Kolaborasi Vaksinasi di Magelang Tetap Prioritaskan Kelompok Rentan
Karena keterbatasan vaksin yang diterima, Pemerintah Kabupaten Magelang tidak bisa secara optimal melakukan vaksinasi. Kolaborasi dengan pihak lain dilakukan dengan sasaran prioritas ditetapkan bagi warga lansia.
Oleh
REGINA RUKMORINI
·3 menit baca
MAGELANG, KOMPAS — Kolaborasi dengan sejumlah pihak dibutuhkan untuk mempercepat capaian vaksinasi di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, yang saat ini baru mencapai 22,29 persen. Adapun sasaran vaksinasi tetap diprioritaskan bagi kelompok rentan, terutama warga lanjut usia.
”Tidak bisa mengandalkan kemampuan sendiri. Maka, upaya mempercepat dan memperluas sasaran vaksinasi hanya bisa dilakukan dengan berkolaborasi dan meminta dukungan kegiatan vaksinasi pihak lain, terutama TNI/Polri,” ujar juru bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Magelang, Nanda Cahyadi Pribadi, Sabtu (28/8/2021).
Percepatan vaksinasi tidak bisa dilakukan sendiri karena Pemerintah Kabupaten Magelang biasanya menerima vaksin dalam jumlah terbatas, kurang dari kebutuhan. Di Kabupaten Magelang, target vaksinasi yang harus dipenuhi untuk mencapai kekebalan kelompok (herd immunity) sebanyak 1.029.210 orang. Adapun hingga Jumat (27/8/2021), total warga yang telah mendapatkan suntikan pertama, kedua, dan ketiga sebanyak 229.368 orang.
Nanda mengatakan, saat ini pihaknya berupaya mempercepat vaksinasi terhadap sasaran prioritas dari kelompok ibu hamil, penyandang disabilitas, dan warga yang memiliki penyakit penyerta. ”Vaksinasi untuk kelompok rentan ini akan digencarkan mulai pekan depan,” ujarnya.
Jumlah warga yang termasuk kelompok rentan ini mencapai lebih dari 56.000 orang. Adapun ibu hamil yang belum menjalani vaksinasi terdata 4.769 orang, sedangkan penyandang disabilitas tercatat 9.905 orang. Jumlah warga dengan penyakit penyerta, seperti diabetes atau hipertensi, mencapai sedikitnya 2.000 orang per kecamatan.
Percepatan vaksinasi termasuk, vaksinasi pada kelompok rentan, menurut Nanda, akan dilakukan mulai pekan depan dengan intensif melakukan vaksinasi massal di puskesmas ataupun rumah sakit. Namun, agar tidak menimbulkan kerumunan, jumlah warga yang akan divaksin dibatasi 300-400 orang per hari.
Percepatan vaksinasi, termasuk vaksinasi pada kelompok rentan, akan dilakukan mulai pekan depan dengan intensif melakukan vaksinasi massal di puskesmas ataupun rumah sakit.
Vaksinasi Van Lith
Salah satu kolaborasi vaksinasi Covid-19 dilakukan Paguyuban Alumni Van Lith (Pavali) yang menggelar kegiatan vaksinasi selama dua hari, Jumat dan Sabtu (27-28/8/2021), di kompleks SMA Pangudi Luhur Van Lith Muntilan, Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang.
Ketua Pavali Heru Pamungkas mengatakan, kegiatan ini dilatarbelakangi keprihatinan karena banyak warga, termasuk keluarga alumni Van Lith di sekitar Magelang, yang kesulitan mendapatkan layanan vaksinasi. Dalam pelaksanaan di lapangan, kondisi tersebut terlihat dari tingginya animo warga yang mendaftar, termasuk saat berebut sisa slot vaksinasi yang pendaftarannya dibuka pada Kamis (26/8/2021).
”Dalam jangka waktu kurang dari tiga menit, sisa 300 slot yang kami tawarkan langsung penuh terisi,” ujarnya. Pada saat itu terdapat 1.300 orang yang sudah berusaha mendaftar, tetapi hanya 300 orang yang akhirnya mendapatkan slot.
Bekerja sama dengan Masyarakat Anti Fitnah Indoesia (Mafindo), Pavali melakukan vaksinasi massal untuk 1.100 orang. Sebelumnya, Heru mengatakan, pihaknya, dengan melibatkan tenaga dari Puskesmas Kecamatan Muntilan, berupaya mencari sasaran vaksinasi.
Dalam hal ini, sasaran prioritas ditetapkan kelompok lanjut usia (lansia) atau pralansia yang memang diketahui sebagai kelompok yang baru sedikit tersentuh layanan vaksinasi. Setelah didapatkan sekitar 800 sasaran, baru sekitar 300 slot sisanya ditawarkan kepada masyarakat umum.
Keseluruhan vaksin yang dipakai, menurut Heru, didapatkan dari Kepolisian Resor (Polres) Magelang. Sebanyak 1.000 vaksin adalah jenis Moderna, yang diperuntukkan bagi kalangan usia 18 tahun ke atas, sedangkan 100 vaksin lain adalah vaksin Sinovac yang diperuntukkan bagi warga usia 12-17 tahun.
Sulistyono (50), warga Desa Sudimoro, Kecamatan Srumbung, Kabupaten Magelang, mengatakan, dirinya sempat merasa kesulitan mendapatkan layanan vaksinasi. ”Kegiatan vaksinasi yang digelar Pavali ini adalah kegiatan kesembilan yang saya coba daftar, dan untungnya, akhirnya berhasil divaksinasi di sini (SMA Pangudi Luhur Van Lith),” ujarnya.
Sulistyono menuturkan, dirinya juga selalu berusaha sendiri mencari informasi kegiatan vaksinasi. Hal ini karena pemerintah desa dan puskesmas di tempat tinggalnya tidak bisa memfasilitasi. Pendataan warga yang mambutuhkan vaksinasi, menurut dia, juga jarang dilakukan.
Dia menyatakan sangat bersemangat untuk divaksinasi karena sadar termasuk sebagai kelompok rentan. Selain berusia lanjut, Sulistyono yang bekerja sebagai pengemudi mobil biro perjalanan kerap melakukan perjalanan ke luar kota.