Ridwan Kamil: Evaluasi Semua Kegiatan Luar Ruangan Berisiko
Aspek keselamatan dalam susur sungai harus tetap menjadi yang utama meski sudah dilakukan berulang kali. Kejadian 11 siswa Madrasah Tsanawiyah Harapan Baru Ciamis yang tewas di Sungai Cileueur menjadi pelajaran penting.
Oleh
CORNELIUS HELMY
·2 menit baca
BANDUNG, KOMPAS — Bupati Ciamis dan Kementerian Agama Jawa Barat diminta mengevaluasi ketat semua kegiatan luar ruangan yang berisiko. Semuanya harus berjalan dengan standar keamanan dan keselamatan maksimal untuk mencegah munculnya korban jiwa.
Hal itu dikatakan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil pada Sabtu (16/10/2021) menyikapi kejadian tewasnya 11 siswa Madrasah Tsanawiyah Harapan Baru Ciamis yang tenggelam saat mengikuti kegiatan susur Sungai Cileueur di Cijeunjing, Ciamis, Jumat (15/10/2021). Selain korban tewas, dua orang masih dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Ciamis.
Saat kejadian, permukaan sungai relatif tenang. Namun, berdasarkan informasi warga setempat, sungai Cileueur cukup dalam sehingga memungkinkan ada arus cukup kuat di bawah permukaan air. Korban tewas juga tidak menggunakan pelampung.
Gubernur yang akrab disapa Emil ini mengatakan, semua korban tenggelam sudah ditemukan dan dievakuasi. Untuk mencegah berulangnya hal yang sama, ia meminta semua kegiatan serupa harus disertai dengan standar keamanan dan keselamatan yang tepat.
”Turut berduka cita yang sangat mendalam atas musibah susur sungai yang menimpa siswa-siswi Mts Harapan Baru Ciamis. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan dan kesabaran,” katanya di Bandung.
Bupati Ciamis Herdiat Sunarya mengatakan, kegiatan susur sungai ini sebenarnya rutin dilakukan pihak sekolah. Namun, kali ini, kejadian memakan korban jiwa tidak bisa terhindarkan. Dari 150 peserta, 11 orang di antaranya meninggal dunia. Usia korban berkisar 12-13 tahun.
”Semoga korban tidak bertambah dan kejadian ini tidak terjadi kembali,” katanya.