Lima Prajurit TNI Selamat dari Serangan KKB di Pos Koramil Kisor
Serangan menggunakan senjata tajam saat dini hari. Kelompok kriminal bersenjata menyatakan bertanggung jawab atas kejadian itu.
Oleh
FABIO MARIA LOPES COSTA
·3 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Lima prajurit yang bertugas di Koramil Kisor selamat dalam serangan kelompok kriminal bersenjata Distrik Aifat Selatan, Kabupaten Maybrat, Papua Barat, Kamis (2/9/2021). Sementara empat rekan mereka gugur dan dua prajurit lainnya luka berat terkena senjata tajam.
Menurut Panglima Komando Daerah Militer XVIII/Kasuari Mayor Jenderal TNI I Nyoman Cantiasa, dalam jumpa pers di Manokwari, Papua Barat, Kamis sore, kelompok kriminal bersenjata (KKB) menyerang Pos Koramil Kisor di Distrik Aifat Selatan sekitar pukul 04.00 WIT. Para pelaku menyerang menggunakan senjata tajam.
Identitas empat prajurit yang gugur adalah Komandan Pos Koramil Kisor Letnan Satu (Chb) Dirman, Sersan Dua Ambrosius Yudiman, Praka Mohammad Dirhamsyah, dan Pratu Zul Ansari Anwar. Sementara, dua prajurit lainnya luka berat, yakni Sersan Satu Juliano dan Pratu Ikbal.
”Berdasar keterangan lima anggota kami yang selamat, para pelaku berjumlah di atas 30 orang menyerang ke dalam pos dalam kondisi gelap gulita. Mereka tidak menggunakan senjata api, tetapi parang,” kata Cantiasa.
Cantiasa menuturkan, motif pasti di balik penyerangan belum diketahui. Namun, ia memaparkan dugaan kelompok itu tidak senang dengan hubungan prajurit Koramil Kisor dan masyarakat yang terjalin baik. Koramil Kisor juga turut membantu pembangunan sejumlah fasilitas infrastruktur, seperti lapangan voli dan taman serta memberikan pelatihan bagi petani setempat.
Ia pun menyatakan telah menerjunkan tim ke Distrik Aifat Selatan untuk membantu evakuasi empat prajurit yang gugur dan memberikan perawatan medis bagi dua lainnya. Para prajurit yang gugur akan dievakuasi ke Sorong sebelum dibawa ke kampung halamannya
”Kami akan mengejar para pelaku yang terlibat dalam aksi ini. Tim Polda Papua Barat juga telah menerjunkan tim ke Distrik Aifat Selatan untuk membantu kami,” kata mantan Danjen Kopassus itu.
Juru Bicara Jaringan Damai Papua (JDP) Yan Christian Warinussy menyampaikan turut berduka cita dan prihatin atas gugurnya empat prajurit TNI di Distrik Aifat Selatan. Pihaknya berharap tidak ada operasi militer di sekitar Distrik Aifat Selatan pascainsiden ini.
”JDP berharap TNI melibatkan Pemda setempat dan tokoh masyarakat untuk menyelidiki kasus ini secara komprehensif. Tujuannya agar penanganan kasus ini berjalan damai dan tetap menghargai hak asasi manusia,” kata Yan.
Sementara itu, Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Organisasi Papua Merdeka, Sebby Sambon menyatakan pihaknya terlibat dalam aksi penyerangan anggota Pos Koramil Kisor di Distrik Aifat Selatan. ”Tentara Pembebasan Nasional Organisasi Papua Merdeka di wilayah Sorong Raya yang terlibat dalam aksi ini. Kami siap berperang dengan seluruh anggota TNI dan Polri di Papua Barat,” katanya.
Sepenjang Januari hingga September 2021, KKB telah melakukan 27 aksi penyerangan di Intan Jaya, Yahukimo, Nduga, Pegunungan Bintang, Puncak, dan terakhir di Maybrat. Akibatnya, 13 aparat keamanan dan 13 warga sipil meninggal, sedangkan 17 aparat keamanan dan tiga warga terluka karena terkena tembakan.