Sering Makan Korban, Titik Rawan di Pantai Padang Dipasangi Papan Larangan Berenang
Pantai di Padang rawan kecelakaan yang memakan korban jiwa. Balawista akan diaktifkan kembali untuk mengawasi pengunjung di kawasan pantai.
Oleh
YOLA SASTRA
·3 menit baca
PADANG, KOMPAS — Dinas Pariwisata Kota Padang, Sumatera Barat, memasang papan peringatan larangan berenang di titik-titik rawan kawasan pantai di kota tersebut. Selain itu, Balawista juga akan diaktifkan kembali. Sejak awal tahun, setidaknya ada delapan korban jiwa akibat tenggelam saat berenang di sekitar pantai.
Papan peringatan itu dipasang pada Jumat (17/9/2021) oleh anggota Badan Penyelamat Wisata Tirta (Balawista), Dinas Pariwisata Kota Padang. Ada tujuh papan yang dipasang, yaitu 2 titik di sekitar Masjid Al Hakim, Pantai Muaro; 1 titik di Pantai Lolong; 2 titik di Pantai Muaro Lasak; dan 2 titik di Pantai Pasir Jambak.
Syahril Hakim, anggota Balawista di Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Padang, mengatakan, lokasi pemasangan berada di titik-titik rawan. Umumnya, di lokasi itu ada pusaran air dan ketika ombak besar membahayakan orang yang berenang di sana.
”Pemasangan papan peringatan ini diharapkan bisa meningkatkan kewaspadaan masyarakat sehingga mengurangi risiko terjadinya orang tenggelam,” kata Syahril yang juga Ketua Padang Baywatch, Jumat.
Selain pemasangan papan peringatan ini, kata Syahril, pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Padang untuk mengaktifkan kembali kegiatan Balawista. Badan tersebut vakum sejak 2020 akibat tidak adanya anggaran dari pemerintah kota.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Padang Arfian mengatakan, pemasangan papan peringatan tersebut untuk mengingatkan pengunjung agar hati-hati saat bermain di kawasan pantai. Sebelumnya, papan pernah ada, tetapi sudah rusak.
Selain pemasangan papan peringatan, kata Arfian, dinas juga akan mengaktifkan kembali Balawista. Sebelumnya, badan yang punya 20 personel ini vakum karena tidak ada anggaran untuk honor mereka akibat refocusing pandemi Covid-19.
”Pada pembahasan APBD perubahan ini, kami munculkan kembali anggarannya. Mereka kami aktifkan kembali agar bisa mengawasi sekaligus mengantisipasi jika terjadi insiden (orang tenggelam). Mudah-mudahan Oktober sudah bisa diberdayakan kembali,” ujar Arfian.
Peristiwa warga tenggelam saat mandi di kawasan pantai Kota Padang berulang kali terjadi. Peristiwa terbaru pada Jumat (10/9/2021) sore di Pantai Purus, dua remaja usia SMA tenggelam saat berenang. Jasad mereka ditemukan sehari kemudian.
Berdasarkan laporan BPBD Padang, hingga Sabtu (11/9/2021), sudah enam kali peristiwa itu terjadi. Total ada sepuluh warga tenggelam, yaitu delapan meninggal dan dua selamat.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Padang Sutan Hendra membenarkan data tersebut. Menurut dia, memang sudah berkali-kali terjadi peristiwa warga tenggelam saat mandi di pantai, umumnya berusia remaja, terjadi di obyek wisata, dan saat ombak besar serta cuaca ekstrem.
Sementara itu, Kepala Kantor Basarnas Padang Asnedi mengharapkan kepada orangtua untuk mengawasi dan menjaga anak-anaknya yang mandi di sekitar pantai. ”Boleh mandi di pantai, tapi lihat cuaca dan lokasinya,” ujarnya.