logo Kompas.id
NusantaraKonflik Pilkada...
Iklan

Konflik Pilkada Berkepanjangan, Kondisi di Yalimo Semakin Memprihatinkan

Komnas HAM menyebut terjadi pelanggaran hak ekonomi, sosial, dan budaya di Yalimo, Papua. Hal ini disebabkan lumpuhnya pelayanan publik di Yalimo selama dua bulan terakhir akibat konflik pilkada.

Oleh
FABIO MARIA LOPES COSTA
· 3 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/helNyFq-Lxg_uZuF_-qSmmDmWz0=/1024x768/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F08%2F46171a4f-f13a-4aa7-b568-7369425a8f2a_jpg.jpg
KOMPAS/MARTHEN TANGALELE UNTUK KOMPAS

Tampak aktivitas perkantoran di Dinas Kesehatan Kabupaten Yalimo, Papua, yang terhenti sejak 29 Juni 2021 akibat konflik pilkada. Kondisi ini juga menyebabkan penanganan Covid-19 di Yalimo tidak berjalan baik.

JAYAPURA, KOMPAS — Masyarakat Yalimo, Papua, mulai kesulitan mendapatkan akses pelayanan kesehatan, kebutuhan pokok, hingga pendidikan, akibat buntut konflik pilkada. Komisi Nasional Hak Asasi Manusia meminta pemerintah pusat dan provinsi segera turun tangan mengatasi hal ini.

Keadaan ini tidak bisa dilepaskan dari konflik pilkada 2020 setelah Mahkamah Konstitusi mendiskualifikasikan pasangan Erdi Dabi-John Wilil dan memutuskan pelaksanaan pilkada ulang di Yalimo. Erdi dinilai masih berstatus mantan terpidana yang baru dapat mengajukan diri sebagai calon bupati lima tahun mendatang.

Editor:
Cornelius Helmy Herlambang
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000