vaksinasi Dosis Pertama di Kabupaten Magelang Sulit Ditingkatkan
Pemkab Magelang kesulitan meningkatkan capaian vaksinasi Covid-19 dosis pertama. Selain sulit menemukan orang yang belum divaksin, minat sebagian warga untuk melakukan vaksinasi juga terbilang rendah.
Oleh
REGINA RUKMORINI
·3 menit baca
MAGELANG, KOMPAS — Pemerintah Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, terus berupaya menggenjot capaian vaksinasi dosis pertama Covid-19. Meski berbagai upaya sudah dilakukan, capaian vaksinasi bergerak lambat.
”Karena demikian lambatnya pergerakan tersebut, maka untuk meningkatkan capaian vaksinasi dari 64 persen menjadi 65 persen saja membutuhkan waktu sekitar dua minggu,” ujar Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang Sunaryo, saat ditemui, Selasa (14/12/2021).
Sulitnya menggenjot capaian vaksinasi dirasakan selama dua minggu terakhir. Jika capaian vaksinasi dosis kedua mampu mencapai 1 persen per hari, capaian vaksinasi dosis pertama sering kali kurang dari 1 persen, bahkan kurang dari 0,5 persen per hari.
Sunaryo mengatakan, upaya pendataan sudah dilakukan dengan melibatkan pengurus RT/RW, pemerintah desa, dan tim penggerak PKK. Sekalipun jumlah warga yang terdata masih kurang dari target, dinas kesehatan tetap berupaya aktif memanggil mereka untuk mengikuti vaksinasi di desa.
Namun, upaya tersebut juga belum berhasil menggenjot capaian vaksinasi. ”Warga yang datang untuk melakukan vaksinasi biasanya hanya separuh dari jumlah warga yang terdata belum tervaksin,” ujarnya.
Di sela-sela upaya pendataan tersebut, Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang juga berupaya melakukan vaksinasi dengan mendatangi langsung rumah-rumah warga.
Berdasarkan data pada Senin (13/12/2021), capaian vaksinasi dosis pertama di Kabupaten Magelang mencapai 65,67 persen dan capaian vaksinasi dosis kedua 43,08 persen. Adapun vaksinasi dosis ketiga sebesar 0,28 persen.
Kendatipun capaian vaksinasi dosis pertama terdata masih kurang dari 70 persen, Sunaryo mengatakan, capaian vaksinasi riil dimungkinkan lebih dari itu. Hal ini karena banyak warga juga mengikuti vaksinasi di Kota Magelang.
Selain mengikuti program vaksinasi yang digelar Pemerintah Kota Magelang, sebagian warga dimungkinkan mengikuti program vaksinasi yang dilakukan jajaran Kepolisian Resor (Polres) Magelang Kota ataupun Kodim 0705/Magelang. Semua program itu biasa diselenggarakan dengan mengabaikan asal domisili warga.
Dengan kondisi tersebut, Sunaryo mengatakan, hingga saat ini Pemkab Magelang belum bisa menggelar vaksinasi untuk anak usia 6-11 tahun. Pemkab juga masih menunggu regulasi dan tambahan pasokan vaksin khusus untuk anak-anak kelompok usia tersebut.
Polres Magelang memiliki dua tim yang khusus bertugas menangani masalah vaksinasi.
Sementara itu, kesulitan menggenjot capaian vaksinasi dan mencari peserta vaksinasi dosis pertama juga dirasakan oleh jajaran Kepolisian Resor (Polres) Magelang.
Kepala Bagian Operasi Polres Magelang Komisaris Maryadi mengatakan, Polres Magelang memiliki dua tim yang khusus bertugas menangani masalah vaksinasi. Dua tim tersebut ditargetkan melakukan vaksinasi pada 3.000 orang per hari, tetapi capaiannya hanya sekitar 1.500 orang per hari.
Menyikapi kondisi ini, Maryadi mengatakan, pihaknya menggerakkan lebih banyak personel untuk membantu percepatan vaksinasi. ”Personel Bhabinkamtibmas yang ada di desa-desa saat ini juga diminta terlibat aktif mendata dan menggerakkan warga untuk melakukan vaksinasi,” ujarnya.
Selama masa liburan Natal dan Tahun Baru, Pemkab Magelang bersama berbagai instansi terkait, termasuk Polres Magelang, akan membuka pos pelayanan terpadu. Di setiap pos tersebut, Maryadi memastikan akan membuka layanan vaksinasi, baik untuk warga luar kota maupun warga Kabupaten Magelang.
”Setiap orang, warga yang lalu lalang, yang diketahui belum melakukan vaksinasi nantinya kami arahkan untuk langsung divaksinasi di pos pelayanan terpadu,” ujarnya.
Maryadi mengatakan, upaya percepatan vaksinasi sama sekali tidak terkendala keterbatasan stok vaksin. Polres Magelang saat ini masih memiliki 20.000 dosis vaksin yang siap untuk digunakan.