Presiden Jokowi Berharap Vaksinasi di Papua Barat Terus Dipercepat
Percepatan vaksinasi guna mengejar terbentuknya kekebalan komunal terus dilakukan, tak terkecuali di Papua Barat. Untuk itu, stok vaksin yang sudah ada diminta untuk segera diberikan kepada masyarakat.
Oleh
Nina Susilo
·3 menit baca
SORONG, KOMPAS — Presiden Joko Widodo mengapresiasi antusiasme masyarakat Papua Barat mengikuti vaksinasi massal Covid-19. Persediaan vaksin yang diharapkan segera diberikan kepada masyarakat untuk mengejar terbentuknya kekebalan komunal atau herd immunity.
Pemantauan percepatan vaksinasi Covid-19 selalu dilakukan Presiden Joko Widodo dalam setiap kunjungan kerja ke daerah. Dalam kunjungan kerja selama tiga hari ke Papua dan Papua Barat, peninjauan vaksinasi massal tak ketinggalan dilakukan.
Senin (4/10/2021), Presiden meninjau pelaksanaan vaksinasi massal di Markas Batalyon Infanteri Raider 762/Vira Yudha Sakti, Kota Sorong. Vaksinasi di lokasi itu menyasar 300 penerima vaksin yang terdiri masyarakat umum dan pelajar.
”Ini proses percepatan vaksinasi di Provinsi Papua Barat. Saya mengapresiasi antusiasme masyarakat yang sangat besar,” kata Presiden.
Vaksinasi dinilai penting untuk mengurangi kemungkinan penularan Covid-19 dan mencegah keparahan saat terinfeksi virus SARS-Cov-2. Tidak hanya itu, diharapkan vaksinasi juga mampu mencegah penyebaran virus SARS-COV-2 varian delta.
Dari Markas Yonif RK 762/VYS, Presiden juga memantau pelaksanaan vaksinasi massal di sembilan kabupaten lain di Papua Barat secara virtual. Sembilan kabupaten tersebut adalah Kabupaten Teluk Bintuni, Kabupaten Sorong, Kabupaten Fakfak, Kabupaten Manokwari, Kabupaten Raja Ampat, Kabupaten Manokwari Selatan, Kabupaten Sorong Selatan, Kabupaten Wondama, dan Kabupaten Kaimana.
Perwakilan penyelenggara vaksinasi massal di Teluk Wondama melaporkan, di kabupaten tersebut peserta vaksinasi ditargetkan 200 orang. Namun, sampai siang, baru 90 orang yang hadir. Diperkirakan peserta vaksinasi masih di gereja untuk memperingati banjir bandang yang melanda 4 Oktober 2010.
Vaksinasi massal di Kabupaten Fakfak menyasar 200 orang. Sejauh ini, vaksinasi dilakukan di tiga titik, di antaranya di aula Gereja Imanuel Fakfak Tengah dan aula kantor distrik Pariwari. Presiden Jokowi juga menanyakan kecukupan vaksin Covid-19.
”Stok cukup, masih tersedia 5.540 dosis terdiri dari vaksin Sinovac dan Sinopharm,” kata perwakilan penyelenggara vaksinasi massal Fakfak.
Presiden pun berpesan supaya persediaan vaksin Covid-19 yang ada segera diberikan kepada masyarakat. Semakin cepat pemberian vaksin dinilai semakin baik. ”Ini proses percepatan vaksinasi di Provinsi Papua Barat. Saya mengapresiasi antusiasme masyarakat yang sangat besar,” kata Presiden.
Di Manokwari, vaksinasi massal juga dilakukan di tiga titik, yakni GKI Eben Haezer Fanindi, RS Bhayangkara Polda Papua Barat, dan Pravi Manokwari.
Presiden Jokowi juga meminta semua pelajar dan mahasiswa diajak segera mengikuti vaksinasi, demikian pula masyarakat umum. Vaksinasi untuk pelajar dan mahasiswa juga dinilai sangat krusial. Sebab, ini membuat pembelajaran tatap muka bisa dilakukan secepatnya.
Dalam peninjauan ini, hadir pula Ketua DPR Puan Maharani, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan, dan Wakil Wali Kota Sorong Pahimah Iskandar. Setelah meninjau pelaksanaan vaksinasi massal, Presiden Joko Widodo memberikan pengarahan kepada forum komunikasi pimpinan daerah setempat.
Dalam kunjungan kerja di Merauke sehari sebelumnya (3/10/2021), Presiden juga meninjau pelaksanaan vaksinasi massal. Presiden berharap vaksinasi dilakukan merata dari Sabang sampai Merauke.
”Saya ingin memastikan dari Sabang sampai Merauke pemerataan vaksin itu ada dan vaksinasi berjalan baik,” ujarnya.
Sementara secara terpisah, Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Bambang Soesatyo meminta pemerintah dan pemerintah daerah melakukan pendataan menyeluruh terkait cakupan vaksinasi, khususnya bagi pelajar dan tenaga pendidik. Daerah dengan cakupan vaksinasi rendah mesti diprioritaskan dalam distribusi stok vaksin. ”Ini penting agar vaksinasi bisa dipercepat,” tuturnya.