Warga menanti perbaikan dua jembatan yang rusak di Palopo dan Luwu. Rusaknya dua jembatan ini menghambat mobilisasi warga dan pasokan bahan kebutuhan pokok dari Palopo dan Makassar menuju Luwu Utara dan Luwu Timur.
Oleh
Reny Sri Ayu
·2 menit baca
MAKASSAR, KOMPAS — Hingga Rabu (10/11/2021), jalan trans Palopo-Masamba yang juga terhubung ke Luwu Timur, Sulawesi Selatan, masih lumpuh setelah jembatan di jalan poros itu miring dan retak. Jalur alternatif melalui Walenrang Timur, Kabupaten Luwu, juga lumpuh setelah jembatan kayu sepanjang 12 meter di jalan alternatif itu ambrol akibat kelebihan muatan.
Jembatan Sungai Battang di jalan poros Palopo-Masamba mengalami kerusakan saat banjir terjadi pada Minggu (31/10/2021). Luapan air menggerus bagian sisi jembatan dan membuatnya miring dan retak. Kondisi ini membuat kendaraan terutama roda empat, bus, dan truk memilih jalur alternatif melalui Kecamatan Walenrang Timur, Luwu.
Padatnya kendaraan yang melewati jalan akternatif ini akhirnya membuat jembatan Poringan di jalur tersebut juga ambruk pada Senin (8/11/2021) malam. Lumpuhnya dua jalur ini tak hanya berdampak pada mobilitas warga, tetapi juga pasokan berbagai kebutuhan pokok termasuk bahan bakar minyak (BBM) dari Palopo dan sekitarnya termasuk Makassar menuju Luwu Utara dan Luwu Timur. Saat ini, pengendara melewati jalur alternatif lain di Walenrang Timur dan menimbulkan antrean panjang.
”Kendaraan masih antre karena semua melewati jalur alternatif. Semua kendaraan bertumpuk di sini dan jalannya tidak lebar,” kata Hasyim, warga Masamba.
Pelaksana Tugas Gubernur Sulsel A Sudirman Sulaiman, saat meninjau kedua jembatan pada Selasa (9/11/2021) malam, mengatakan, perbaikan akan segera dilakukan. Pemprov akan membantu membangun kembali jembatan Poringan di Luwu yang selama ini berfungsi sebagai jalur pertanian.
”Tahun depan kita siapkan bantuan keuangan untuk pembangunan jembatan yang baru. Apalagi, jembatan ini menjadi akses masyarakat dalam distribusi hasil pertanian,” katanya.
Lumpuhnya dua jalur ini tak hanya berdampak pada mobilitas warga, tetapi juga pasokan berbagai kebutuhan pokok termasuk BBM dari Palopo dan sekitarnya termasuk Makassar menuju Luwu Utara dan Luwu Timur.
Terkait jembatan Sungai Battang yang berada di jalan Trans Palopo-Masamba, gubernur sudah berkoordinasi dengan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Sulsel selaku penanggung jawab untuk menindaklanjuti masalah tersebut.
”Kita panggil Balai Jalan Kementerian PUPR untuk rapat bersama percepatan solusi. Kita harus cepat, karena ini darurat. Saya sudah perintahkan dishub dan jajaran untuk turun membantu dan mereka sudah di sini. Walau jembatan ini adalah tanggung jawab balai jalan, kami tetap bersinergi. Ini membutuhkan penanganan darurat dan permanen sekaligus,” tambah Sudirman.
Dia mengatakan, kondisi hujan dan banjir serta kenaikan air sungai secara drastis menjadi masalah berulang di wilayah ini.
Beberapa bulan terakhir, banjir memang kerap terjadi di wilayah Luwu dan Luwu Utara. Bahkan, awal Oktober lalu, banjir bandang dan longsor menerjang beberapa kecamatan di Luwu.
Kondisi pascabanjir dan longsor menyebabkan banyak patahan di tebing-tebing di sekitar permukiman warga. Akhir Oktober lalu, sungai kembali meluap dan menggerus sisi jembatan Battang yang berada di jalan poros Palopo-Masamba.