Adaro Berikan 1.000 Konsentrator Oksigen ke Luar Jawa
Di Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan, Rabu ini, Adaro menyerahkan 45 unit konsentrator oksigen untuk RSUD Badaruddin. Sementara di Kabupaten Balangan, Adaro menyerahkan 20 unit konsentrator oksigen.
Oleh
HARYO DAMARDONO
·3 menit baca
TABALONG, KOMPAS — Untuk membantu pemerintah daerah di luar Jawa, khususnya di Kalimantan dan Sumatera, PT Adaro Energy, Tbk memberikan 1.000 unit konsentrator oksigen ke sejumlah rumah sakit. Bantuan ini untuk mengantisipasi potensi kekurangan oksigen di sejumlah rumah sakit yang sempat terjadi beberapa minggu lalu.
Sebanyak 300 unit konsentrator oksigen sejauh ini secara bertahap telah didistribusikan ke 15 fasilitas kesehatan di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah. Konsentrator oksigen dipilih karena mudah dipindahkan dan tidak perlu diisi ulang.
”Saya sudah cek, dan yakin kalau yang butuh itu di luar Jawa. Jadi, semoga konsentrator yang kami berikan ini dapat membantu saudara-saudara,” kata Presiden Direktur PT Adaro Energy, Tbk, Garibaldi Thohir, Rabu (1/9/2021) di Tanjung, Tabalong, Kalimantan Selatan.
Saya sudah cek, dan yakin kalau yang butuh itu di luar Jawa.
Di Kabupaten Tabalong, Rabu ini, Adaro menyerahkan 45 unit konsentrator oksigen untuk RSUD Badaruddin dan RS Pertamina Tanjung. Sementara di Kabupaten Balangan, yang merupakan tetangga Kabupaten Tabalong, Adaro menyerahkan 20 unit konsentrator oksigen untuk RSUD Balangan.
Bupati Tabalong Anang Syakhfiani mengatakan, konsentrator oksigen tersebut akan membantu penanganan Covid-19 di Tabalong. ”Ini terkadang anggarannya ada tetapi barangnya tidak ada. Ini sekarang ada barangnya,” ujarnya.
”Saat ini, kami (PPKM) level 3. Tidak seperti wilayah lain di Kalsel yang masih ada level 4. Tetapi tetap harus waspada,” ujar Anang.
Menurut Anang, Tabalong relatif lebih dini dalam mulai menjaga wilayahnya. ”Kami sempat sekat batas dengan Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur karena ada sekitar 30 anak Tabalong dipulangkan dari sekolahnya di China. Waktu itu kami langsung waspada,” katanya.
Saat ini, kasus positif Covid-19 sudah mulai melandai di Tabalong. Tingkat keterisian tempat tidur rumah sakit sudah 56 persen. Dari 120 tempat tidur pada pusat isolasi terpusat hanya terisi satu tempat tidur. Walau demikian, berdasarkan pengamatan, tidak seluruh warga Tabalong memakai masker saat beraktivitas.
Sementara Bupati Balangan Abdul Hadi mengatakan, RSUD Balangan sempat hampir kehabisan oksigen. ”Ini terjadi hampir di seluruh kabupaten/ kota di Kalimantan Selatan. Bantuan ini akan cukup membantu kami,” ujarnya.
Jarak dari Banjarmasin menuju Balangan kira-kira 200 kilometer dengan waktu tempuh 5-6 jam. Dengan demikian, fasilitas kesehatan yang memadai apalagi dengan didukung konsentrator oksigen akan sangat membantu penanganan pasien Covid-19.
Garibaldi mengatakan, meski kini angka kasus Covid-19 sedikit melandai, tetapi tidak boleh mengurangi kewaspadaan. ”Saya ini sebelas hari di ICU karena Covid-19. Itu ujian terberat dalam hidup saya. Ini bukan soal fisik, melainkan mental juga diuji,” ujarnya.
Menurut Garibaldi, untuk mengatasi pandemi Covid-19 harus dilakukan secara bersama-sama. ”Pemerintah juga harus dibantu. Pengusaha yang mampu harus juga ikut membantu agar kita cepat keluar dari pandemi Covid-19,” katanya.
”Saya lihat di Amerika Serikat, di banyak negara kini mereka juga mulai bangkit. Itu terutama karena mereka sudah mendapatkan vaksin. Bagi mereka yang sudah vaksin, sakit pun tidak terlalu parah. Ini berbeda dengan saya dulu yang kena Covid-19 saat belum vaksin,” ujar Garibaldi.
Garibaldi pun mendorong siapa pun agar secepatnya menerima vaksin Covid-19. ”Kami juga akan membantu memikirkan bagaimana agar vaksin Covid-19 bisa lebih cepat,” ujarnya.