Kasus Baru Terus Menurun, Sumut Tetap Antisipasi Gelombang Ketiga
Kasus baru Covid-19 di Sumut menurun hingga 28 kasus dan 2 kasus meninggal, Jumat (22/10/2021). Meski begitu, Sumut tetap mewaspadai gelombang ketiga pandemi.
Oleh
NIKSON SINAGA
·3 menit baca
MEDAN, KOMPAS — Kasus baru Covid-19 di Sumatera Utara terus menurun hingga 28 kasus positif baru dan 2 kasus meninggal, Jumat (22/10/2021). Di tengah penurunan kasus, Sumut harus mengantisipasi gelombang ketiga pandemi Covid-19. Untuk itu, vaksinasi dan protokol kesehatan tetap dikedepankan di semua daerah di Sumut.
”Pandemi Covid-19 di Sumut sudah semakin terkendali dan tidak ada lagi pandemi level 4 di Sumut. Meski begitu, masyarakat dan pemerintah harus tetap mewaspadai gelombang ketiga Covid-19,” kata Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara Heru Santoso.
Kasus Covid-19 dalam sebulan belakangan ini terus menurun di Sumut. Setelah sempat meningkat hingga 1.500-2.000 kasus baru dan 40-60 kasus meninggal per hari, kini kasus baru bisa ditekan berkisar 13-30 kasus per hari dan 0-2 kasus meninggal per hari.
Heru mengatakan, pemerintah dan masyarakat tidak boleh lengah di tengah penurunan kasus ini. Tidak hanya satuan tugas penanganan Covid-19 di tingkat provinsi, penanganan juga sangat penting dilakukan di semua kabupaten/kota. ”Percepatan vaksinasi, disiplin protokol kesehatan, pengetesan, dan penelusuran kontak harus terus dilakukan di semua daerah,” katanya.
Pembatasan mobilitas warga, kata Heru, juga harus dilakukan sesuai dengan level pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di tiap-tiap daerah. Pengawasan ketat sangat penting diterapkan di daerah rawan penularan, seperti bandara, terminal, pasar, dan pusat perbelanjaan.
Juru Bicara Satgas Covid-19 Kabupaten Simalungun Akmal H Siregar mengatakan, Simalungun merupakan salah satu daerah yang mengalami peningkatan status dari PPKM level 2 menjadi level 3 dalam periode dua minggu ini. Karena itu, mereka pun memperketat pembatasan.
”Peningkatan level PPKM di Simalungun terutama karena capaian vaksinasi belum 40 persen. Vaksinasi di Simalungun baru 37 persen dari target 789.406 orang,” kata Akmal.
Dia menambahkan, pemkab menargetkan pencapaian 40 persen vaksinasi dalam dua pekan ini. Untuk meningkatkan minat masyarakat terhadap vaksinasi, petugas terkait pun memeriksa kartu vaksinasi warga yang keluar dan masuk ke Simalungun.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Karo Arie O Lopiga mengatakan, protokol kesehatan mereka lakukan secara disiplin meski daerahnya kini menerapkan PPKM level 2. ”Vaksinasi juga terus kami percepat. Capaian vaksinasi Karo saat ini sudah 50 persen,” ucapnya.
Pengawasan prokes terutama dilakukan di daerah rawan penularan, seperti pasar, terminal, dan destinasi pariwisata.
Pembatasan penerbangan
Manajer Cabang Komunikasi dan Legal Bandara Kualanamu Chandra Gumilar mengatakan, mereka melakukan persiapan untuk penerapan persyaratan penerbangan sebagaimana diatur dalam Surat Edaran Menteri Perhubungan Nomor 88 Tahun 2021.
Aturan yang berlaku per Minggu (24/10/2021) itu, di antaranya, mewajibkan penumpang dari atau menuju Jawa dan Bali atau daerah level 4 sudah mendapat vaksin pertama dan harus menunjukkan hasil negatif tes PCR. Untuk daerah di luar itu bisa menunjukkan hasil negatif tes cepat antigen.
”Untuk mendukung hal tersebut, kami menyediakan layanan tes PCR dan tes cepat antigen Covid-19 di bandara. Kami juga membuka program vaksinasi di bandara,” kata Chandra.
Vaksinasi tersebut bekerja sama dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Medan di Atrium Lantai 1 Bandara Kualanamu.
Chandra menyebut, jumlah penumpang di Kualanamu masih tertekan pandemi. Total pergerakan penumpang di Kualanamu pada September sebanyak 178.775 penumpang dengan 2.012 penerbangan. Pada 1-21 Oktober, jumlah penumpang mencapai 167.659 orang dengan 1.696 penerbangan.