Panglima Komando Armada 2 Laksamana Muda Iwan Isnurwanto berbagi cerita untuk kemajuan Angkatan Laut antara lain Satuan Kapal Selam dalam menjaga kedaulatan negara.
Oleh
AMBROSIUS HARTO/AGNES SWETTA PANDIA
·4 menit baca
Panglima Komando Armada 2 Laksamana Muda Iwan Isnurwanto berkunjung ke Redaksi Kompas Biro Jawa Timur di Surabaya, Rabu (8/9/2021). Dalam kunjungan untuk silaturahmi, mantan Komandan Sekolah Staf dan Komando Angkatan Laut ini menjawab beberapa pertanyaan terutama tentang tugas baru yang diemban sejak 26 April 2021. Berikut petikan wawancara dengan Kompas.
Tanya: Yang kami ketahui, Bapak lama bertugas di Satuan Kapal Selam. Jabatan sebagai Panglima Komando Armada 2 diemban tidak lama dari insiden KRI Nanggala-402 yang kini patroli abadi di kedalaman Laut Bali. Apakah ada tugas khusus kepada Bapak mengingat Satuan Kapal Selam hanya ada di Komando Armada 2?
Jawab: Benar, saya lama bertugas di Satuan Kapal Selam. Sebagian besar di Nanggala (1990-1997 dan 1999-2005) dengan jabatan terakhir Perwira Pelaksana. Kemudian saya menjadi Komandan KRI Cakra-401 (2005-2007). Saya memang dilahirkan dan ditempa di Satuan Kapal Selam. Jabatan sebagai Panglima Komando Armada 2 diemban memang tidak lama dari insiden Nanggala. Tentu banyak orang mengira pergantian jabatan itu ada kaitannya dengan saya yang lama di Satuan Kapal Selam dan diberi tugas khusus untuk membenahinya. Namun, dalam organisasi militer, pergantian jabatan merupakan hal yang wajar. Sebagai Panglima Komando Armada 2 tentu saya berkepentingan agar insiden Nanggala tidak berulang di masa depan. Selain itu, meningkatkan kemampuan tempur seluruh satuan yang saya pimpin.
Tanya: Apa tantangan memimpin Komando Armada 2?
Jawab: Perlu diketahui, Komando Armada 2 sebelumnya bernama Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim). Ketika itu, Indonesia dibagi menjadi dua wilayah, yakni Komando Armada RI Kawasan Barat (Koarmabar) dan Koarmatim. Wilayah Koarmatim dibagi lagi menjadi Komando Armada 2 dan Komando Armada 3. Saat masih menjadi Koarmatim, wilayah tanggung jawab kami amat luas, yakni Indonesia bagian tengah dan timur, sehingga jumlah kapal perang terbanyak. Bahkan, ketika sudah dibagi dengan Komando Armada 3, kapal perang kami juga yang terbanyak. Selain itu, sampai saat ini, Komando Armada 2 memiliki organisasi yang tidak dimiliki lainnya, yakni Satuan Kapal Selam.
Tanya: Apa tantangan spesifik di wilayah Komando Armada 2?
Jawab: Secara umum, tugas kami menjaga kedaulatan negara. Tantangan yang agak spesifik dalam perjalanan selama ini adalah salah satu wilayah tanggung jawab kami berbatasan dengan negara lain di Laut Sulawesi bagian utara. Ada Filipina bagian selatan dan Negara Bagian Sabah (Malaysia). Indonesia pernah bersitegang dengan Malaysia terkait dengan Ambalat. Kemudian, wilayah Filipina bagian selatan, yakni Mindanao, merupakan basis kekuatan salah satu organisasi terorisme. Jadi, tantangan spesifik yang potensial terjadi di bagian utara perairan Laut Sulawesi antara lain mengantisipasi pergerakan organisasi terorisme, perdagangan, serta penyelundupan manusia dan narkotika serta pelanggaran kedaulatan dan pencurian sumber daya kelautan. Di sinilah mungkin pentingnya peranan satuan-satuan tempur spesifik, misalnya Satuan Kapal Selam, untuk mendukung berbagai operasi penanggulangan potensi gangguan.
Tanya: Bagaimana pengalaman bertugas di kapal selam?
Jawab: Mungkin pernah mendengar ungkapan bahwa anggota Satuan Kapal Selam isinya orang-orang paling gila di Angkatan Laut karena risiko dan tekanan amat tinggi. Saya tidak bisa melukiskannya dengan kata-kata seperti apa kegilaan yang bisa muncul dan biarkan itu tetap menjadi bagian dari kehidupan kami orang-orang Satuan Kapal Selam. Coba dibayangkan, selama pelayaran berhari-hari tidak boleh berisik, harus sunyi. Hiburan hanya membaca, ingin melihat keluar tidak bisa melihat apa-apa. Komunikasi tentu amat terbatas dan setiap saat berisiko kehilangan nyawa. Kalau orang biasa bisa jadi gila beneran. Tidak berlebihan jika Satuan Kapal Selam memang khusus bagi orang-orang pilihan yang katanya dibilang paling nekat dan gila karena berani mengambil seluruh risiko tadi.
Tanya: Bagaimana Pak menghibur diri di kapal selam?
Jawab: Waktu saya menjadi Komandan di Cakra, sebelum bertugas, saya selalu mengopi bahan-bahan bacaan. Apa saja, sebanyak-banyaknya untuk bahan bacaan dan penulisan. Pernah kami bertugas tujuh hari tanpa muncul ke permukaan. Kejenuhannya amat tinggi. Seluruh bacaan habis dibaca oleh seluruh kru sampai kondisinya jelek. Ada juga cara mengatasi kebosanan, misalnya anggota main kartu yang kalah dikalungi pelampung berat. Wah, sebenarnya banyak tetapi sulit saya utarakan.
Tanya: Kalau demikian, bisa ditulis, bahkan menjadi buku, Pak?
Jawab: Nah, itu. Saya memang sedang menyusun buku. Saya lulus doktoral hukum laut di Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya. Saya sedang berusaha menjadikan disertasi doktoral saya sebagai buku. Selain itu, mungkin menulis pengalaman ketika bertugas di Satuan Kapal Selam. Pada prinsipnya, saya ingin masyarakat mencintai bangsa dan negara, termasuk militernya, antara lain Angkatan Laut. Siapa tahu dengan kunjungan ke media massa, misalnya Kompas, ini dapat mempererat hubungan, lalu kemitraan, untuk mendorong kami menjadi lebih baik dan profesional dalam mengemban tugas dan amanat negara.
Tanya: Soal lain ya Pak. Hobinya apa Pak?
Jawab: Saya senang olahraga. Banyak. Sepak bola jadi kiper. Basket, voli, bulu tangkis, renang, atletik. Saya juga senang bernyanyi tetapi belum kepikiran membuat lagu, apalagi album. Yang jelas, saya ingin terus memberikan yang terbaik bagi negara di mana pun saya ditugaskan.
Terima kasih, Pak, telah hadir mengunjungi kami. Semoga sukses selama bertugas Pak.
BIODATA :
Nama : Iwan Isnurwanto (Laksamana Muda)
Jabatan : Panglima Komando Armada 2
Lahir : Situbondo, Jawa Timur, 9 November 1955
Pengalaman :
Perwira Pelaksana KRI Nanggala-402 (Mayor)
Komandan KRI Cakra-401 (Letnan Kolonel)
Komandan Pangkalan Angkatan Laut Batam (Kolonel)
Komandan Satuan Kapal Selam (Kolonel)
Komandan Gugus Keamanan Laut Komando Armada 2 (Laksamana Pertama)
Kepala Staf Komando Armada 2 (Laksamana Pertama)
Komandan Sekolah Staf dan Komando Angkatan Laut atau Seskoal (Laksamana Muda)