Stok Vaksin di Sejumlah Kabupaten di Lampung Menipis
Stok vaksin Covid-19 di sejumlah kabupaten di Lampung menipis. Kondisi itu membuat pemerintah daerah kesulitan melakukan percepatan vaksinasi Covid-19 sesuai instruksi Presiden Joko Widodo.
Oleh
VINA OKTAVIA
·3 menit baca
BANDAR LAMPUNG, KOMPAS — Stok vaksin Covid-19 di sejumlah kabupaten di Lampung menipis. Kondisi itu membuat pemerintah daerah kesulitan mempercepat vaksinasi Covid-19 sesuai instruksi Presiden Joko Widodo.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Way Kanan Anang Risgiyanto mengatakan, stok vaksin Covid-19 saat ini 125 vial atau 1.250 dosis vaksin. Jumlah itu hanya cukup untuk menggelar vaksinasi selama satu hari di 20 puskesmas di Way Kanan.
Menurut dia, sasaran vaksinasi Covid-19 di Way Kanan sebanyak 341.000 orang. Dari jumlah sasaran itu, capaian vaksinasi Covid-19 baru 35.573 orang.
”Cakupannya rendah bukan persoalan tidak bisa melaksanakan vaksin, tetapi stok vaksinnya yang tidak ada,” kata Anang, saat dihubungi dari Bandar Lampung, Jumat (3/9/2021).
Menurut Anang, setiap puskesmas dapat melayani vaksinasi Covid-19 sekitar 200 orang per hari. Dengan begitu, kebutuhan vaksin Covid-19 untuk seluruh puskesmas di Way Kanan sebanyak 4.000 dosis per hari.
Dia menjelaskan, telah berupaya menyampaikan kebutuhan vaksin Covid-19 untuk masyarakat di Kabupaten Way Kanan pada pemerintah pusat. Meski begitu, jumlah vaksin yang didistribusikan setiap minggu ke daerah tidak mencukupi.
Padahal, pemerintah daerah telah berupaya melakukan percepatan vaksinasi Covid-19 sesuai instruksi Presiden Joko Widodo. Selain menggelar vaksinasi di puskesmas, pemerintah daerah juga menggelar vaksinasi Covid-19 di desa-desa.
Hal serupa juga diungkapkan Kepala Dinas Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba) Majril. Menurut dia, saat ini tidak ada stok vaksin Covid-19 yang disimpan di gudang Instalasi Farmasi Dinas Kesehatan Tubaba. Seluruh stok vaksin telah didistribusikan ke puskesmas yang tersebar di sembilan kecamatan.
Saat ini, cakupan vaksinasi Covid-19 di Tubaba baru 25.848 orang. Jumlah itu setara 12,3 persen dari total sasaran vaksinasi Covid-19 di daerah itu yang sebanyak 210.123 orang.
Selain stok yang kurang, distribusi vaksin dari pemerintah pusat dan provinsi tak menentu. Daerah biasanya mendapat pengiriman vaksin setiap minggu. Namun, pengiriman vaksin sering kali dilakukan lebih dari satu minggu.
Dia berharap, pemerintah pusat memperbanyak jumlah vaksin Covid-19 sehingga daerah bisa mengejar cakupan vaksinasi sesuai instruksi Presiden Jokowi.
”Ketika kami mendapat informasi vaksin sudah tersedia, kami segara mengambil ke Dinas Kesehatan Provinsi Lampung,” katanya.
Saat berkunjung ke Lampung pada Kamis (2/9), Presiden Jokowi menyoroti rendahnya capaian vaksinasi Covid-19 di Lampung yang baru 13,3 persen. Capaian itu masih di bawah capaian rata-rata nasional yang mencapai 30 persen.
Dari 15 kabupaten/kota di Lampung, hanya dua daerah yang capaian vaksinasinya sudah di atas rata-rata nasional. Kedua wilayah itu adalah Kota Metro 36,7 persen dan Kota Bandar Lampung 33,7 persen.
Ketua Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI) Lampung Ismen Mukhtar menilai, pemerintah pusat semestinya memprioritaskan Lampung untuk distribusi vaksin Covid-19. Lampung menjadi pintu gerbang Sumatera dan risiko penularan virus lebih tinggi.
Selain meningkatkan capaian vaksinasi, pemerintah daerah juga harus mampu meningkatkan kapasitas pelacakan kasus Covid-19. Pasalnya, peningkatan kapasitas tes Covid-19 krusial untuk memetakan laju penyebaran Covid-19 di masyarakat. Tanpa pengetesan yang memadai, dikhawatirkan banyak kasus Covid-19 yang tidak terdeteksi.