Terkena Jerat, Tiga Harimau Sumatera di Aceh Selatan Mati
Harimau sebagai hewan pemangsa nomor wahid di rimba menjaga tatanan ekosistem. Saat harimau diburu oleh manusia, maka tidak ada lagi predator pemburu hama di hutan.
Oleh
ZULKARNAINI
·2 menit baca
TAPAKTUAN, KOMPAS — Tiga harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) ditemukan mati dalam kawasan hutan lindung di kawasan hutan Desa Ie Buboh, Kecamatan Meukek, Kabupaten Aceh Selatan, Provinsi Aceh. Satwa lindung itu mati karena terkena jerat yang diduga dipasang pemburu.
Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh Agus Arianto, dihubungi Rabu (25/8/2021), menuturkan, tiga harimau yang mati itu satu individu jenis kelamin betina (induk) dan dua masih anakan.
”Saat dapat kabar, tim kami segera ke lokasi dan berharap harimau itu masih hidup, ternyata sudah mati beberapa hari,” katanya.
Agus menuturkan, harimau itu mati karena terkena jerat sling. Saat terkena jerat, harimau tidak bisa melepas diri sehingga mati karena kekurangan makanan. Agus menduga jerat itu dipasang pemburu. ”Jerat itu ditebar, tetapi kami tidak tahu apakah sasaran harimau atau binatang lain,” ujarnya.
Saat dapat kabar, tim kami segera ke lokasi dan berharap harimau itu masih hidup, ternyata sudah mati beberapa hari. (Agus Arianto)
Kondisi harimau itu mulai membusuk. Induknya terkena jerat di leher dan kaki belakang, sedangkan dua anaknya terkena di kaki. Agus menuturkan, kematian harimau sumatera adalah kabar menyedihkan untuk dunia konservasi.
Agus mengatakan, tim medis dan kepolisian melakukan identifikasi dan penyelidikan terhadap kasus itu. Pemasang jerat dapat diancam penjara karena menyebabkan kematian satwa lindung. Harimau sumatera merupakan satwa kunci yang nyaris punah.
Konflik
Kawasan paling sering terjadi konflik dengan harimau adalah Kabupaten Aceh Selatan. Data dari BKSDA Aceh sejak 2016 hingga 2020, konflik harimau terjadi 55 kali. Sembilan warga tewas dan puluhan ternak mati diterkam harimau. Sementara tujuh harimau mati karena terkena jerat dan diracun.
Pada Juni 2020, satu harimau sumatera di Kecamatan Trumon, Aceh Selatan, mati karena diracun. Pada daging kambing yang dijadikan makanan harimau dibubuhi racun serangga. Sampai kini polisi belum menemukan pelakunya.
Kematian harimau betina menghambat penambahan populasi. Harimau betina maksimal bisa melahirkan tiga anak. Pada usia empat tahun, harimau sudah bisa hamil. Adapun di Aceh diperkirakan harimau tersisa 179 ekor yang tersebar di KEL dan Ulu Masen. Namun, data itu terakhir diperbarui pada tahun 2000-an.
Harimau sebagai hewan pemangsa nomor wahid di rimba menjaga tatanan ekosistem. Saat harimau diburu oleh manusia, maka tidak ada lagi predator pemburu hama di hutan.
Sebelumnya, Direktur Flora Fauna Aceh Dewa Gumay menuturkan, polisi harus mengusut kasus itu dengan serius. Sebab, jika pelaku tidak ditahan, hal itu akan menjadi catatan buruk penegakan hukum dalam kasus kejahatan lingkungan.
Dewa menambahkan, kasus kejahatan terhadap satwa lindung adalah kejahatan luar biasa dan seharusnya penanganan juga ekstraserius.