Sidoarjo Kirim Tenaga Kesehatan untuk Bantu Korban Erupsi Semeru
Pemerintah Kabupaten Sidoarjo mengirimkan bantuan tenaga kesehatan dan obat-obatan untuk korban bencana erupsi Gunung Semeru di Lumajang, Senin (6/12/2021).
Oleh
RUNIK SRI ASTUTI
·2 menit baca
SIDOARJO, KOMPAS — Pemerintah Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, mengirimkan bantuan tenaga kesehatan dan obat-obatan untuk korban bencana erupsi Gunung Semeru di Lumajang, Senin (6/12/2021). Bantuan tersebut diharapkan bisa mengoptimalkan penanganan masalah kesehatan masyarakat, terutama para korban luka dan pengungsi.
Bantuan tenaga kesehatan yang dikirimkan sebanyak tujuh orang yang terdiri dari dokter umum, perawat, dokter spesialis anestesi, dan tenaga penata anestesi. Dikirim pula satu unit ambulans. Bersamaan dengan pemberangkatan tenaga kesehatan tersebut, juga dikirimkan bantuan obat-obatan dan kebutuhan logistik pendukung, seperti kantong jenazah, makanan tambahan untuk anak-anak, dan susu formula untuk bayi.
”Pengiriman bantuan tim kesehatan ini merupakan tahap awal untuk membantu mempercepat penanganan kesehatan masyarakat terdampak bencana,” ujar Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali.
Muhdlor mengatakan, pada tahap berikutnya, akan dikirimkan bantuan logistik berupa bahan kebutuhan pokok dan kebutuhan lain yang mendesak diperlukan untuk meringankan derita warga. Bahkan, apabila diperlukan, Sidoarjo siap mengirimkan kendaraan dapur umum beserta tenaga sukarelawan ke Lumajang.
Direktur RSUD Sidoarjo Atok Irawan mengatakan, pengiriman bantuan tenaga kesehatan ke lokasi bencana erupsi Semeru akan disesuaikan dengan kebutuhan di lapangan. Demikian pula dengan masa perbantuan atau penugasan sukarelawan tenaga kesehatan.
”RSUD Sidoarjo menyiapkan tim untuk merotasi para sukarelawan tenaga kesehatan agar layanan yang diberikan kepada masyarakat terdampak bencana ini berkelanjutan,” kata Atok.
Sementara itu, Pemerintah Kota Madiun melalui BPBD memfasilitasi masyarakat yang ingin mengirimkan bantuan ke Lumajang. Bantuan bisa disalurkan dalam bentuk barang, seperti bahan pokok, baju layak pakai, masker, maupun uang.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Madiun Jarianto mengatakan, antusiasme masyarakat cukup tinggi untuk menyalurkan bantuan. Hal itu terlihat dari banyaknya warga yang berdatangan setelah posko dibuka. Pihaknya mengapresiasi empati dan simpati masyarakat terhadap korban bencana serta berharap menyalurkan pada institusi yang berwenang agar tepat sasaran.
Erupsi Gunung Semeru yang terjadi pada Sabtu (4/12/2021) menyebabkan sedikitnya 15 warga meninggal dan puluhan lainnya mengalami luka bakar. Jumlah korban masih dimungkinkan bertambah karena banyak yang belum ditemukan.
Posko Tanggap Darurat Bencana Awan Panas dan Guguran Gunung Semeru melaporkan, 27 warga masih dinyatakan hilang. Namun, pengecekan dan validasi data terus dilakukan untuk memastikan status korban tersebut.
Hingga saat ini, upaya pencarian dan penyelamatan terus dilakukan terhadap korban. Sementara itu, jumlah warga terdampak bencana mencapai 5.205 jiwa dengan sebanyak 1.707 jiwa di antaranya mengungsi di 19 lokasi pengungsian yang tersebar di sejumlah lokasi.