Ratusan Anggota KKB Lamek di Pegunungan Bintang Jadi Target Satgas Nemangkawi
Kelompok kriminal bersenjata pimpinan Lamek Taplo kembali membakar rumah warga di Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang. Satgas Nemangkawi menyatakan terdapat 200 anggota KKB pimpinan Lamek di Pegunungan Bintang.
Oleh
FABIO MARIA LOPES COSTA
·3 menit baca
SATGAS PAMTAS YONIF 403/WP
Kelompok kriminal bersenjata membakar sejumlah fasilitas publik di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Senin (13/9/2021). Fasilitas publik yang dibakar adalah sekolah, puskesmas, pasar, dan kantor Bank Papua.
JAYAPURA, KOMPAS — Satgas Nemangkawi mengupayakan langkah penegakan hukum terhadap anggota kelompok kriminal bersenjata pimpinan Lamek Taplo di Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, yang berjumlah sekitar 200 orang. Kelompok ini terus menebar teror dan terakhir menembak mati personel Brimob pada Minggu kemarin.
Kepala Satuan Penegakan Hukum Nemangkawi, Komisaris Besar Faizal Ramadhani saat dihubungi dari Jayapura pada Senin (27/9/2021) mengatakan, kelompok Lamek tersebar di sejumlah distrik (kecamatan). Mereka bersembunyi di hutan dan menyerang aparat keamanan serta warga sipil secara bergerilya.
Saat ini sejumlah anggota Lamek masih berada di sekitar area Distrik Kiwirok sejak 13 September lalu. Minggu kemarin terjadi kontak tembak antara anggota Satgas Nemangkawi TNI/Polri dengan kelompok kriminal bersenjata (KKB) Lamek di depan Polsek Kiwirok. Seorang anggota satgas, Bharada Muhammad Kurniadi, gugur dalam insiden ini.
Sebelumnya, KKB pimpinan Lamek Taplo membakar kantor Distrik Kiwirok, puskesmas, pasar, sekolah dasar, rumah tenaga kesehatan, rumah guru, dan kantor Bank Papua di Distrik Kiwirok, Senin pukul 09.30 WIT. Satu prajurit TNI AD, Prajurit Dua Ansar, terluka saat kontak tembak dengan kelompok tersebut.
Anggota KKB Lamek Taplo juga menyerang tenaga kesehatan yang bertugas di Puskesmas Kiwirok. Seorang perawat bernama Gabriella Meilani (22) gugur dalam insiden ini, sementara empat rekannya mengalami luka berat dalam peristiwa tersebut.
KOMPAS/FABIO MARIA LOPES COSTA
Dokter Restu Pamanggi yang mengalami patah tulang di tangan kanan akibat disiksa kelompok kriminal bersenjata pimpinan Lamek Taplo.
Dari hasil pendataan, lima rumah warga dan 11 fasilitas umum dibakar kelompok kriminal bersenjata. Total sebanyak 83 warga setempat yang mengungsi ke hutan dan Oksibil, Ibu kota Pegunungan Bintang.
”Saat ini satu tim Satgas Nemangkawi sudah berada di Pegunungan Bintang. Dengan tambahan 100 personel Brimob Polda Papua, kami siap menghadapi mereka,” kata Faizal.
Ia menuturkan, meskipun kelompok Lamek berjumlah hingga ratusan, jumlah senjata api yang mereka miliki tidak banyak. Kelompok Lamek menguasai sebanyak 20 pucuk senjata. ”Fokus kami saat ini agar situasi di Kiwirok kembali kondusif. Saat ini kami bersama rekan TNI AD di Kiwirok sudah berhasil menguasai Lapangan Terbang Kiwirok,” tutur Faizal.
Kapolres Pegunungan Bintang Ajun Komisaris Besar Cahyo Sukarnito saat dihubungi dari Jayapura mengatakan, dilaporkan KKB kembali membakar dua rumah warga di Kiwirok pada Minggu kemarin. Namun, situasi masih kondusif pasca-kontak tembak di depan Mapolsek Kiwirok sekitar pukul 05.00 WIT.
”Tidak ada korban jiwa dalam aksi pembakaran dua rumah warga. Sebab, rumah dalam kondisi kosong karena warga telah mengungsi,” ungkap Cahyo.
KOMPAS/FABIO MARIA LOPES COSTA
Kapolres Pegunungan Bintang Ajun Komisaris Besar Cahyo Sukarnito
Ia menuturkan, KKB memanfaatkan minimnya jumlah polisi di Pegunungan Bintang. hanya ada 148 personel yang bertugas di kabupaten seluas 15.863 kilometer persegi itu. ”Hanya ada tiga markas polsek dan tiga polsubsektor di Kabupaten Pegunungan Bintang. Satu anggota kami harus mengawasi hingga 105 kilometer persegi,” ungkap Cahyo.
Kepala Ombudsman RI Perwakilan Provinsi Papua Sabar Iwanggin berharap adanya upaya penegakan hukum untuk menghentikan aksi kelompok kriminal yang terus menyasar fasilitas publik yang sangat dibutuhkan warga.
”Perbuatan sekelompok orang ini merupakan aksi kriminal dan negara harus hadir untuk melindungi warganya. Aksi mereka menyebabkan pelayanan publik masyarakat juga tidak terealisasi,” tutur Sabar.
KOMPAS/FABIO MARIA LOPES COSTA
Kepala Ombudsman RI Perwakilan Provinsi Papua Sabar Iwanggin.
KKB Lamek Taplo terus menebar aksi teror di Pegunungan Bintang sejak tahun 2020. Dari data Polri dan TNI, kelompok Lamek terlibat sembilan aksi serangan kepada aparat dan warga sipil dalam 18 bulan terakhir. Serangan kelompok Lamek mengakibatkan seorang warga dan tiga aparat keamanan meninggal, sedangkan sembilan warga dan sembilan aparat keamanan terluka.
Kelompok Lamek juga menembak pesawat TNI AU jenis CASA CN-2909 pada 22 Maret 2020 sebelum mendarat di Bandara Oksibil. Kemudian mereka membakar satu truk dan dua unit alat berat ekskavator milik PT Wijaya Karya di Kampung Mangabib, Distrik Oksebang pada 8 September 2021.