Stadion Gelora Brantas Jadi Tempat Relokasi Pasar di Batu
Pemerintah Kota Batu menyiapkan dana Rp 4 miliar lebih untuk menyediakan tempat relokasi sementara bagi pedagang pasar besar di Stadion Gelora Brantas.
Oleh
DEFRI WERDIONO
·3 menit baca
BATU, KOMPAS — Pemerintah Kota Batu, Jawa Timur, tengah menyiapkan lokasi untuk relokasi sementara bagi pedagang Pasar Besar di area Stadion Gelora Brantas. Tempat itu akan dipakai untuk menampung pedagang selama pembangunan pasar berjalan. Jumlah kios yang disiapkan sebanyak 1.191 buah.
Pemerintah Kota Batu melalui Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Perdagangan menyiapkan anggaran sebesar Rp 4 miliar lebih untuk menyiapkan lokasi relokasi. Pembangunan Pasar Besar atau Pembangunan Pasar Induk Kota Batu sendiri menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara senilai hampir Rp 199,9 miliar.
Stadion Gelora Brantas dipilih karena lokasinya dianggap strategis untuk aktivitas ekonomi. Lokasi untuk relokasi berada di kawasan parkir dan bagian dalam stadion.
Setiap kios berukuran 2 meter x 2 meter dengan bahan kalsiboard dan galvalum. Dari keseluruhan kios yang dibangun, sebanyak 1.097 kios disiapkan di bagian dalam stadion untuk menampung pedagang pasar yang beraktivitas pagi. Sementara sisanya berada di luar stadion.
Dari pengamatan Kompas, Rabu (3/11/2021), pekerja masih sibuk menyelesaikan pembangunan kios sementara. Sebagian dari mereka masih memasang rangka dan atap, sebagian lainnya membuat fondasi dari batu bata. Di sisi lain, aktivitas bersih-bersih peralatan di dalam stadion juga berlangsung.
Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Perdagangan Kota Batu Eko Suhartono mengatakan, pemilihan lokasi untuk relokasi sementara telah melalui sejumlah pertimbangan dan memperhatikan regulasi yang ada. Lokasi relokasi juga memperhatikan kenyamanan pedagang, pembeli, dan kelancaran arus lalu lintas.
Arus lalu lintas di sekitar Stadion Gelora Brantas lebih lancar dibandingkan dengan Jalan Sultan Agung yang sering dilintasi oleh kendaraan besar.
”Pengaturan pasar dan distribusi kami perhitungkan. Setelah dihitung matang, tidak cukup hanya di sekitar stadion. Untuk pedagang pasar induk, ada di area luar, sedangkan pasar pagi di area dalam stadion,” katanya.
Terkait pemanfaatan sarana olahraga untuk relokasi, menurut Eko, Pemerintah Kota Batu telah mendapatkan rekomendasi dari Menteri Pemuda dan Olahraga. Sebagai gantinya, Pemkot Batu menyiapkan lapangan alternatif yang bisa digunakan untuk kegiatan olahraga. Lapangan alternatif itu berada di desa-desa yang memenuhi syarat.
Seusai dimanfaatkan sebagai lokasi relokasi sementara, Pemkot Batu akan kembali merevitalisasi Stadion Gelora Brantas. ”Diharapkan tahun 2022 konsep perencanaan sudah masuk dan bisa dipersiapkan (revitalisasi stadion),” ujarnya.
Dihubungi secara terpisah, Ketua Pedagang Pasar Pagi Rubianto mengatakan, para pedagang telah bersiap diri pindah ke lokasi relokasi. Mereka akan berangsur pindah pada Rabu pekan depan dan beraktivitas di lokasi relokasi keesokan harinya.
”Dengan kondisi yang ada, kondisi tempat relokasi sangat layak dan semua pedagang sudah mengecek ke sini. Sarana dan prasarana tersedia, seperti listrik dan air. Sekarang, mereka telah bersiap diri untuk pindah,” katanya.
Menurut Rubianto, proses pembangunan Pasar Besar memakan waktu 13 bulan dan para pedagang diperkirakan menempati lahan relokasi maksimal selama 16 bulan. Rubianto yang berjualan tahu menilai, kondisi tempat berdagang selama ini sudah tidak layak, seperti di Unit Rombeng dan Apel yang kondisinya becek—karena kondisi atap sudah keropos—jika hujan turun.
Dihubungi secara terpisah, Rabu sore, Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia Kota Batu Mahfud mengatakan, kegiatan yang berkaitan langsung dengan Stadion Gelora Brantas adalah sepak bola dan atletik. Selama stadion tersebut dimanfaatkan sebagai lokasi relokasi, aktivitas pembinaan dan olahraga akan dialihkan ke lokasi alternatif.
”Kalau terganggu, pasti. Hanya saja, persyaratan yang kami minta waktu Pemkot Batu punya rencana pembangunan tempat rekolasi di stadion, kan, ada fasilitas pengganti,” ujarnya.
Menurut Mahfud, kegiatan olahraga yang akan digelar dalam waktu dekat adalah Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur VII dan Pekan Olahraga Kota (Porkot) Batu 2021.
Porprov Jatim VII akan diselenggarakan pada bulan Juli di Jember, Lumajang, Situbondo, dan Bondowoso. Sementara Porkot yang tadinya akan diselenggarakan pada awal tahun 2021 ditunda akibat pandemi untuk selanjutnya dilaksanakan padaa bulan Oktober 2022.