Penurunan Kekebalan Kelompok Bisa Picu Gelombang Ketiga
Hasil penelitian menunjukkan kekebalan dari infeksi alami Covid-19 akan menurun dalam enam bulan dan itu adalah di bulan Desember bebarengan dengan libur Natal dan Tahun Baru. Gelombang ke-3 Covid-19 perlu diwaspadai.
Oleh
NIKSON SINAGA
·2 menit baca
MEDAN, KOMPAS — Penurunan kekebalan kelompok yang diperkirakan mulai terjadi pada Desember bisa memicu gelombang ketiga Covid-19 di Sumatera Utara. Risiko penularan meningkat karena bersamaan dengan libur Natal dan Tahun Baru serta pembelajaran tatap muka yang semakin luas.
”Karena itu, percepatan vaksinasi harus terus dilakukan untuk tetap mempertahankan kekebalan kelompok di Sumut,” kata Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi saat rapat evaluasi di Medan, Sumatera Utara, Jumat (29/10/2021).
Edy mengatakan, berbagai upaya dilakukan untuk menekan gelombang ketiga Covid-19 di Sumut. Selain percepatan vaksinasi, libur Natal dan Tahun Baru pun sudah ditiadakan, mobilitas warga dibatasi dengan pengetatan persyaratan perjalanan, serta pengawasan protokol kesehatan yang terus diperketat.
Epidemiolog yang juga Wakil Dekan III Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Inke Nadia D Lubis mengatakan, kasus Covid-19 dalam dua bulan ini semakin landai terutama karena kekebalan yang diperoleh dari infeksi alami dan vaksinasi.
Untuk melihat kekebalan kelompok dari infeksi alami, Inke melakukan tes terhadap 150 warga Medan yang belum divaksinasi dan merasa belum pernah terinfeksi. Hasilnya, sebanyak 63,3 persen sudah mempunyai kekebalan terhadap Covid-19. ”Ini sudah pasti karena mereka sebenarnya sudah terinfeksi secara alami tetapi tidak terdeteksi,” kata Inke.
Kekebalan kelompok di Sumut diperkirakan sudah terbentuk karena ditambah vaksinasi yang sudah 46,22 persen untuk dosis pertama dan 28,23 persen dosis kedua dari target 11,41 juta orang.
Hasil penelitian menunjukkan kekebalan dari infeksi alami akan menurun dalam enam bulan.
Inke mengatakan, hasil penelitian menunjukkan kekebalan dari infeksi alami akan menurun dalam enam bulan. Mengingat peningkatan kasus dimulai sejak awal Juli, kekebalan alami diperkirakan akan menurun mulai Desember. ”Karena itu, vaksinasi harus ditingkatkan hingga 70 persen pada Desember ini,” kata Inke.
Inke mengatakan, capaian vaksinasi di sejumlah kabupaten/kota di Sumut masih ada yang hanya sekitar 20 persen, seperti Nias Utara, Nias Barat, Nias Selatan, Labuhan Batu Selatan, dan Langkat.
Inke juga mengingatkan kerentanan penularan yang bisa terjadi pada anak-anak dan remaja karena capaian vaksinasi yang masih rendah dan kemungkinan kekebalan alami yang belum terbentuk karena selama ini tidak berbaur dengan publik.
Capaian vaksinasi untuk remaja (12-18 tahun) di Sumut masih 3,26 persen untuk dosis pertama dan 2,02 persen dosis kedua dari target 1,58 juta orang.
Wali Kota Medan Bobby A Nasution mengatakan, percepatan vaksinasi hingga kini masih terkendala dengan terbatasnya jumlah vaksin yang tersedia. Ia berharap, pemerintah pusat bisa menambah stok vaksin untuk daerah agar bisa mencapai target 70 persen pada Desember.
”Kasus di Medan saat ini bisa terus ditekan. Hal ini bisa tetap dijaga dengan percepatan vaksinasi,” kata Bobby.