Vaksinasi di Jawa Barat Sasar Siswa dan Pekerja Sektor Transportasi
Vaksinasi Covid-19 di Jawa Barat terhadap 37,9 juta sasaran ditargetkan rampung pada Desember 2021. Untuk memperluas cakupannya, penyuntikan vaksin turut menyasar siswa dan pekerja sektor transportasi.
Oleh
TATANG MULYANA SINAGA
·3 menit baca
BANDUNG, KOMPAS — Untuk meningkatkan cakupan vaksinasi Covid-19, penyuntikan vaksin di Jawa Barat turut menyasar siswa dan pekerja sektor transportasi. Vaksinasi terhadap 37,9 juta sasaran ditargetkan rampung pada Desember 2021.
Vaksinasi melibatkan berbagai pihak untuk mempercepat pembentukan herd immunity atau kekebalan kelompok. Kodam III Siliwangi, misalnya, memberikan 3.000 dosis vaksin kepada siswa SMP Negeri 6 Garut dan masyarakat di sekitar Stasiun Garut, Rabu (8/9/2021).
”Vaksinasi diberikan agar masyarakat dan siswa segera terbentuk herd immunity sehingga siap untuk mengikuti pembelajaran tatap muka,” ujar Panglima Kodam III Siliwangi Mayor Jenderal Agus Subiyanto di Garut, Rabu (8/9/2021).
Penyuntikan vaksin melibatkan 50 tenaga kesehatan dari TNI, Polri, dan dinas kesehatan. Selain memberikan vaksin, Agus juga menyerahkan 500 paket sembako kepada warga yang perekonomiannya terdampak pandemi.
Vaksinasi terhadap siswa di Jabar telah dilakukan di sejumlah kabupaten/kota. Pekan lalu, 1.000 dosis vaksin Covid-19 diberikan kepada siswa SMK Negeri 3 Kota Bandung dan masyarakat setempat. Kegiatan ini melibatkan kolaborasi berbagai instansi, seperti Kementerian Kesehatan, Pemerintah Provinsi Jabar, TNI, dan swasta.
Selain siswa, vaksinasi juga menyasar pekerja transportasi dan logistik. Sejumlah 22.700 orang di 19 kabupaten/kota dijadwalkan disuntik vaksin pada 9-16 September.
Kepala Dinas Perhubungan Jabar Hery Antasari menuturkan, vaksinasi itu digelar dalam rangka menyambut Hari Perhubungan Nasional. ”Ini dilakukan seiring pelonggaran sektor transportasi, tetapi tetap dalam kesiagaan,” katanya dalam sambutan pembukaan vaksinasi secara virtual, Rabu (8/9/2021).
Delapan bulan berjalan, capaian vaksinasi di Jabar baru menyasar 11,18 juta orang atau 29,49 persen untuk dosis pertama dan masih 5,79 juta orang atau 15,7 persen disuntik dosis kedua. Terbatasnya suplai vaksin dari pemerintah pusat menjadi salah satu kendala utama dalam mengejar target vaksinasi.
Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Jabar Dewi Sartika mengatakan, kapasitas penyuntikan vaksin di Jabar saat ini sekitar 200.000 dosis per hari. Jumlah itu meningkat empat kali lipat dibandingkan empat bulan lalu.
Akan tetapi, untuk mengejar vaksinasi selesai pada akhir 2021, kapasitasnya mesti ditingkatkan menjadi 400.000-500.000 dosis per hari. Dengan demikian, Jabar membutuhkan suplai 15 juta dosis vaksin per bulan dari pusat.
Hingga saat ini suplai vaksin ke Jabar sebanyak 19,21 juta dosis. Realisasi atau penggunannya sudah lebih dari 15 juta dosis atau sekitar 80 persen.
Di tengah penurunan kasus dan keterisian rumah sakit rujukan Covid-19 atau bed occupancy rate (BOR), Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengingatkan masyarakat tidak lengah dan tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan. ”Jangan euforia. Ingat, Covid-19 masih ada dan kita harus selalu waspada,” ucapnya.
Hingga Rabu pukul 17.00, kasus Covid-19 di Jabar berjumlah 695.897 kasus. Sejumlah 672.849 orang sembuh, 8.812 orang masih dirawat atau diisolasi (kasus aktif), dan 14.236 orang meninggal.
Kasus aktif berkurang 2.323 orang dibandingkans sehari sebelumnya. Sementara BOR rumah sakit menurun menjadi 12,39 persen dari pekan lalu sebesar 15,33 persen.