Butuh Perbaikan, Jalur Pendakian Gunung Kerinci Via Solok Selatan Ditutup Sementara
Sebagian jalur pendakian di Gunung Kerinci ditutup sementara. Petunjuk arah menuju puncak banyak yang hilang akibat aktivitas perambahan hutan, begitu pula dengan jalur yang mulai ditutupi serasah.
Oleh
YOLA SASTRA
·3 menit baca
PADANG, KOMPAS — Jalur pendakian Gunung Kerinci via Solok Selatan, Sumatera Barat, ditutup sementara untuk perbaikan. Petunjuk arah menuju puncak banyak yang hilang akibat aktivitas perambahan hutan. Jalur pendakian juga mulai ditutupi serasah.
Kepala Seksi Pengelolaan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) Wilayah IV David, Jumat (10/12/2021), mengatakan, usulan penutupan sementara jalur telah disampaikan kepada Kepala Bidang Pengelolaan Taman Nasional Wilayah II Sumbar. Langkah selanjutnya, kata dia, menunggu surat dari Kepala Balai Besar TNKS.
”Petunjuk arah menuju puncak banyak yang hilang. Kami sedang coba perbaiki dulu daripada tersesat pendaki di jalan. Jalur Solok Selatan ini baru dibuka, beda dengan jalur R10 (via Kersik Tuo, Kerinci, Jambi) yang sudah ada pesanggrahan dan pos. Di sini (Solok Selatan) masih murni rimba, cuma ada petunjuk arah,” kata David.
David menjelaskan, petunjuk arah itu banyak hilang, di sebagian jalur ada aktivitas perambahan hutan. Setelah ada penindakan pada Juni lalu, lahan tersebut ditinggalkan. Beberapa jalan juga ada yang mulai tertutup serasah.
”November lalu, kami coba cari jalur (via Solok Selatan) itu, butuh waktu 7-8 hari untuk bertemu jalurnya lagi sampai ke titik perkemahan. Biasanya cuma 3-4 hari. Kemarin, lebih dari 7 hari karena banyak salah jalur,” kata David.
Menurut David, sejauh ini memang belum ada surat resmi dari Balai Besar TNKS terkait dengan penutupan ini. Walakin, jika ada yang ingin mendaki Gunung Kerinci via Solok Selatan di daerah Bangun Rejo, Nagari Lubuk Gadang Selatan, Sangir, David tetap mengarahkannya ke jalur pendakian R10 atau Kersik Tuo.
David melanjutkan, penutupan berlangsung hingga perbaikan selesai dan jalur dianggap aman. Kapan targetnya, kata dia, melihat situasi di lapangan. Nanti, pihaknya juga melibatkan pemandu lokal untuk perbaikan jalur.
”Dalam bulan ini, kami coba naik lagi dengan teman-teman lokal, mencari jalurnya lagi, sambil mengecek apakah bisa dilakukan pemasangan rambunya kembali,” ujarnya.
Jalur pendakian Gunung Kerinci via Solok Selatan, kata David, dibuka sejak awal 2018. Jalur ini memang belum banyak dilalui, selain karena baru, juga karena diperuntukkan bagi pendaki berpengalaman, yang mencari sensasi jalur berbeda. Untuk mendaki via Solok Selatan, pendaki wajib ditemani pemandu lokal dan surat izin masuk kawasan konservasi (simaksi).
Dibandingkan dengan Kersik Tuo, kata David, jalur di Solok Selatan lebih panjang. Hutannya dari bawah, dari luar kawasan sudah hutan, beda dengan Kersik Tuo yang dimulai dari pinggang gunung. Normalnya, lama pendakian jalur Solok Selatan 4 hari 3 malam, sedangkan Kersik Tuo 2 hari 1 malam.
”Potensi di jalur Solok Selatan ada beberapa air terjun, banyak ditemukan satwa liar, seperti kura-kura, rangkong, dan jejak binatang, tanaman, dan lain-lain. Puncaknya dobel, ada puncak bayangan dan puncak di Tugu Yudha,” ujar David.
Secara terpisah, Abul Aziz, pemandu, mengatakan, secara prinsip, ia mendukung penutupan sementara untuk perbaikan jalur. Ini demi keamanan dan kenyamanan para pendaki. Walakin, ia berharap ada kejelasan batas waktu dan rencana kerja dari TNKS.
”Mesti ada koordinasi dan diskusi yang detail tentang sejauh apa jalur ini ditutup dan sejauh apa akan diperbaiki. Jadi, ada semacam komunikasi yang baik dengan teman-teman pemandu,” kata Aziz, yang juga anggota Kelompok Pecinta Alam (KPA) Winalsa.