Hasil positif dalam penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia tidak lepas dari sinergitas dan soliditas TNI dan Polri bersama seluruh komponen bangsa. TNI dan Polri terus bersinergi dalam mencapai target vaksinasi.
Oleh
COKORDA YUDISTIRA M PUTRA
·4 menit baca
DENPASAR, KOMPAS — Sinergitas dan soliditas TNI dan Polri bersama seluruh komponen bangsa dinilai menunjukkan hasil positif dalam penanganan pandemi Covid-19. TNI dan Polri juga terus bersinergi dalam menuntaskan pencapaian target vaksinasi, yakni 70 persen populasi sasaran untuk mencapai terbentuknya kekebalan komunitas.
Dalam tayangan acara bertajuk ”31 Tahun Gelar Akabri 90 Mengabdi Untuk Negeri” yang diikuti secara di dalam jaringan dari Polda Bali, Kota Denpasar, Selasa (26/10/2021), Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menyatakan upaya pengendalian pandemi Covid-19 di Indonesia yang melibatkan peran serta seluruh komponen bangsa ini menjadi ciri strategi operasi militer semesta.
Pelaksanaan strategi nasional pengendalian pandemi Covid-19 di Indonesia itu, menurut Hadi, menunjukkan ciri dan kesamaan, yakni persatuan dan kesatuan.
”Ini kegiatan secara semesta,” ujar Hadi ketika memberikan sambutan dalam acara ”31 Tahun Gelar Akabri 90 Mengabdi untuk Negeri”, Selasa (26/10/2021). Menurut Hadi, pelibatan seluruh komponen bangsa, mulai pemerintah, Polri, dan TNI hingga elemen masyarakat dalam menjalankan strategi nasional, baik strategi 3M (mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak) maupun 3T (tracing, testing, and treatment) hingga program vaksinasi, menjadi ciri khas operasi militer semesta.
Adapun Kepala Polri Jenderal (Pol) Listyo Sigit Prabowo menyatakan, peran dan pelibatan TNI dan Polri secara bersinergi dan solid menjadi kunci keberhasilan penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia.
Dalam sambutannya untuk acara ”31 Tahun Gelar Akabri 90 Mengabdi untuk Negeri”, Selasa (26/10), Listyo menyebutkan sinergitas dan soliditas TNI dan Polri ditunjukkan dalam berbagai upaya penanganan dan pengendalian pandemi Covid-19, termasuk dalam upaya penuntasan target vaksinasi yang diharapkan Presiden mampu mencapai 70 persen hingga akhir tahun.
Listyo juga mengingatkan bahwa pandemi Covid-19 masih berlangsung sehingga diharapkan kewaspadaan dan kehati-hatian tetap dijaga, protokol kesehatan tetap dijalankan, dan tidak terlalu berlebihan menjalankan aktivitas yang sudah semakin dilonggarkan.
Dia menyebutkan contoh sejumlah negara di Asia maupun Eropa sedang mengalami gelombang ketiga pandemi Covid-19 yang juga dipengaruhi merebaknya varian terbaru virus SARS-CoV-2.
Di Bali, pencapaian vaksinasi untuk suntikan dosis kesatu sudah mencapai 99 persen dan vaksinasi untuk suntikan dosis kedua sudah di kisaran 85 persen (Suardana)
Terkait arahan dari Panglima TNI dan Kepala Polri tersebut, Wakil Kepala Polda Bali Brigadir Jenderal I Ketut Suardana mengatakan, jajaran Polda Bali bersama Kodam IX/Udayana di Bali sudah menjalankan sinergitas dan soliditas Polri dan TNI serta akan tetap menjaga persatuan dan kesatuan serta bersinergi dalam menangani pandemi Covid-19.
”Di Bali, pencapaian vaksinasi untuk suntikan dosis kesatu sudah mencapai 99 persen dan vaksinasi untuk suntikan dosis kedua sudah di kisaran 85 persen,” kata Suardana, yang juga alumni Akabri Angkatan 1990, dalam wawancara seusai mengikuti acara ”31 Tahun Gelar Akabri 90 Mengabdi untuk Negeri”, Selasa (26/10).
Berdasarkan laporan perkembangan vaksinasi Covid-19 di Provinsi Bali dari Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Bali hingga Senin (25/10), sebanyak 3,404 juta orang dari 3,405 juta populasi sasaran atau sekitar 99,9 persen, sudah mendapat suntikan dosis kesatu. Adapun penerima suntikan dosis kedua hingga 25 Oktober 2021 dilaporkan sebanyak 2,919 juta orang, atau 85,75 persen dari populasi sasaran vaksinasi di daerah ini.
Adapun serangkaian acara ”31 Tahun Gelar Akabri 90 Mengabdi untuk Negeri” di Polda Bali diserahkan pula bantuan sosial, antara lain, kupon belanja dan paket bahan kebutuhan pokok kepada keluarga polisi dan tentara yang anggota keluarganya meninggal terdampak penyakit Covid-19.
Alumni
Dalam laporannya, Ketua Panitia Acara ”31 Tahun Gelar Akabri 90 Mengabdi untuk Negeri” Irjen Daniel T Monang Silitonga menyebutkan, kegiatan alumni Akabri 1990 tersebut juga meliputi vaksinasi massal di 52 lokasi di seluruh Indonesia selain bakti sosial dan pemberian bantuan kepada masyarakat terdampak pandemi Covid-19.
Dari tayangan secara langsung, Selasa (26/10), Daniel menyatakan kegiatan vaksinasi yang digelar alumni Akabri 1990, baik dari TNI maupun Polri, didukung Kementerian Kesehatan.
Sementara itu, dalam konferensi pers tentang Evaluasi Program Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN) dan Optimalisasi Anggaran PEN 2021 oleh Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian secara daring, Selasa (26/10), Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, stok vaksin Covid-19 sebanyak 244 juta dosis.
Sebanyak 230 juta dosis vaksin Covid-19 sudah didistribusikan ke daerah. Dari 208 juta orang sasaran penerima vaksin Covid-19 di Indonesia, menurut Budi, sekitar 80 persen sudah mendapatkan suntikan dosis kesatu dan tidak kurang 59 persen sudah menerima dua kali suntikan, atau dosis lengkap.
Dalam konferensi pers itu, Budi juga menyebutkan pemerintah sedang menunggu hasil kajian lembaga penelitian dan Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional (Indonesia Technical Advisory Group on Immunization/Itagi) terkait rencana pemberian vaksinasi Covid-19 dosis ketiga (booster) kepada masyarakat. Vaksin dosis ketiga terutama bagi kalangan masyarakat dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah. Pemerintah juga sedang menunggu hasil uji klinis dan perizinan penggunaan darurat vaksin untuk anak usia 5-11 tahun.
Adapun mengenai tarif tes RT PCR di Indonesia, menurut Budi, biaya tes RT PCR tergolong murah. Bahkan, dengan tarif baru tes RT PCR yang diminta Presiden Joko Widodo, tarif ini menjadi lebih murah. Pemerintah pun tidak merencanakan adanya subsidi biaya tes RT PCR.