Dengan melibatkan 852 personel dan menggunakan kendaraan tank, Marinir menggelar latihan perang kota di Sidoarjo, Jawa Timur. Latihan dilaksanakan dengan skenario bahwa Sidoarjo dikuasai gerakan separatis bersenjata.
Oleh
Edna C Pattisina
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Marinir melaksanakan latihan perang kota. Skenarionya adalah membebaskan Sidoarjo, Jawa Timur, yang dikuasai gerakan separatis bersenjata yang meneror masyarakat dengan kekerasan dan penculikan pejabat pemerintah.
Komandan Korps Marinir (Dankormar) Mayjen TNI (Mar) Suhartono mengatakan, ceritanya Sidoarjo telah dikuasai oleh gerakan separatis bersenjata yang melancarkan aksi-aksi teror dan kekerasan terhadap warga. Puncaknya mereka melakukan penculikan dan penyanderaan terhadap tokoh-tokoh penting pemerintah. Tujuannya, guna menekan pemerintah Republik Indonesia untuk mengikuti tuntunan mereka.
”Melihat situasi ini Komando atas TNI memerintahkan Dankormar untuk beraksi,” kata Suhartono yang meninjau langsung Latihan Operasi Pertempuran Kota Korps Marinir Tahun 2021 di Gedung Mal Pelayanan Publik (MPP) Jalan Lingkar Timur, Sidoarjo, Jawa Timur, Sabtu (6/11/2021).
Komandan Korps Marinir (Dankormar) Mayjen TNI (Mar) Suhartono mengatakan, ceritanya Sidoarjo telah dikuasai oleh gerakan separatis bersenjata yang melancarkan aksi-aksi teror dan kekerasan terhadap warga.
Suhartono lalu memerintahkan Prajurit Batalyon Intai Amfibi 2 Marinir (YonTaifib 2 Mar) melakukan penyusupan dengan cara infiltrasi dengan senyap ke daerah musuh secara rahasia melalui media udara dengan terjun tempur (junpur) di sasaran 1 Universitas NU II Sidoarjo. Mereka selanjutnya melumpuhkan instalasi komunikasi musuh serta menempatkan 1 tim penembak runduk Taifib untuk melumpuhkan penjagaan dan penembak runduk musuh di koridor timur.
Kemudian, satu peleton Lintas Helly melaksanakan fastrope guna merebut dan menguasai lantai 2 dari pintu timur, serta melaksanakan evakuasi warga sipil atau Non-Combatan Evacuation Operations (NEO), selanjutnya melaksanakan evakuasi tokoh penting dengan teknik STABO.
Selain itu, juga ada Peleton Tank bergerak menghancurkan kubu-kubu dan senjata bantuan musuh. Sementara Baterai Alteleri Medan (Armed) memberikan bantuan tembakan, yaitu Granat Asap untuk melindungi pasukan. Upaya menguasai kota dilakukan dengan sistematis dari Gedung ke Gedung dan blok ke blok. Kompi infanteri mekanis menguasai lantai dasar dari pintu utara bersamaan dengan tim Taifib yang masuk untuk menyelamatkan sandera.
Wakil Kepala Staf Angkatan Laut (Wakasal) Laksamana Madya Ahmadi Heri Purwono ikut hadri meninjau langsung. Sementara itu, Kepala Dinas Penerangan Kormar Kolonel Mar Gugun Saeful Rachman mengatakan, latihan Operasi Pertempuran Kota Tahun 2021 melibatkan 852 personel, kendaraan tank amfibi Korps Marinir BMP 3 F, LVT 7, BTR 50, dan meriam Howitzer 105 Artileri Medan.
Tugas para personel tersebut terbagi menjadi tiga, yaitu isolasi sasaran (penyekatan), penguasaan pancangan kaki atau penempatan senjata bantuan (senban) ”Armed & Mortir”, serta serangan ke dalam kota dan pembersihan.