Harga Daging Babi dan Bumbu Dapur Stabil Jelang Hari Raya Galungan
Harga sejumlah komoditas berkaitan dengan kebutuhan masyarakat di Kota Denpasar menjelang hari raya keagamaan, misalnya daging babi dan aneka bahan bumbu dapur, hingga Senin (8/11/2021) masih cenderung stabil.
Oleh
COKORDA YUDISTIRA M PUTRA
·4 menit baca
DENPASAR, KOMPAS — Menjelang hari raya Galungan pada 10 November 2021, harga sejumlah komoditas yang berkaitan dengan kebutuhan masyarakat di Kota Denpasar hingga Senin (8/11/2021) cenderung stabil.
Harga daging babi potong dan harga bahan bumbu dapur, di antaranya cabai merah, cabai besar, dan bawang merah serta bawang putih, di Pasar Badung, Kota Denpasar, Bali, terpantau tidak mengalami lonjakan.
Ni Luh Rukmi (41), pedagang daging babi potong di Pasar Badung, mengungkapkan, harga daging babi potong berkisar Rp 85.000 per kg, sedangkan daging samcan sekitar Rp 98.000 per kg. Adapun harga kulit babi di kisaran Rp 80.000 per kg. ”Harga daging babi belum naik menjelang hari raya (Galungan) besok,” kata Luh Rukmi di Pasar Badung, Senin.
Luh Rukmi dan pedagang daging potong di Pasar Badung justru mengeluhkan penjualan yang cenderung sepi meskipun sudah mendekati hari raya. ”Untuk hari raya Galungan sekarang memang ada sedikit kenaikan penjualan dibandingkan Galungan enam bulan lalu,” kata pedagang daging babi potong itu. ”Akan tetapi, pembeli yang datang ke pasar ini belum banyak. Mungkin karena sekarang banyak pasar baru yang muncul dekat perumahan,” ujar Luh Rukmi menambahkan.
Hal senada juga diungkapkan Desak Agung (61), pedagang daging ayam potong di Pasar Badung, Senin. Desak mengatakan, penjualan di Pasar Badung belum meningkat seperti menjelang hari raya dan pembeli ke Pasar Badung juga belum beranjak ramai.
”Sudah ada yang belanja, tetapi masih sedikit,” kata Desak. ”Kondisi masih sepi karena masih suasana pandemi. Mungkin juga karena sekarang ini banyak pasar baru yang dibuat dekat permukiman sehingga lebih dekat ke pembeli,” ujar pedagang daging ayam potong itu.
Berbeda dengan daging babi, harga daging ayam potong naik sekitar Rp 3.000 per kilogram, dari semula Rp 32.000 per kilogram menjadi Rp 35.000 per kilogram.
Sementara itu, Ni Ketut Wati (60), pedagang aneka bahan bumbu di Pasar Badung, mengatakan, harga bahan bumbu dapur belum berubah dan masih bertahan stabil selama satu minggu terakhir. Senin, Wati menjual cabai merah seharga Rp 20.000 per kg, cabai besar Rp 20.000 per kg, bawang merah Rp 20.000 per kg, dan bawang putih Rp 22.000 per kg. ”Kami masih berharap masyarakat tetap berbelanja ke Pasar Badung,” ujar Wati.
Ekonomi
Secara terpisah, Ketua Gabungan Usaha Peternakan Babi Indonesia (GUPBI) Bali Ketut Hari Suyasa mengatakan, harga daging babi di Bali masih cenderung stabil dan belum ada lonjakan. Dari pemantauan GUPBI Bali, ujar Suyasa, harga jual babi di tingkat peternak di kisaran Rp 36.000 per kg babi hidup. ”Peternak babi sedang merugi karena harga pokok produksi di tingkat peternak sekitar Rp 40.000 per kilogram babi hidup,” kata Suyasa.
Produksi babi di Bali juga masih mencukupi meskipun populasi babi di Bali sudah jauh berkurang akibat wabah penyakit yang menyerang ternak babi. Bahkan, GUPBI Bali saat ini mendorong perdagangan babi dari Bali ke luar daerah Bali. Menurut Suyasa, perdagangan babi ke luar Bali bertujuan menjaga harga babi di Bali agar tidak jatuh di bawah harga pokok produksi (HPP) sehingga peternak babi di Bali masih memiliki kecukupan modal untuk melangsungkan peternakannya.
Kondisi penurunan produksi peternakan ataupun produksi daging potong di Bali juga teramati dalam laporan Badan Pusat Statistik Provinsi Bali terkini mengenai pertumbuhan ekonomi Bali triwulan III-2021. Secara umum, pertumbuhan ekonomi Bali pada kuartal III-2021 kembali terkontraksi, yakni sebesar -4,08 persen apabila dibandingkan dengan kondisi ekonomi Bali pada kuartal II-2021.
Kondisi perekonomian Bali pada kuartal III-2021 yang masih bertumbuh negatif diperkirakan dipengaruhi sejumlah peristiwa ataupun kebijakan, terutama menyangkut pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) terkait penanganan pandemi Covid-19.
Dari Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Bali periode Oktober 2021 disebutkan, Kota Denpasar termasuk salah satu dari 22 kota di Indonesia yang mengalami deflasi atau penurunan harga-harga secara umum. Komoditas makanan disebutkan sebagai satu dari tiga kelompok komoditas penyumbang deflasi terbesar untuk Kota Denpasar pada periode Oktober 2021, bersama kelompok perlengkapan rumah tangga dan kelompok informasi.
Untuk menyambut hari raya Galungan pada 10 November 2021 kemudian hari raya Kuningan pada 20 November 2021, ataupun hari-hari raya keagamaan di Bali, Suyasa menyatakan, GUPBI Bali sudah mengusulkan kepada pemerintah daerah dan badan usaha milik daerah serta perusahaan swasta di Bali agar para pegawai atau karyawan yang beragama Hindu mengadakan program mepatung, atau mengadakan iuran bersama, membeli daging babi untuk keperluan ritual dan konsumsi.
Program iuran bersama, atau mepatung, dilandasi semangat gotong royong dan mencirikan tradisi Bali serta membantu konsumen membeli daging babi dengan harga terjangkau. ”Tradisi mepatung ini juga menguntungkan para peternak karena babi mereka dibeli lebih mahal dari harga pokok produksi,” kata Suyasa.