Potensi Penularan di Rumah Masih Jadi Perhatian Utama di Kota Bandung
Tren laju kasus konfirmasi Covid-19 di Kota Bandung dalam 14 hari terakhir turun dari 142,5 orang per hari menjadi 86,2 orang per hari. Warga tetap diminta untuk menerapkan protokol kesehatan guna mengurangi penularan.
Oleh
machradin wahyudi ritonga
·3 menit baca
BANDUNG, KOMPAS — Tren kasus Covid-19 di Kota Bandung dalam dua pekan terakhir mengalami penurunan. Keterisian rumah sakit rujukan Covid-19 juga berkurang. Namun, warga tetap diminta untuk menerapkan protokol kesehatan di tingkat rumah tangga.
Wali Kota Bandung Oded M Danial, di Bandung, Selasa (31/8/2021), menyatakan, kasus Covid-19 di Kota Bandung pada pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 3 menurun signifikan. Tren laju kasus konfirmasi dalam 14 hari terakhir turun dari 142,5 orang per hari menjadi 86,2 orang per hari.
Berdasarkan data yang dihimpun Pusat Informasi Covid-19 Kota Bandung, hingga Selasa (31/8/2021) pukul 17.04, total kasus terkonfimasi Covid-19 Kota Bandung mencapai 41.573 orang. Jumlah ini bertambah 53 kasus dari sehari sebelumnya.
Selain penurunan kasus, lanjut Oded, tingkat keterisian tempat tidur (bed occupancy rate/BOR) mencapai 22,74 persen. Dari 1.627 tempat tidur, 370 unit diisi oleh pasien dan 1.257 unit lainnya masih tersedia. Jumlah tempat tidur perawatan Covid-19 ini juga telah dikurangi dari pekan lalu yang mencapai 1.766 tempat tidur.
Akan tetapi, penurunan level PPKM ini berdampak pada mobilitas masyarakat yang meningkat. Apalagi, penurunan zona kewaspadaan dari merah atau risiko tinggi ke oranye (sedang) ini direspons dengan relaksasi di sejumlah sektor.
Oded pun meminta warga untuk tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan. Selain itu, penegakan aturan dan peningkatan kewaspadaan dilakukan saat berkegiatan di tengah relaksasi ini.
”Mobilitas dan aktivitas masyarakat meningkat saat pemberlakuan relaksasi secara bertahap. Tetapi, kegiatan ini harus diiringi dengan prokes agar kasus kasus Covid-19 semakin menurun,” ujarnya.
Selain itu, Oded menyatakan pihaknya telah meningkatkan pengawasan di lingkungan perumahan serta tempat kegiatan yang berpotensi meningkatkan risiko penularan. Pemantauan kelompok risiko di setiap fasilitas kesehatan tingkat pertama, seperti puskesmas, klinik kesehatan, dan dokter umum yang ada di tengah masyarakat.
Masyarakat rentan dan berisiko ini,antara lain, kelompok lanjut usia (lansia) dan orang-orang yang memiliki penyakit penyerta (komorbid). ”Seluruh aparat kecamatan dan kelurahan diminta untuk mengedukasi masyarakat agar tetap melaksanakan protokol kesehatan secara ketat. Vaksinasi juga terus gencar dilakukan untuk mencapai herd community (kekebalan kelompok),” papar Oded.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung Ahyani Raksanagara memaparkan, pencapaian vaksinasi Covid-19 Kota Bandung untuk dosis pertama hingga Senin (30/8/2021) mencapai 63,14 persen. Angka ini setara dengan 1,23 juta orang dari target 1,95 juta target vaksinasi Covid-19 untuk warga Kota Bandung.
Akan tetapi, dari jumlah tersebut, vaksinasi warga lansia baru menyentuh 119.710 orang atau 58,1 persen dari target 206.046 orang. Ahyani menyatakan, pihaknya akan mendekatkan pelayanan untuk menjangkau warga lansia.
”Kegiatan vaksinasi bisa dilakukan di setiap RW sehingga sasaran lansia tidak jauh berjalan dari rumah masing-masing. Harapannya, di akhir September ini sudah tercapai 70 persen, tetapi tetap memperhatikan kondisi kesehatan dan komorbid dari sasaran,” paparnya.