Angka Kematian Ibu Hamil di Brebes Meroket Selama Pandemi
Angka kematian ibu hamil di Brebes, Jateng, tercatat naik hampir tiga kali lipat selama pandemi. Salah satunya karena di masa awal pandemi belum ada kebijakan vaksinasi untuk ibu hamil.
Oleh
KRISTI UTAMI
·3 menit baca
BREBES, KOMPAS — Selama pandemi Covid-19, angka kematian ibu hamil di wilayah Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, melonjak hampir tiga kali lipat dari sebelumnya. Salah satu penyebab adalah belum adanya kebijakan vaksinasi ibu hamil di awal pandemi. Kini, sejumlah program perlindungan ibu hamil berbasis masyarakat digalakkan untuk menekan kematian.
Berdasarkan catatan Dinas Kesehatan Brebes, jumlah ibu hamil yang meninggal sepanjang Januari-Oktober 2021 sebanyak 95 orang. Jumlah itu hampir tiga kali lipat dari angka kematian ibu hamil pada 2018 dan 2019 atau sebelum pandemi, yakni 36 kasus dan 37 kasus. Adapun di tahun pertama pandemi atau 2020, ada 62 kasus kematian ibu hamil.
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Brebes Rudi Pangarsaning Utami menuturkan, dari 95 kasus kematian ibu hamil tahun ini, 41 kasus di antaranya terpapar Covid-19. Kasus kematian ibu hamil akibat terpapar Covid-19 paling banyak terjadi pada Juli 2021, yakni 24 orang.
”Kala itu, vaksinasi ibu hamil belum dilakukan. Jadi, banyak ibu hamil yang meninggal karena terpapar Covid-19. Begitu vaksinasi ibu hamil dilakukan, angka kematian terhadap ibu hamil akibat Covid-19 menurun, bahkan nihil,” ujar Rudi, Rabu (10/11/2021).
Menurut Rudi, vaksinasi ibu hamil mulai dilakukan di wilayahnya pada Agustus 2021. Sejak saat itu, tidak ada lagi kasus kematian ibu hamil akibat terpapar Covid-19.
Selain akibat Covid-19, sejumlah ibu hamil di Brebes juga meninggal akibat gangguan kesehatan lain. Gangguan kesehatan itu meliputi infeksi kehamilan, anemia, pendarahan, eklamsia, dan serangan jatung.
Bupati Brebes Idza Priyanti mengaku prihatin dengan lonjakan kasus kematian ibu hamil di wilayahnya. Untuk selanjutnya, Idza akan menggalakkan vaksinasi terhadap ibu hamil. Selain itu, program-program terkait perlindungan ibu hamil juga akan dioptimalkan untuk menekan kasus kematian ibu hamil.
”Saya berharap daerah-daerah dengan angka kematian ibu hamil tinggi bisa belajar dari Desa Kaligiri di Kecamatan Sirampog. Di desa itu, sudah tidak ada lagi kasus kematian ibu hamil dalam tiga tahun terakhir,” tutur Idza.
Menurut Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes Sri Gunadi Parwoko, ada sejumlah program berbasis masyarakat yang diberlakukan untuk menekan kasus kematian ibu hamil. Program itu, antara lain, Gerakan Brebes Kawal Wong Meteng (gerakan Brebes mengawal ibu hamil) dan Gerakan Penyelamatan Ibu dari Preeklamsia (Geprek).
”Gerakan-gerakan itu melibatkan semua lapisan masyarakat dalam pencegahan kasus kematian ibu hamil. Dengan keterlibatan masyarakat, ibu hamil dapat terawasi, terkontrol, dan terbantu. Keterlambatan penanganan kegawatdaruratan pada ibu hamil dapat dicegah,” kata Sri Gunadi.
Gunadi menambahkan, gerakan-gerakan itu telah diterapkan di Desa Kaligiri sejak 2018. Tak hanya itu, di desa tersebut ada juga program inovasi desa, antara lain menyumbangkan hasil penyewaan tanah bongkok desa untuk biaya persalinan. Selain itu, sejumlah petani beras hitam di desa itu juga bersepakat untuk menyumbangkan 10 persen hasil penjualan beras mereka untuk biaya pemeriksaan kesehatan ibu hamil dan bayi.