Pertumbuhan Ekonomi di Sumsel Membaik, Angka Kemiskinan Belum Turun Signifikan
Pertumbuhan ekonomi di Sumsel belum selaras dengan penurunan angka kemiskinan. Perlu sinergitas antar-instansi dalam penyusunan program perihal visi pembangunan dan penyaluran bantuan sosial.
Oleh
RHAMA PURNA JATI
·2 menit baca
PALEMBANG, KOMPAS — Pertumbuhan ekonomi di Sumsel belum dibarengi dengan penurunan angka kemiskinan yang signifikan. Kerja sama antar-instansi dibutuhkan dalam penyusunan beragam program untuk mewujudkan kesejahteraan semua warga.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan ekonomi Sumsel pada triwulan III-2021 sebesar 3,93 persen. Angka ini melambat dibanding pertumbuhan ekonomi triwulan II-2021 yang menyentuh angka 5,71 persen. Pemprov Sumsel masih melihatnya sebagai tren positif.
Akan tetapi, kondisinya tidak lantas mampu menurunkan angka kemiskinan secara signifikan. BPS menyebutkan, angka kemiskinan di Sumsel per Maret 2021 mencapai 1,11 juta orang atau 12,84 persen dari total penduduk. Jika dibandingkan dengan jumlah penduduk pada September 2020, hanya terjadi penurunan 0,14 persen yang setara lebih kurang 5.890 orang.
Gubernur Sumsel Herman Deru, Kamis (25/11/2021), di Palembang, menyatakan, pertumbuhan ekonomi Sumsel masih positif walau terjadi perlambatan. Hanya saja, hal itu belum selaras dengan penurunan kemiskinan.
”Penurunan angka kemiskinan masih rendah, yakni di bawah 1 persen,” katanya.
Menurut Herman, pertumbuhan ekonomi suatu daerah seharusnya selaras dengan penurunan angka kemiskinan. Dia meminta semua pihak mencari akar permasalahan untuk menemukan solusi yang tepat. ”Semua instansi harus bekerja secara keroyokan,” kata Herman.
Selain kerja bersama, dia juga meminta pemerintah daerah memaksimalkan penyerapan anggaran. Dia yakin, hal itu bisa ikut meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
”Permasalahan biasanya tidak jauh dari masih berjalannya proses tender untuk penyediaan barang dan jasa,” kata Herman.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sumsel Hari Widodo mengatakan, melambatnya pertumbuhan ekonomi disebabkan penerapan perbatasan kegiatan masyarakat darurat di beberapa daerah. Namun, pertumbuhan ekonomi Sumsel masih dalam tren positif.
”Beberapa sektor sudah mulai dibuka secara bertahap sehingga pergerakan ekonomi tetap berjalan baik,” ujarnya.
Dalam kondisi seperti ini, Hari berharap agar pemerintah daerah segera mempercepat penyerapan anggaran untuk kebutuhan belanja daerah. Alasannya, hal ini dapat berpengaruh pada perputaran perekonomian masyarakat.
”Selain itu, dibutuhkan juga intervensi berupa bantuan sosial untuk meningkatkan daya beli masyarakat,” katanya.