Cegah Penularan Covid-19 di Sekolah, Surabaya Klaim Rutin Tes Antigen
Penularan Covid-19 di kluster sekolah karena pembelajaran tatap muka terbatas perlu dideteksi dengan evaluasi dan tes usap rutin terhadap seluruh sivitas yang terlibat guna menjamin keberlangsungan dan keamanan program.
Oleh
AMBROSIUS HARTO, AGNES SWETTA PANDIA
·2 menit baca
SURABAYA, KOMPAS — Kota Surabaya mengklaim tes antigen masih rutin dilakukan di semua sekolah yang menggelar pembelajaran tatap muka terbatas. Sejauh ini belum ada penambahan kasus baru dari aktivitas belajar mengajar ini.
”Sasaran antigen adalah guru, pelajar, dan tenaga pendidikan,” kata Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, Selasa (28/9/2021).
Eri mengatakan, tes antigen pertama dilakukan pada Jumat (24/9/2021) dan sampai sekarang masih berlangsung. Sejauh ini belum muncul laporan kasus baru dari aktivitas pembelajaran tatap muka (PTM).
Kepala Dinas Pendidikan Surabaya Supomo menambahkan, ada 112 SD dan 101 SMP berstatus negeri dan swasta yang mengadakan PTM terbatas. Sekolah telah lolos penilaian serta mendapat izin dari Satuan Tugas Penanganan Covid-19.
”Patut kami syukuri karena sejauh ini belum terjadi penularan dari kegiatan pembelajaran tatap muka terbatas,” kata Supomo.
Kepala Dinas Kesehatan Surabaya Febria Rachmanita mengatakan, tes antigen diikuti 2.882 orang di tingkat SD dan SMP. ”Sementara belum terdeteksi penularan Covid-19. Namun, protokol kesehatan harus tetap dipatuhi untuk mencegah potensi penularan,” kata Febria.
Sementara itu, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menyesalkan perbedaan pengertian data penularan di sekolah antara pihaknya dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Sebelumnya sempat disebut dari 1.303 sekolah menjadi kluster penularan Covid-19, sebanyak 165 sekolah di antaranya berada di Jatim.
”Sampai sekarang di Jatim belum ada laporan penularan di sekolah,” kata Khofifah.
Kepala Disdik Jatim Wahid Wahyudi mengatakan, sebanyak 4.136 SMA, SMK, SLB negeri dan swasta telah menjalankan PTMT sejak 30 Agustus 2021. Selain menerapkan protokol kesehatan, dilakukan juga tes antigen rutin di sekolah.
”Sampai dengan saat ini masih aman atau belum ada penularan dari kegiatan PTMT atau kluster sekolah,” kata Wahid.