Kontestasi Politik Jangan Korbankan Persatuan dan Kesatuan Bangsa
Partai Nasional Demokrat di Kalimantan Selatan melakukan konsolidasi untuk menghadapi Pemilu 2024. Gubernur Kalsel berharap, sesengit apa pun kontestasi politik, jangan sampai mengorbankan persatuan.
Oleh
JUMARTO YULIANUS
·4 menit baca
BANJARMASIN, KOMPAS — Partai Nasional Demokrat atau Nasdem di Kalimantan Selatan melakukan konsolidasi menghadapi Pemilihan Umum 2024. Gubernur Kalsel Sahbirin Noor berharap, sesengit apa pun kontestasi politik, jangan sampai mengorbankan semangat persatuan dan kesatuan bangsa.
Konsolidasi Partai Nasdem dilakukan dalam Rapat Koordinasi Wilayah (Rakorwil) Partai Nasdem Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2021 di Galaxy Hotel Banjarmasin, 4-5 November 2021. Rakorwil itu dihadiri pengurus Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) dan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Nasdem se-Kalsel.
Baca Berita Seputar Pemilu 2024
Pahami informasi seputar pemilu 2024 dari berbagai sajian berita seperti video, opini, Survei Litbang Kompas, dan konten lainnya.
Acara pembukaan Rakorwil Partai Nasdem di Kalsel dilaksanakan pada Kamis (4/11/2021) malam. Turut hadir Wakil Ketua Umum Partai Nasdem Ahmad Ali dan Gubernur Kalsel Sahbirin Noor, yang juga Ketua DPD Partai Golkar Kalsel.
Dalam acara itu, Sahbirin Noor menyampaikan ucapan selamat dan sukses kepada keluarga besar Partai Nasdem atas terlaksananya rakorwil. ”Mudah-mudahan melalui kegiatan rakorwil ini, Partai Nasdem semakin kuat eksistensinya dalam memenuhi kehidupan berdemokrasi di Kalsel,” ujarnya.
Selaku kepala daerah, dia juga mengingatkan agar sesengit apa pun kontestasi politik, jangan sampai mengorbankan semangat persatuan dan kesatuan bangsa. Seluruh parpol sama-sama ingin menegakkan pilar demokrasi. ”Yang kita perjuangkan adalah kemenangan rakyat,” jelasnya.
Sebagai partai politik, menurut Sahbirin, Partai Nasdem dinilai telah menjembatani kepentingan negara dan rakyat, serta berperan dalam lahirnya berbagai kebijakan, baik di tingkat pusat maupun daerah. Ia pun berharap momentum rakorwil ini menjadi saat tepat bagi internal partai melakukan evaluasi, koordinasi, konsolidasi, dan rekonsiliasi, khususnya dalam menatap agenda-agenda politik selanjutnya.
Sementara itu, Ketua DPW Partai Nasdem Kalsel H Mansyur mengatakan, rakorwil ini merupakan sarana dan momentum bagi DPW dan DPD Partai Nasdem se-Kalsel untuk melihat dan mengevaluasi struktur, perkembangan, dan kekuatan Partai Nasdem di Kalsel. ”Saya berjanji di bawah kepemimpinan saya, Partai Nasdem di Kalsel akan mendapatkan kursi DPR pada Pemilu 2024,” katanya.
Dalam dua kali keikutsertaan pada Pemilu 2014 dan 2019, Partai Nasdem di Kalsel belum berhasil mendapatkan kursi DPR meskipun sudah berhasil mendapatkan kursi DPRD provinsi, DPRD kabupaten/kota, serta meloloskan kadernya menjadi kepala daerah.
Di Pemilu 2024, Partai Nasdem Kalsel harus pecah telur dengan mendapatkan kursi DPR. Untuk itu, kami akan berjuang dengan seluruh pengurus DPW dan DPD,” ujar Mansyur, yang adalah ayah dari Bupati Banjar Saidi Mansyur.
Menurut Ahmad Ali, Kalsel menjadi salah satu daerah prioritas yang mendapat perhatian dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Nasdem. Pengurus DPP meyakini Ketua DPW di Kalsel saat ini adalah kader terbaik Partai Nasdem, yang dianggap andal untuk menghadapi Pemilu 2024.
”Dengan tekad dan semangat untuk mengonsolidasikan partai ini, insya Allah, Partai Nasdem di Kalsel pada pemilu 2024 bisa melahirkan atau menghadirkan tokoh-tokoh yang punya kualifikasi, integritas, bobot, dan moralitas untuk menjadi anggota legislatif di DPR,” katanya.
Ali mengatakan, ia dan beberapa pengurus DPP Partai Nasdem datang ke Kalsel untuk melakukan evaluasi terhadap struktur partai dan kesiapan partai untuk menghadapi verifikasi partai politik di tahun 2022. Dalam konsolidasi partai, satu hal yang tidak bisa dinafikan bahwa saat ini Indonesia berada di dalam iklim politik yang sangat liberal. Di satu sisi, kondisi itu tidak bisa diabaikan Partai Nasdem. Namun, di sisi lain, Partai Nasdem tidak boleh larut dengan kondisi politik yang liberal tersebut.
”Partai Nasdem hadir sebagai peserta pemilu 2014, 2019, dan seterusnya bukan sekadar sebagai penambah jumlah partai politik, melainkan kami ingin berkontribusi menyehatkan demokrasi. Kami menjanjikan cara berpolitik baru. Salah satunya politik tanpa mahar,” tuturnya.
Menurut Ali, Partai Nasdem mencoba lahir dengan menawarkan, memberikan panggung dan kesempatan kepada anak-anak bangsa dan tokoh-tokoh lokal di daerah untuk berkontestasi, baik menjadi legislatif maupun eksekutif (kepala daerah) dengan tidak memberikan mahar politik.
”Kami tidak ingin berpasrah diri dengan liberalisasi politik itu, maka konsolidasi partai harus dilakukan mulai dari sekarang,” ujarnya.
Mulai tahun ini, lanjut Ali, Partai Nasdem akan terus melakukan konsolidasi hingga 2024. ”Kami ingin memastikan mesin-mesin pemenangan telah terbentuk di semua desa di seluruh Indonesia, paling tidak di tahun 2022. Dengan terbentuknya itu, insya Allah, untuk menuju kemenangan Pemilu 2024 bukan hal yang mustahil,” katanya.