Pemerintah Kota Denpasar menginisiasi dan memfasilitas kegiatan Denpasar Youth Festival 2021 dengan melibatkan kalangan komunitas kreatif, akademi, dan pihak swasta di Kota Denpasar.
Oleh
COKORDA YUDISTIRA
·6 menit baca
Teriakan sorak-sorai memenuhi selasar ruang Taksu Gedung Dharma Negara Alaya Kota Denpasar di kawasan Lumintang, Kecamatan Denpasar Utara, Kota Denpasar, Bali, Sabtu (6/11/2021) sore. Sekumpulan anak muda bersorak menyemangati peserta lomba kostum karnaval yang sedang dinilai dewan juri.
Tidak kurang 18 busana kostum karnaval menjadi perhatian dewan juri untuk dinilai dalam Denpasar Youth Festival 2021 itu. Pesertanya berasal dari kalangan komunitas kreatif dan kelompok muda-mudi di Kota Denpasar. Di antara busana karnaval yang dinilai, terdapat busana rancangan I Gusti Ngurah Agung Prayoga Wibawa (21), peserta dari Komunitas Gobog asal Kelurahan Penatih, Denpasar Utara.
Sambil mengamati proses penilaian dari dewan juri, Prayoga bertutur, dirinya bersemangat mengikuti lomba. Ia menampilkan kostum karnaval yang didesain dengan konsep uang kepeng, atau uang koin yang tengahnya berlubang.
”Ini ruang yang bagus bagi kami, seniman muda di Kota Denpasar,” kata mahasiswa di Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) PGRI Bali itu.
Denpasar Youth Festival 2021, atau dipopulerkan dengan sebutan D’Youth Fest, merupakan festival bagi kaum muda-mudi Kota Denpasar yang perdana. Festival yang digelar 16 Oktober 2021 sampai 7 November 2021 itu diinisiasi dan difasilitasi Pemerintah Kota Denpasar dengan melibatkan kalangan komunitas kreatif, akademi, dan pihak swasta.
Kepala Bidang Pengembangan Sumber Daya Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di Dinas Pariwisata Kota Denpasar I Wayan Hendaryana mengungkapkan, festival ditujukan sebagai wahana sekaligus bentuk stimulus bagi kalangan muda, termasuk pula pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), komunitas kreatif, dan seniman, untuk tetap berkreasi meskipun sedang dalam suasana pembatasan akibat pandemi Covid-19.
Selama festival berlangsung, sejumlah aktivitas mengisi D’Youth Fest 2021 yang dipusatkan di kompleks Gedung DNA Kota Denpasar, di antaranya, lomba baleganjur (ensamble gambelan Bali), lomba tari tradisional, lomba lagu pop, lomba koreografi tari, dan lomba kustom karnaval. Selain itu, D’Youth Fest 2021 juga diisi kompetisi skateboard, lomba band pelajar, dan kontes fotografi. D’Youth Fest semakin semarak dengan adanya pameran dan webinar.
”Kami dari komunitas skateboard menilai ajang D’Youth ini positif bagi anak muda untuk menunjukkan kreativitasnya secara positif,” kata Erik Sidupa (34), Ketua Persatuan Skateboard Bali (PSB) Pengurus Cabang Denpasar, ketika ditemui di Gedung DNA Kota Denpasar, Sabtu (6/11).
Erik menyebutkan, kompetisi skateboard, atau papan luncur, yang digelar di pelataran rubanah (basement) Gedung DNA Kota Denpasar diikuti sekitar 30 orang. Menurut Erik, ajang kompetisi skateboard itu juga menjadi langkah pencarian dan pembinaan bibit atlet skateboard dari Bali, khususnya di Kota Denpasar. Terlebih, ujar Erik, atlet cabang olahraga papan luncur di Kota Denpasar pernah menyumbangkan medali emas di ajang SEA Games 2019 di Filipina.
Potensi digital
Sementara itu, di dekat meja penerima tamu Gedung Dharma Negara Alaya Kota Denpasar, terdapat sebuah ruangan yang diisi sekelompok muda-mudi. Mereka tampak serius berdiskusi. Sementara diamati dari luar, di bagian atas pintu ruangan itu terpampang tulisan Bali Blockchain Center.
Ruangan Bali Blockchain Center yang diresmikan Wali Kota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara, Sabtu (16/10), dikhususkan sebagai tempat berdiskusi maupun tempat belajar tentang informasi investasi aset kripto dan teknologi blockchain yang semakin populer belakangan ini.
Keberadaan ruangan Bali Blockchain Center di Gedung DNA Kota Denpasar itu, menurut CEO Kepeng.io I Gede Putu Rahman Desyanta, Jumat (5/11), menjadi cerminan visi dan semangat Pemkot Denpasar dalam menangkap potensi teknologi digital. Ruangan itu juga ditujukan untuk mendiseminasikan informasi dan pengetahuan tren aset digital, serta teknologi blockchain ke berbagai lapisan masyarakat, termasuk kalangan pemerintah daerah dan anak-anak muda.
Pemkot Denpasar melalui Badan Kreatif (Bkraf) Kota Denpasar bersama pengembang lokapasar Kepeng.io menginkubasi dan mengembangkan Baliola.com menjadi lokapasar dengan teknologi blockchain yang menjual produk kreatif, baik produk digital maupun non-digital, sebagai aset digital yang tidak dapat dipertukarkan (non-fungible token/NFT). Desyanta mengapresiasi penyediaan ruangan di Gedung DNA Kota Denpasar sebagai ruang Bali Blockchain Center.
Ditemui di Gedung DNA Kota Denpasar, Jumat (5/11), Hendaryana mengatakan, kegiatan D’Youth Fest 2021 juga digelar secara hibrida, yakni memadukan kegiatan secara luring di kawasan Gedung DNA Kota Denpasar dengan penayangan acara dan transaksi secara di dalam jaringan (daring). Dalam kegiatan D’Youth Fest 2021, baik peserta maupun pengunjung festival itu juga diarahkan bertransaksi secara digital, termasuk dengan menggunakan aplikasi dompet digital LinkAja.
Pemerintah Kota Denpasar menggelar ajang Denpasar Youth Festival bagi kaum muda-mudi Kota Denpasar dengan melibatkan kalangan komunitas kreatif. Suasana penilaian lomba kostum karnaval di Gedung Dharma Negara Alaya Kota Denpasar ketika didokumentasikan pada Sabtu (6/11/2021).Selain lantaran situasi pandemi Covid-19, menurut dia, penyelenggaraan kegiatan secara hibrida itu juga bertujuan merangsang UMKM di kecamatan dan desa maupun kelurahan di seluruh Kota Denpasar. Dari hasil pemantauan panitia penyelenggara, jumlah pengunjung D’Youth Fest 2021 yang langsung ke Gedung DNA Kota Denpasar selama kegiatan berlangsung sekitar 8.600-an orang, sedangkan pengunjung D’Youth Fest 2021 secara daring lebih banyak hampir dua kali lipatnya, yakni mencapai 16.600-an kunjungan.
Meski D’Youth Fest baru kali pertama digelar, animo masyarakat tergolong sangat baik. Kegiatan D’Youth Fest 2021 menghasilkan transaksi ekonomi sedikitnya Rp 1,2 miliar. Pemkot Denpasar pun akan menjadikan D’Youth Fest 2021 sebagai agenda rutin dan dirangkaikan dengan kegiatan tahunan Denpasar Festival (Denfest) yang digelar pada Desember.
Desyanta juga mengungkapkan, Bali, khususnya Kota Denpasar, memiliki potensi kuat dalam mengembangkan teknologi blockchain. Kekuatan potensi Kota Denpasar, tidak hanya didukung keberadaan situs warisan sejarah dan budaya serta beraneka produk kreatif yang dihasilkan warganya, tetapi juga kreativitas warganya. Keberadaan Bali Blockchain Center di Gedung DNA Kota Denpasar diyakini akan menarik minat kalangan pengembang teknologi blockchain dan aset kripto di level regional maupun level internasional.
Pengembangan diri
Geliat berkreasi dan terus bergerak di Kota Denpasar tecermin dari visi Kota Denpasar di masa kepemimpinan Wali Kota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara dan Wakil Wali Kota Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa, yakni Kota Kreatif Berbasis Budaya Menuju Denpasar Maju. Kata maju merupakan akronim dari makmur, aman, jujur, dan unggul.
Semangat Kota Denpasar, yang terus bergeliat meski dalam kondisi sulit, termasuk akibat dampak pandemi Covid-19, tecermin pada kalimat yang tertera di dinding plafon lobi Gedung DNA Kota Denpasar. Kalimat itu diambil dari pernyataan Gubernur Bali periode 1978-1988 Ida Bagus Mantra, yakni ”Menemui Diri Sendiri Adalah Sumber Kreativitas dan Kesejahteraan Hidup.”
Pesan moral dari kalimat Ida Bagus Mantra, yang dikenal sebagai intelektual dan tokoh sejarah Bali, adalah pemahaman diri merupakan hal penting bagi orang Bali. Semangat dari pernyataan tokoh Bali itu menjadi etos orang Bali, seperti diungkapkan seorang pendeta Hindu dan sastrawan Bali abad ke-20 dalam kutipannya, ”Tong Ngelah Karang Sawah, Karang Awake Tandurin.”
Kutipan mashyur itu diambil dari Geguritan Salampah Laku, puisi karya Ida Pedanda Made Sidemen, kawi-wiku (penyair dan pendeta) Bali. Seperti halnya makna kutipan itu, pengembangan diri sendiri merupakan hal utama dan bermakna.