Seorang Anak Balita Meninggal Tertimbun Longsoran di Banjarnegara
Longsor mulai terjadi di Banjarnegara, Jawa Tengah. Seorang anak balita meninggal akibat longsor di Desa Mlaya, Kecamatan Punggelan, Banjarnegara, Kamis (21/10/2021) sore.
Oleh
megandika wicaksono
·2 menit baca
BANJARNEGARA, KOMPAS — Tanah longsor di Dusun Sidakarya, Desa Mlaya, Kecamatan Punggelan, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, Kamis (21/10/2020), memakan korban jiwa. Seorang anak balita tewas tertimpa longsoran.
”Hujan lebat disertai angin terjadi sejak pukul 14.00. Sekitar pukul 15.30, tebing setinggi 4 meter dan panjang 6 meter longsor dan menimpa warung,” kata Kepala Desa Mlaya Wiwi Susanti saat dihubungi dari Purwokerto, Jawa Tengah, Kamis.
Beberapa orang di dalam warung tengah tertidur lelap. Mereka tidak menyadari saat longsor datang. Sebanyak tiga orang terkena longsoran. Dua selamat, tetapi Gilang Angga Saputra, anak berusia tiga tahun, tewas.
”Saat ini, ada 25 titik di desa yang longsor. Sebagian jalan menuju desa juga tertutup longsor,” kata Wiwi.
Wiwi menyebutkan, daerahnya masuk zona merah dalam peta rawan bencana karena kerap dilanda longsor. Setidaknya telah terpasang tiga alat peringatan dini (early warning system) longsor di Desa Mlaya. Namun, itu pun masih kurang. Lokasi bencana terakhir ini tidak terjangkau alat itu.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banjarnegara Andri Sulistyo menyampaikan, warga terdampak longsor dievakuasi sekitar pukul 16.00. Salah seorang warga, Afiyati (23), terluka di lengan kanan. Dia sudah mendapatkan perawatan dari bidan desa.
Andri mengatakan, ada sejumlah kendala dalam proses evakuasi. Dia mencontohkan buruknya jalan dan banyak titik longsoran sepanjang perjalanan. Selain itu, lanjut Andri, listrik padam sejak pukul 13.30 hingga malam ini.
”Ke depan, potensi longsor masih bisa terjadi sehingga warga di sekitar titik rawan diminta tetap waspada,” katanya.
Berdasarkan data BPBD Kabupaten Banjarnegara di awal tahun 2020, terjadi 367 kali longsor di Banjarnegara dalam tujuh tahun terakhir. Bencana itu merenggut 113 korban jiwa.
Sebanyak 13 dari 20 kecamatan di Banjarnegara masuk kategori rawan longsor. Dari 266 desa di Banjarnegara, 199 desa dikategorikan rentan pergerakan tanah.