Pelancong Domestik Tak Cukup Bangkitkan Pariwisata Bintan
Penurunan status PPKM menjadi level 1 di Kepulauan Riau belum cukup membangkitkan sektor pariwisata di Kabupaten Bintan. Pengelola wisata berharap turis Singapura dapat kembali diizinkan berwisata ke Bintan.
Oleh
PANDU WIYOGA
·3 menit baca
BATAM, KOMPAS — Penurunan status pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat atau PPKM menjadi level 1 di Kepulauan Riau belum cukup membangkitkan perekonomian sektor pariwisata di Kabupaten Bintan. Pengelola wisata setempat berharap turis Singapura dapat kembali diizinkan untuk berwisata ke Bintan.
Bintan sangat bergantung pada geliat pariwisata di Pantai Lagoi. Kawasan ini terletak di utara Pulau Bintan dan berbatasan dengan Singapura. Di kawasan itu, terdapat 15 hotel dan resor dengan jumlah kamar sekitar 2.200 ruang dengan daya tampung sekitar 5.000 orang per hari.
Group General Manager PT Bintan Resort Cakrawala Abdul Wahab, selaku pengelola Kawasan Lagoi, Rabu (13/10/2021), mengatakan, geliat turis domestik setelah PPKM level 1 di Kepri belum cukup membangkitkan perekonomian di kawasan itu. Okupansi kamar saat ini berkisar 5-10 persen.
”Pendapatan dari turis domestik belum bisa menopang hidup para pekerja di kawasan Lagoi. Saat ini, biaya operasi kawasan dan lainnya masih bergantung kepada tabungan dari beberapa tahun lalu,” kata Wahab, dihubungi dari Batam.
Data statistik menunjukkan Lagoi sangat bergantung kepada turis asing. Pada 2019, pengunjung di Lagoi mencapai 1,2 juta wisatawan. Lebih kurang 250.000 orang berasal dari Singapura. Pariwisata Lagoi menyumbang Rp 170 miliar dari total Rp 300 miliar pendapatan asli daerah (PAD) Bintan.
Pada 8 Oktober, Pemerintah Indonesia menyatakan, Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai di Bali akan kembali dibuka untuk turis asing mulai 14 Oktober 2021. Turis asing yang diizinkan masuk ke Bali terdiri dari 18 negara.
Pariwisata Lagoi menyumbang Rp 170 miliar dari total Rp 300 miliar pendapatan asli daerah Bintan.
Mereka berasal dari negara dengan kasus konfirmasi level 1 dan level 2 dengan positivity rate di bawah 5 persen sesuai ketentuan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Dengan begitu, Singapura bukan salah satu dari 18 negara tersebut.
Menanggapi hal itu, Wahab menyatakan, tetap mengapresiasi langkah pemerintah mengizinkan turis asing kembali masuk ke Indonesia. Ia berharap pemerintah dapat segera mengizinkan turis Singapura berwisata ke Pantai Lagoi di Bintan.
”Saya sekarang sedang berada di Singapura dan saya sangat yakin Singapura dalam waktu dekat akan mampu mengatasi kenaikan kasus Covid-19 ini. Seperti kita tahu, Singapura merupakan salah satu negara yang terbaik dalam penanganan Covid-19,” tutur Wahab.
Menurut Wahab, dia berada di Singapura untuk meyakinkan Pemerintah Singapura bahawa kawasan hotel dan resor di Pantai Lagoi telah siap menerima tamu dengan protokol Covid-19 ketat. Ia mengibaratkan kawasan Lagoi seperti kapal pesiar, lokasinya terpisah jauh dari permukiman warga. Hal itu sangat membantu untuk menjalankan gelembung wisata atau travel bubble karena turis asing tidak akan berinteraksi dengan masyarakat umum.
Pada 10 Oktober lalu, Gubernur Kepri Ansar Ahmad mengatakan, persiapan travel bubble untuk kawasan Lagoi hanya tinggal selangkah lagi. Ia berharap pemerintah pusat dapat segera mengizinkan turis asing kembali berkunjung ke Kepri dalam waktu dekat.