Ledakan di Pasuruan, Anak dan Bapak Produsen Bom Ikan Tewas
Bom ikan meledak di Pasuruan, bapak dan anak tewas. Dua rumah hancur dan belasan lainnya rusak.
Oleh
DAHLIA IRAWATI
·2 menit baca
PASURUAN, KOMPAS — Bom ikan atau bondet buatan warga Desa Pekangkungan, Kecamatan Gondangwetan, Kota Pasuruan, Jawa Timur, meledak pada Sabtu (11/09/2021). Ledakan menewaskan bapak dan anak penghuni rumah serta merusak belasan rumah lain.
Ledakan terjadi sekitar pukul 08.00, di rumah milik Abdul Hofar. Akibat ledakan tersebut, 2 rumah hancur dan belasan rumah di sekitarnya mengalami kerusakan ringan, seperti kaca pecah.
Dari informasi awal, mereka adalah produsen bom ikan yang digunakan nelayan untuk menangkap ikan. (Arman)
Selain itu dua orang tewas, yaitu Mat Sodiq dan pemilik rumah Abdul Hofar (43). Keduanya adalah bapak dan anak. Mat Sodiq tewas seketika di lokasi kejadian, sedangkan Hofar tewas di Puskemas Gondangwetan dengan luka robek di kepala dan dada.
Di luar dua korban tewas tadi, juga ada 5 korban lain yang merupakan kerabat dan keluarga pemilik rumah. Mereka mengalami seejumlah luka robek di kaki, kepala, dan dahi. Mereka adalah Chusnul Niam (16), Siti Khoiriyah (40), Muhammad Imron (30), Rozak (22), dan bayi Syarifudin. Mereka adalah orang yang sedang berada di dalam rumah pada saat ledakan terjadi.
”Untuk data sementara ini, dua orang meninggal, yaitu si bapak dan anak dari penghuni rumah. Dari informasi awal, mereka adalah produsen bom ikan yang digunakan nelayan untuk menangkap ikan,” kata Kepala Kepolisian Resor Kota Pasuruan Kota Ajun Komisaris Besar Arman.
Menurut Arman, ledakan diduga dari bom ikan atau bondet yang dibuat oleh Gofar. ”Saat ini dilakukan pendalaman oleh Labfor Polda Jatim dan Jibom Gegana untuk menyisir kemungkinan masih adanya sisa bahan peledak di sana,” katanya.
Kasus ledakan bondet di Pasuruan menurut Arman cukup sering terjadi. Oleh karena itu, ia mengimbau agar masyarakat tidak menggunakan bahan peledak dalam berkegiatan, sebab bisa membahayakan diri sendiri dan orang lain.
”Saya mengimbau agar masyarakat jangan mencoba-coba menggunakan bahan peledak untuk kegiatan apa pun, karena ini berbahaya. Berbahaya untuk diri sendiri dan orang lain,” ujarnya.
Kepala Seksi Humas Polresta Pasuruan Kota Ajun Komisaris Komaruddin Arief mengatakan, hingga saat ini, olah tempat kejadian perkara oleh tim laboratorium forensik Polda Jatim masih terus dilakukan. ”Saat ini masih terus dilakukan olah TKP oleh tim Polda Jatim. Tim menyisir jangan sampai ada serpihan atau sisa bahan peledak yang masih berbahaya,” katanya.