Hujan di Pegunungan Meratus, Banjir Terjang Tiga Kabupaten di Kalsel
Banjir mulai menerjang wilayah tiga kabupaten di Kalimantan Selatan akibat tingginya curah hujan, terlebih di daerah Pegunungan Meratus. Semua warga diminta waspada karena masih ada potensi hujan dan banjir susulan.
Oleh
JUMARTO YULIANUS
·3 menit baca
BANJARMASIN, KOMPAS — Banjir menerjang tiga kabupaten di Kalimantan Selatan akibat tingginya curah hujan, terlebih di daerah Pegunungan Meratus. Warga diminta waspada karena masih ada potensi hujan di daerah pegunungan.
Markas Komando (Mako) Taruna Siaga Bencana (Tagana) Provinsi Kalsel di Banjarmasin, Senin (15/11/2021), mencatat dan melaporkan, ada tiga kabupaten di Kalsel yang dilanda banjir, yaitu Hulu Sungai Selatan, Hulu Sungai Tengah, dan Balangan. Ketiga kabupaten tersebut berada di kaki Pegunungan Meratus.
Di Hulu Sungai Selatan, banjir melanda Desa Lungau di Kecamatan Kandangan dengan ketinggian air 50-80 sentimeter (cm) dan berdampak pada 18 jiwa. Di Balangan, banjir melanda lima desa di Kecamatan Tebing Tinggi dengan ketinggian air 30-80 cm dan berdampak pada 578 jiwa.
Di Hulu Sungai Tengah, banjir melanda lima wilayah kecamatan dengan ketinggian air 30-100 cm dan berdampak pada sekitar 760 jiwa. Banjir bahkan menggenangi wilayah Barabai, ibu kota Kabupaten Hulu Sungai Tengah.
”Banjir di tiga kabupaten itu dilaporkan terjadi sejak Senin subuh akibat sungai-sungai meluap setelah hujan lebat di daerah Pegunungan Meratus sejak Minggu malam,” kata Azidin Noor, operator radio dan pendataan Tagana Dinas Sosial Provinsi Kalsel.
Hingga Senin petang, banjir di Balangan dan Hulu Sungai Selatan dilaporkan sudah surut. Sementara di Hulu Sungai Tengah, banjir masih menggenangi jalan raya dan permukiman warga meskipun ketinggian air di beberapa lokasi dilaporkan mulai menurun.
Banjir di tiga kabupaten itu dilaporkan terjadi sejak Senin subuh akibat sungai-sungai meluap setelah hujan lebat di daerah Pegunungan Meratus sejak Minggu malam
”Tagana sudah menyiagakan perahu karet untuk evakuasi warga dan menyiapkan posko dapur umum di Stadion Murakata, Mandingin, Kota Barabai,” ujarnya.
Menurut Azidin, warga di tiga kabupaten tersebut, terutama di Hulu Sungai Tengah, masih harus waspada terhadap kemungkinan banjir susulan. Sebab, masih ada potensi hujan di daerah Pegunungan Meratus.
”Untuk saat ini, belum ada warga yang mengungsi. Namun, jika hujan lagi di pegunungan dan air sungai kembali naik, warga harus bersiap untuk mengungsi,” katanya.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas II Syamsudin Noor, Banjarbaru, dalam prospek cuaca mingguan wilayah Kalsel, 10-16 November 2021, menginformasikan adanya potensi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang di hampir seluruh wilayah Kalsel.
Untuk wilayah Kalsel bagian barat, yang meliputi Hulu Sungai Tengah, Hulu Sungai Selatan, Tapin, Barito Kuala, Banjar, Banjarmasin, dan Banjarbaru masih ada potensi hujan ringan hingga sedang hingga 16 November.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalsel Mujiyat belum merespons saat dihubungi. Namun, saat ditemui pekan lalu, ia mengatakan, pihaknya belum menetapkan status kebencanaan Kalsel dalam menghadapi fenomena La Nina. Sebab, untuk penetapan status itu, pihaknya harus rapat dengan forum koordinasi pimpinan daerah dan semua BPBD kabupaten/kota.
”Meskipun demikian, kami selalu membagikan informasi dari BMKG ke semua kabupaten/kota supaya mereka menyiapkan langkah-langkah kontingensi dengan melihat kejadian bencana pada Januari lalu. Informasi sekecil apa pun harus disikapi dan tidak boleh lengah,” katanya.