Empat Korban Tewas Dievakuasi dari Lokasi Longsor di Luwu
Banjir bandang dan longsor menerjang lima kecamatan di Luwu, Sulawesi Selatan. Empat korban meninggal dunia. Selain itu, ratusan keluarga masih terisolasi di sejumlah desa.
Oleh
Reny Sri Ayu
·2 menit baca
MAKASSAR, KOMPAS - Empat korban tewas akibat bencana longsor di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, berhasil dievakusi, Senin (4/10/2021) sore. Keempatnya ditemukan tertimbun dalam satu lokasi. Selain itu, ratusan keluarga juga masih terisolasi akibat banjir bandang dan longsor yang menerjang lima kecamatan di Luwu.
Empat korban meninggal yang dievakusi sepanjang Senin pagi hingga sore dari lokasi longsor di Desa Ilan Batu, Kecamatan Welenrang Barat, Luwu, yakni Abdul Rahman (14), Abu Sofyan (12), Imam (10), dan Furqon (8). “Keempat korban yang sebelumnya dinyatakan hilang oleh keluarga berhasil dievakuasi setelah tim SAR gabungan melakukan pencarian hingga sore hari. Korban keempat dievakuasi pukul 16.04 Wita. Keempatnya telah diserahkan kepada keluarga," kata Kepala Basarnas Sulsel, Djunaidi, Senin (4/1/221) malam.
Berdasarkan data Pusdalops BPBD Luwu, banjir bandang dan longsor menerjang lima kecamatan yakni Walenrang Barat, Walenrang Utara, Walenrang Timur, Lamasi Timur, dan Lamasi.
Di Desa Ilan Batu, Kecamatan Walenrang Barat, yang menjadi lokasi longsor terparah, sebanyak 165 keluarga masih terisolasi. Hal ini disebabkan akses jalan menuju ke desa ini terimbun material longsoran.
Sementara di wilayah yang diterjang banjir, hingga Senin malam, air masih menggenang dengan ketinggian hingga tiga meter. Kondisi ini diperparah dengan tumpukan material bebatuan tanah yang terbawa air hingga ke perkampungan.
Banjir juga menghanyutkan puluhan ternak kambing dan sapi milik warga serta merendam sawah dan kebun. Sejumlah fasilitas umum ikut terendam. Adapun tanggul sungai roboh di sejumlah titik. Tercatat ribuan warga terdampak. Saat ini sebagian warga mengungsi di rumah kerabat dan fasilitas umum di sekitar desa.
Banjir juga menghanyutkan puluhan ternak kambing dan sapi milik warga serta merendam sawah dan kebun. Sejumlah fasilitas umum ikut terendam.
Saat ini, tim SAR gabungan masih terus membantu evakuasi warga ke lokasi yang lebih aman. Desa-desa terisolasi juga berusaha dibuka dengan mendatangkan alat berat.
Kepala BPBD Provinsi Sulsel, Muhammad Firda mengatakan, telah memberangkatkan tim reaksi cepat ke Luwu untuk membawa bantuan dan membantu evakuasi. “Tim sudah berangkat sejak Minggu malam ke lokasi dan saat ini membantu evakuasi warga. Mereka juga membawa logistik yang diperlukan. Logistik yang dibawa di antaranya pangan, family kit (kebutuhan keluarga), shelter kit (kebutuhan pengungsian), dan perlengkapan bayi,” kata Firda.