Tiga Orang Tewas akibat Tersambar KA Tawang Alun di Pasuruan
Kecelakaan di pelintasan kereta api tanpa palang pintu di Desa Sentul, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, merenggut empat korban. Tiga orang meninggal di tempat dan seorang kritis.
Oleh
DAHLIA IRAWATI
·2 menit baca
MALANG, KOMPAS — Kecelakaan di pelintasan kereta api (KA) tanpa palang pintu di Desa Sentul, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, menelan empat korban. Tiga orang meninggal di tempat dan seorang lainnya kritis.
Kecelakaan terjadi pada Jumat (19/11/2021) pukul 12.02. Saat itu, KA Tawang Alun relasi Banyuwangi-Malang sedang melaju di antara Stasiun Sengon menuju Lawang. Tiba di lokasi, sebuah kendaraan jip dengan nomor polisi N 1898 VQ melintas dan akhirnya tersambar KA. Akibat sambaran KA tersebut, empat penumpang di dalam mobil menjadi korban.
”Tiga orang meninggal dan satu orang dalam kondisi kritis sehingga dilarikan ke Rumah Sakit Saiful Anwar Malang, RS terdekat untuk mendapat penanganan intensif,” kata Kepala Kepolisian Resor Pasuruan Ajun Komisaris Besar Erick Frendriz. Hingga saat ini, polisi masih memastikan kondisi korban keempat tersebut.
Empat korban itu adalah Ratna Indra (55), warga Desa Sentul; Djemy Nyoto (64), warga Desa Sentul; Stefen Fang Nyoto (22), warga Kelurahan Petemon, Surabaya; serta Velisa Yulian (24), warga Kelurahan Petemon, Surabaya. Velisa adalah korban yang dilarikan ke RS.
Berdasarkan keterangan warga sekitar, mobil melaju dari arah barat saat KA Tawang Alun tersebut melintas menuju Kota Malang. Warga melihat mobil terus melintas meskipun terdengar bunyi klakson KA. Akibatnya, mobil ringsek dan terseret sejauh lebih kurang 25 meter dari lokasi.
Hingga saat ini, Erick mengatakan, polisi masih mencari penyebab kejadian tersebut. ”Selama ini, rata-rata kejadian kecelakaan KA biasanya karena hujan. Bisa jadi karena hujan, pandangan tertutup sehingga rambu-rambu tidak terlihat. Namun, pada kecelakaan kali ini, situasinya tidak sedang hujan dan cerah. Ini yang masih harus dicari penyebabnya apa,” katanya.
Namun, Erick berharap masyarakat selalu berhati-hati dalam berkendara agar kasus kecelakaan lalu lintas bisa diminimalkan. ”Kami juga berharap pemerintah desa dan warga desa di mana ada pelintasan KA tanpa palang pintu turut proaktif menjaga lokasi tersebut agar kecelakaan seperti ini bisa ditekan. Ini semua demi keamanan dan kenyamanan warga desa setempat serta pengguna jalan yang melintas,” katanya.
Luqman Arif dari Humas PT KAI Daops 8 membenarkan telah terjadi kecelakaan lalu lintas di pelintasan KA tanpa palang pintu di Pasuruan. ”Jumat (19/11/2021), pukul 12.02, perjalanan KA Tawang Alun relasi Banyuwangi-Malang tertemper mobil di Km 28+500 antara Stasiun Sengon dan Stasiun Lawang. Lokasinya merupakan pelintasan KA tanpa palang pintu,” katanya.
Luqman berharap kejadian kecelakaan ini tidak terus berulang. ”Harapannya, ke depan, pengguna jalan supaya lebih meningkatkan kewaspadaan dan mematuhi rambu lalu lintas yang telah dipasang di pelintasan tersebut,” ucapnya.