Masuk Perangkap, Harimau Penerkam Remaja di Siak Direhabilitasi
Harimau sumatera yang diduga menyerang remaja di Kabupaten Siak, Riau, akhirnya masuk perangkap yang dipasang BBKSDA Riau.
Oleh
YOLA SASTRA
·3 menit baca
DOKUMENTASI BBKSDA RIAU
Dokter hewan memeriksa dengan stetoskop kondisi tubuh harimau yang dievakuasi di Desa Teluk Lanus, Kecamatan Sungai Apit, Kabupaten Siak, Riau, Kamis (9/9/2021). Harimau ini dievakuasi karena diduga telah menyerang warga hingga tewas di sekitar kamp areal perkebunan sawit pada 29 Agustus 2021.
PADANG, KOMPAS — Harimau sumatera yang diduga menyerang remaja di Kabupaten Siak, Riau, akhirnya masuk perangkap yang dipasang Balai Besar KSDA Riau sepuluh hari terakhir. Harimau sekarang menjalani perawatan dan rehabilitasi di Pusat Rehabilitasi Harimau Sumatera Dharmasraya Arsari, Sumatera Barat.
Pelaksana Harian Kepala Balai Besar KSDA Riau, Hartono, Jumat (10/9/2021), mengatakan, harimau tersebut diketahui masuk perangkap pada Kamis (9/9/2021) sekitar pukul 06.00. Lokasinya 30-40 meter dari tempat ditemukannya jasad korban di areal perkebunan kelapa sawit di Desa Teluk Lanus, Kecamatan Sungai Apit, Siak.
”Harimau diketahui masuk kandang perangkap Kamis sekitar pukul 06.00. Rabu malam, pintu kandang perangkap sudah turun, artinya ada yang masuk. Namun, karena sudah malam, untuk menjaga keselamatan petugas, baru dicek pagi,” kata Hartono ketika dihubungi dari Padang, Jumat.
Menurut Hartono, harimau sumatera itu betina dengan usia diperkirakan sekitar tiga tahun. Secara umum, kondisi fisik harimau sehat, tetapi ada bekas luka jeratan di kaki kanan bagian depan dan sudah mengalami pembengkakan dan terdapat belatung.
”Lukanya sudah mengalami pembengkakan. Terkena jerat, mungkin beberapa hari lalu. Makanya tim dokter meminta direhab. Harimau sudah tiba di Dharmasraya sekitar pukul 12.00,” ujarnya.
DOKUMENTASI PRHSD ARSARI
Kondisi harimau Lanustika di Pusat Rehabilitasi Harimau Sumatera Dharmasraya (PRHSD) Arsari, Dharmasraya, Sumatera Barat, seusai dievakuasi dari Desa Teluk Lanus, Kecamatan Sungai Apit, Kabupaten Siak, Riau, Jumat (10/9/2021). Harimau ini dievakuasi karena diduga telah menyerang warga hingga tewas di sekitar kamp areal perkebunan sawit pada 29 Agustus 2021.
Catrini Kubontubuh, Direktur Eksekutif Yayasan Arsari Djojohadikusumo, yang mengelola Pusat Rehabilitasi Harimau Sumatera Dharmasraya (PRHSD) Arsari, mengatakan, pihaknya telah menerima harimau tersebut. Tim PRHSD Arsari siap melakukan rehabilitasi.
”Selain rehabilitasi luka, kami juga akan meneliti lebih lanjut, apakah harimau sumatera betina yang diberi nama Lanustika ini terkategori sebagai pemangsa manusia (man eater) atau tidak,” kata Catrini.
Catrini menambahkan, selain Lanustika, ada tiga individu harimau sumatera lain yang sedang dalam proses rehabilitasi di PRHSD Arsari, yaitu Ria dari Indragiri Hilir, Riau; serta sepasang bersaudara Putra Singgulung dan Putri Singgulung dari Solok, Sumbar.
DOKUMENTASI PRHSD ARSARI
Kondisi harimau Lanustika di Pusat Rehabilitasi Harimau Sumatera Dharmasraya (PRHSD) Arsari, Dharmasraya, Sumatera Barat, seusai dievakuasi dari Desa Teluk Lanus, Kecamatan Sungai Apit, Kabupaten Siak, Riau, Jumat (10/9/2021). Harimau ini dievakuasi karena diduga menyerang warga hingga tewas di sekitar kamp areal perkebunan sawit pada 29 Agustus 2021.
Sering muncul
Pada 29 Agustus 2020 sekitar pukul 19.00, Malta Akfarel (16), anak laki-laki dari Rustam, kepala rombongan sawit PT Uniseraya, diduga diterkam dan diseret oleh harimau di sekitar kamp. Jasad korban ditemukan pukul 23.01 sekitar 200 meter dari lokasi pertama.
Penghulu atau Kepala Desa Teluk Lanus Irwan Syahroni, Senin (30/8/2021), mengatakan, harimau sumatera sering muncul di permukiman sekitar setahun terakhir. Warga desa sangat resah dan takut. Tidak hanya memangsa ternak, harimau juga pernah menyerang warga pada Juli lalu.
Hartono mengatakan, upaya evakuasi harimau ini merupakan rangkaian dari penanganan konflik satwa-manusia itu. Sehari seusai kejadian, tim dari BBKSDA Riau memasang dua perangkap kotak dan tiga perangkap kamera di sekitar lokasi ditemukannya jasad korban di areal perkebunan sawit.
DOKUMENTASI BBKSDA RIAU
Para petugas mengevakuasi harimau sumatera di Desa Teluk Lanus, Kecamatan Sungai Apit, Kabupaten Siak, Riau, Kamis (9/9/2021). Harimau ini dievakuasi karena diduga telah menyerang warga hingga tewas di sekitar kamp areal perkebunan sawit pada 29 Agustus 2021.
Ditambahkan Hartono, munculnya Panthera tigris sumatrae itu di sekitar permukiman diperkirakan karena stok pakan alaminya mulai habis dan kawasan habitatnya semakin menipis. ”Di situ, kan sebenarnya, lanskap kantong harimau, sudah berubah menjadi kawasan perkebunan,” ujarnya.
Selain rehabilitasi luka, kami juga akan meneliti lebih lanjut, apakah harimau sumatera betina terkategori sebagai pemangsa manusia atau tidak. (Catrini Kubontubuh)
Terkait harimau yang mengalami luka akibat jerat, Hartono mengingatkan kepada masyarakat agar tidak memasang jerat dengan alasan apa pun karena dapat membahayakan satwa liar dilindungi. Ia juga meminta agar pemegang konsesi aktif melakukan pembersihan jerat di wilayah konsesinya.