Yogyakarta Terapkan Sistem Satu Pintu untuk Bus Wisata
Pemkot Yogyakarta menerapkan sistem satu pintu untuk bus wisata. Bus wisata yang akan masuk Kota Yogyakarta harus singgah dulu di Terminal Giwangan guna menjalani pemeriksaan dokumen vaksinasi milik penumpang.
Oleh
HARIS FIRDAUS
·4 menit baca
YOGYAKARTA, KOMPAS — Pemerintah Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta, menerapkan one gate system atau sistem satu pintu untuk bus wisata. Dengan sistem itu, bus wisata yang akan masuk ke Yogyakarta harus singgah dulu di Terminal Giwangan guna menjalani pemeriksaan dokumen vaksinasi milik penumpang. Jika ada penumpang yang belum menjalani vaksinasi dosis pertama, bus akan dilarang masuk ke Kota Yogyakarta.
Sistem satu pintu untuk bus wisata itu mulai diterapkan Sabtu (23/10/2021) ini. ”Dengan one gate system ini, bus wisata harus masuk ke Terminal Giwangan karena kami akan cek apakah semua penumpang sudah divaksin,” kata Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi, di Terminal Giwangan, Kota Yogyakarta, Sabtu.
Heroe menjelaskan, penerapan sistem satu pintu untuk bus wisata itu bertujuan untuk memastikan wisatawan yang datang ke Kota Yogyakarta mematuhi ketentuan pemerintah tentang persyaratan perjalanan di masa pandemi Covid-19. Sistem tersebut juga diterapkan untuk menekan risiko penularan Covid-19 dari aktivitas wisata.
”Kami ingin menjaga terlaksananya semua aturan tentang transportasi dan perjalanan dari pemerintah dalam rangka mencegah penyebaran Covid-19,” tutur Heroe.
Heroe memaparkan, saat bus wisata singgah di Terminal Giwangan, petugas akan memeriksa dokumen vaksinasi berupa kartu vaksin atau sertifikat vaksin para penumpang. Pengecekan juga bisa dilakukan melalui aplikasi Peduli Lindungi di telepon seluler milik penumpang. Pemeriksaan dilakukan untuk mengetahui apakah para penumpang sudah menjalani vaksinasi Covid-19.
Jika semua penumpang telah menjalani vaksinasi minimal dosis pertama, bus wisata akan diberi stiker bertuliskan ”Memenuhi Syarat Dokumen Perjalanan”. Bus yang telah diberi stiker itu diperbolehkan masuk ke wilayah Kota Yogyakarta. Selain itu, bus-bus yang telah lolos pemeriksaan akan diarahkan ke tempat parkir bus wisata yang sudah disiapkan.
Bus yang telah diberi stiker diperbolehkan masuk ke wilayah Kota Yogyakarta.
Ada beberapa tempat parkir bus wisata di Kota Yogyakarta yang sudah disiapkan, misalnya Tempat Khusus Parkir (TKP) Abu Bakar Ali, TKP Senopati, dan TKP Ngabean. Beberapa tempat parkir bus wisata itu berlokasi tak jauh dari kawasan wisata Malioboro yang merupakan destinasi wisata favorit di Kota Yogyakarta.
Heroe menyatakan, jika ada penumpang bus wisata yang diketahui belum menjalani vaksinasi Covid-19 sama sekali, bus tersebut tidak diizinkan masuk ke wilayah Kota Yogyakarta. Sementara bus wisata yang tidak singgah lebih dulu di Terminal Giwangan tidak akan mendapat stiker yang menyatakan telah lolos pemeriksaan. Padahal, jika tidak ditempeli stiker tersebut, bus wisata akan ditolak masuk ke tempat parkir di Kota Yogyakarta.
Menurut Heroe, sistem satu pintu itu akan diterapkan bagi bus atau angkutan wisata dengan ukuran besar, sedang, dan kecil. Sistem tersebut diterapkan setiap Sabtu dan Minggu karena jumlah wisatawan yang datang ke Kota Yogyakarta biasanya melonjak saat akhir pekan.
Agar sistem satu pintu itu bisa dijalankan, Pemkot Yogyakarta telah memasang spanduk atau papan petunjuk di sejumlah wilayah untuk mengarahkan bus-bus wisata itu singgah di Terminal Giwangan. Selain itu, Pemkot Yogyakarta juga telah menyosialisasikan sistem tersebut kepada seluruh pelaku wisata.
Tak keberatan
Berdasarkan pantauan Kompas, Sabtu pagi, pengecekan bus wisata itu sudah mulai dilakukan di Terminal Giwangan. Bus wisata yang masuk ke terminal itu langsung diarahkan ke tempat pemeriksaan. Setelah itu, sejumlah petugas Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta akan masuk ke dalam bus untuk mengecek dokumen vaksinasi milik penumpang.
Salah seorang kru bus wisata yang diperiksa, Arif (25), mengaku tidak keberatan dengan penerapan sistem satu pintu untuk bus wisata di Kota Yogyakarta. Arif menyebut, bus wisata itu mengangkut rombongan pelajar SMA dari Kota Surakarta, Jawa Tengah. Mereka berencana datang ke Kampung Wisata Kauman di Kota Yogyakarta.
Menurut Arif, sebelum berangkat, para penumpang bus wisata itu sudah menyiapkan kartu vaksin karena tahu ada penerapan sistem satu pintu untuk bus wisata di Kota Yogyakarta. ”Pemeriksaan ini enggak menyulitkan karena buat keamanan kita semua. Sebelum berangkat, dari panitia sudah minta semua menyiapkan kartu vaksin,” tuturnya.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Deddy Pranowo Eryono juga menyambut baik penerapan sistem satu pintu untuk bus wisata di Kota Yogyakarta. Sebab, dengan sistem tersebut, para wisatawan mendapat kejelasan mengenai syarat yang harus mereka penuhi jika ingin datang ke Kota Yogyakarta.
”Kami menyambut baik one gate system ini karena merupakan upaya untuk membangkitkan ekonomi dari pariwisata, tapi juga menjaga kesehatan. Dengan sistem ini, ada aturan jelas wisatawan yang datang ke Yogyakarta harus memenuhi kriteria tertentu,” ujar Deddy.
Namun, Deddy berharap penerapan sistem satu pintu itu tidak mempersulit kedatangan wisatawan yang ingin masuk ke Kota Yogyakarta. Oleh karena itu, PHRI DIY mengusulkan ke Pemkot Yogyakarta untuk menyediakan tempat vaksinasi bagi wisatawan dari luar kota yang belum divaksin sebelumnya.
”Kami mengusulkan ke Pemerintah Kota Yogyakarta, kalau bisa yang belum vaksin disediakan vaksin sehingga Yogyakarta menjadi destinasi wisata vaksin,” tutur Deddy.