Ribuan Ibu Hamil dan Penyandang Disabilitas di Kabupaten Magelang Belum Divaksin
Ribuan ibu hamil dan penyandang disabilitas di Kabupaten Magelang belum divaksinasi Covid-19. Dengan kondisi mereka yang rentan, kelompok ini termasuk sasaran prioritas vaksinasi.
Oleh
REGINA RUKMORINI
·3 menit baca
MAGELANG, KOMPAS — Sebanyak 4.769 ibu hamil dan 9.902 penyandang disabilitas di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, terdata belum mendapatkan layanan vaksinasi Covid-19. Tingginya angka tersebut menjadikan kelompok ini sebagai bagian dari sasaran prioritas dalam program percepatan vaksinasi.
Juru bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Magelang, Nanda Cahyadi Pribadi, Senin (30/8/2021), mengatakan, vaksinasi akan terus intens dilakukan. Targetnya, pada September ini capaian vaksinasi kelompok ibu hamil dan penyandang disabilitas diharapkan masing-masing bisa mencapai lebih dari 2.000 orang.
Capaian vaksinasi dari dua kelompok ini juga terbilang sangat rendah. Berdasarkan data yang tercatat di Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), jumlah ibu hamil di Kabupaten Magelang yang sudah divaksinasi 28 orang. Adapun jumlah penyandang disabilitas yang sudah divaksinasi 61 orang.
Dua kelompok ini, menurut Nanda, juga patut mendapat perhatian karena ibu hamil maupun penyandang disabilitas cemas dan khawatir bahwa vaksinasi akan berdampak pada kesehatan. ”Ibu hamil mencemaskan kesehatan janinnya, sedangkan penyandang disabilitas khawatir bahwa vaksin akan berpengaruh pada kesehatannya sendiri,” ujarnya.
Pada kelompok ibu hamil, kondisi tersebut makin diperburuk oleh pihak keluarga yang juga khawatir akan dampak vaksin. Mereka kemudian melarang ibu tersebut untuk mendapatkan layanan vaksinasi.
Adapun kecemasan akan dampak vaksinasi bagi kalangan penyandang disabilitas diduga terjadi karena mereka mendapatkan informasi salah dari berita bohong atau hoaks yang beredar.
Hingga 29 Agustus 2021, capaian vaksinasi dosis pertama di Kabupaten Magelang terdata 22,91 persen dengan jumlah warga yang sudah divaksinasi sebanyak 235.763 orang. Adapun jumlah warga yang sudah mendapatkan vaksinasi dosis kedua 135.704 orang dan jumlah tenaga kesehatan yang sudah mendapatkan suntikan dosis ketiga 2.542 orang.
Untuk mendapatkan herd immunity atau kekebalan kelompok, Kabupaten Magelang harus memenuhi target vaksinasi 1.029.210 orang. Target ini terdiri dari sasaran tenaga bidang kesehatan 2.762 orang, warga lanjut usia 141.361 orang, aparatur pelayan publik 92.707 orang, remaja 118.328 orang, serta kelompok masyarakat rentan dan masyarakat umum 674.052 orang.
Eka Apriani (27), ibu hamil asal Desa Candirejo, Kecamatan Borobudur, mengatakan, dirinya sudah sejak lama ingin mendapatkan layanan vaksinasi. Namun, karena pemerintah baru saja menyatakan vaksin tersebut aman bagi ibu hamil, maka dia pun baru gencar mencari informasi perihal vaksinasi beberapa minggu lalu.
”Sebelumnya, saya sebenarnya juga sempat ragu-ragu, bingung akan menjalani vaksinasi atau tidak. Di satu sisi saya khawatir vaksin membahayakan janin, tetapi di sisi lain, saya pun khawatir akan penularan Covid-19 dari lingkungan sekitar,” ujar Eka yang sehari-hari bekerja sebagai guru pendidikan anak usia dini.
Sementara itu, Siti Maesaroh (44), penyandang disabilitas asal Desa Rambeanak, Kecamatan Mungkid, mengatakan, dirinya sudah sejak lama mencari informasi perihal vaksinasi di puskesmas. Namun, dia berulang kali kecewa karena mendapatkan penjelasan bahwa dirinya tidak termasuk dalam sasaran prioritas vaksinasi.
”Kelompok warga yang dinyatakan sebagai sasaran prioritas dan divaksinasi di puskesmas biasanya adalah kelompok warga lanjut usia dan kader-kader kesehatan puskesmas,” ujarnya.