PPKM Level 1, Warga Kota Kediri Diminta Tetap Patuhi Prokes
PPKM di Kota Kediri turun dari level 2 menjadi 1. Demikian pula Kota Batu, turun dari level III menjadi level II. Penurunan ini membuat aktivitas ekonomi dan wisata bergeliat.
Oleh
DEFRI WERDIONO
·4 menit baca
KEDIRI, KOMPAS — Kota Kediri di Jawa Timur menjadi salah satu daerah yang masuk dalam pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat atau PPKM level 1. Namun, Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar meminta warganya tidak abai dan tetap menjalankan protokol kesehatan.
”Masyarakat harus memahami bahwa sekarang masih pandemi. Belum pascapandemi. Itu saja yang harus dipahami oleh mereka. Jangan euforia berlebihan. Protokol kesehatan harus tetap dijalankan,” kata Abu Bakar ketika dihubungi dari Malang, Rabu (20/10/2021).
Kota Kediri menyusul tetangganya yang telah memasuki PPKM level 1 lebih dulu, yakni Kota Blitar. Selain Kediri dan Blitar, PPKM Level 1 di Jawa Timur kali ini juga berlangsung di Kota Surabaya, Kota Mojokerto, dan Kota Pasuruan.
Jangan euforia berlebihan. Protokol kesehatan harus tetap dijalankan.
Menurut Abu Bakar, ada beberapa kriteria sebuah daerah masuk Level 1, salah satunya vaksinasi. Cakupan vaksinasi di Kota Kediri—berdasar data vaksin.kemkes.go.id—mencapai 259.354 orang (116,79 persen) untuk dosis 1 dan 180.326 orang (81,20 persen) dosis 2.
Adapun vaksinasi untuk warga lanjut usia mencapai 16.996 orang (61,25 persen) dosis 1 dan 13.011 orang (46,89 persen) dosis 2.
Menurut Abu, pihaknya akan tetap memantau aktivitas masyarakat meski pada PPKM level 1 ada kelonggaran dibanding level sebelumnya. Pengambilan sampel/usap antigen juga tetap dilakukan dengan cara mengambil sampel di lokasi yang didatangi banyak orang.
Sejumlah kelonggaran yang terdapat di daerah PPKM level 1, antara lain, kegiatan pembelajaran tatap muka maksimal 50 persen, kecuali untuk sekolah luar biasa (SDLB-SMALB) maksimal 62-100 persen dengan jaga jarak minimal 1,5 meter dan maksimal 5 siswa per kelas.
Pelaksanaan kegiatan nonesensial 75 persen di kantor bagi pegawai yang sudah vaksin dan wajib menggunakan aplikasi Peduli Lindungi. Adapun yang esensial bisa 100 persen yang berkaitan dengan pelayanan dan 75 persen untuk pelayanan perkantoran.
Supermarket, hipermarket, dan pasar tradisional yang menyediakan kebutuhan pokok bisa beroperasi 100 persen. Super/hipermarket harus menggunakan aplikasi Peduli Lindungi. Anak di bawah 12 tahun sudah boleh masuk mal dan pusat perbelanjaan dengan syarat didampingi orangtua.
Abu Bakar mengatakan, capaian level 1 bisa diraih karena kerja sama semua pihak, baik pemerintah daerah, TNI, Polri, maupun masyarakat Kediri sendiri. Sejauh ini masyarakat sudah punya persepsi yang sama dalam menghadapi pandemi.
Jika sudah satu persepsi, pemda tinggal mencari formula untuk meningkatkan ekonomi. Selama pandemi, pertumbuhan ekonomi Kota Kediri terkontraksi minus 6 persen dari tadinya 5-6 persen.
”Ketika kita sudah punya persepsi yang sama, akan cepat pemerintah menangani Covid-19 meski masih ada satu-dua orang kena (positif Covid-19). Namun, sudah tidak seperti beberapa waktu lalu yang angkanya mencapai 100 orang yang terkonfirmasi positif,” ujarnya.
Jumlah kasus Covid-19 secara komulatif di Kota Kediri—berdasarkan data Jawa Timur tanggap Covid-19 per 19 Oktober—mencapai 4.023 orang dengan yang aktif 9 orang, sembuh 3.630 orang, dan meninggal 384 orang.
Sementara itu, tetangga Kediri lainnya, Kota Batu, juga turun ke level 2 dari sebelumnya level 3 sama dengan Kota Malang. Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko, secara terpisah, mengatakan, dengan masuk ke level 2, tempat wisata di wilayahnya mulai bisa dibuka dengan membawa anak.
Sebelumnya, selama masa uji coba, anak di bawah 12 tahun belum diperbolehkan masuk ke lokasi wisata. Kondisi ini tentu membawa angin segar karena selama pandemi kondisi ekonomi di Batu cukup terpukul. Pertumbuhan ekonomi di Batu terkoreksi minus 6,61 persen dari sebelum pandemi yang mencapai 6,52 persen.
Angka kasus Covid-19 di Kota Batu juga terus turun. Sebaliknya, cakupan vaksinasi terus naik. Cakupan vaksinasi di Batu kini mencapai 147.121 (89,2 persen) untuk dosis 1 dan 84.363 (51,15 persen) untuk dosis 2.
Sementara warga lansia yang sudah vaksinasi 9.504 (47,11 persen) dosis 1 dan 5.756 (28,53 persen) dosis 2. ”Diharapkan dalam waktu dekat kami sudah bisa menuntaskan vaksin dosis ke 2 sampai 70 persen,” katanya.
Adapun angka kasus Covid-19 di Kota Batu secara komulatif sebanyak 3.104 orang, yakni 18 orang aktif, 2.820 orang sembuh, dan 266 orang meninggal.