Warga Mengungsi ke Hutan Pasca-penyerangan Pos Koramil Kisor
Ratusan warga, yang berasal dari sejumlah kampung di Distrik Aifat Selatan, Kabupaten Maybrat, Papua Barat, menghindari terimbas operasi pengejaran pelaku penyerangan Pos Koramil Kisor.
Oleh
FABIO MARIA LOPES COSTA
·3 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Sekitar 700 warga dari 18 kampung di Kabupaten Maybrat, Papua Barat, mengungsi ke hutan. Mereka menghindari dampak operasi aparat keamanan setelah penyerangan Pos Koramil Kisor oleh kelompok kriminal bersenjata yang menyebabkan empat anggota TNI gugur pada Kamis (2/9/2021).
Menurut Direktur Eksekutif Lembaga Penelitian, Pengkajian, dan Pengembangan Bantuan Hukum (LP3BH) Manokwari Yan Christian Warinussy saat dihubungi dari Jayapura, Senin (6/9/2021), ratusan warga itu mengungsi ke hutan sejak tiga hari lalu.
Seperti diberitakan, sejumlah orang yang diduga kelompok kelompok kriminal bersenjata (KKB) menyerang Pos Koramil Kisor di Distrik (kecamatan) Aifat Selatan pada Kamis lalu sekitar pukul 04.00 WIT. Para pelaku yang disebut TNI berjumlah sekitar 20 orang menyerang menggunakan parang.
Adapun identitas empat prajurit yang gugur ialah Komandan Pos Koramil Kisor Letnan Satu (Inf) Dirman, Sersan Dua Ambrosius Yudiman, Prajurit Kepala Muhammad Dirhamsyah, dan Prajurit Satu Zul Ansari Anwar. Sementara dua anggota lainnya mengalami luka berat dalam insiden ini, yakni Sersan Satu Juliano dan Prajurit Satu Ikbal.
”Warga yang mengungsi berasal dari sejumlah kampung di Distrik Aifat Selatan, antara lain Kisor, Krus, Imson, Buohsa, Asiaf Saman, Fuog, Fuog Selatan, Sorry, Awet Maim, Roma, Tolak, Kaitana, Yeek, Same Rakator, Sanem, Tahsimara, Hira Iek, dan Tahmara,” ujar Yan.
Ia menuturkan, para pengungsi tidak hanya orang dewasa, tetapi juga anak-anak dan anak balita. ”Warga merasa sangat ketakutan menjadi korban dalam operasi ini. Kami berharap operasi penyisiran untuk mencari para pelaku tidak menyasar warga sipil yang tidak bersalah,” kata Yan.
Ia menambahkan, LP3BH Manokwari memohon perhatian Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan dan Pemerintah Kabupaten Maybrat untuk memastikan keselamatan para warga sipil yang mengungsi itu. ”Kami berharap upaya penegakan hukum bagi para pelaku penyerangan Posramil Kisor tersebut tetap melindungi warga setempat yang tidak bersalah,” ujarnya.
Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan mengakui, Kampung Kisor dalam keadaan kosong karena masyarakatnya merasa ketakutan dan trauma dengan kejadian penyerangan pos koramil tersebut. Ia pun mengimbau masyarakat agar segera kembali ke kampungnya.
”Panglima Kodam XVIII/Kasuari dan Kapolda Papua Barat telah menjamin keamanan bagi masyarakat untuk beraktivitas seperti biasanya. Kami berharap masyarakat bisa mengajak para pelaku segera menyerahkan diri,” kata Dominggus.
Panglima Kodam XVIII/Kasuari Mayor Jenderal TNI I Nyoman Cantiasa mengatakan, ia menjamin pengejaran para pelaku tetap mengedepankan keselamatan masyarakat. Sebab, keselamatan masyarakat ini adalah hukum yang tertinggi.
”Saya bersama Gubernur Papua Barat dan Kapolda akan melindungi masyarakat dari ancaman teror, seperti penyerangan Pos Koramil Kisor. Kami akan memperkuat setiap pos dan bersinergi dengan pihak kepolisian sehingga masyarakat dapat bekerja dengan aman,” kata Cantiasa.