Pesantren di Cirebon Antusias Ikuti Vaksinasi Covid-19, Stok Jadi Kendala
Ribuan orang di Pondok Pesantren di Jawa Barat antusias mengikuti vaksinasi Covid-19. Meski demikian, ketersediaan vaksin masih menjadi kendala.
Oleh
ABDULLAH FIKRI ASHRI
·3 menit baca
CIREBON, KOMPAS — Pemerintah Provinsi Jawa Barat bersama Polri dan TNI terus memperluas cakupan vaksinasi Covid-19 di pondok pesantren. Ribuan orang di ponpes pun antusias mengikuti kegiatan tersebut. Meski demikian, ketersediaan vaksin masih menjadi kendala.
Antusiasme tersebut tampak saat vaksinasi Covid-19 di Ponpes Babakan Ciwaringin, Kabupaten Cirebon, Selasa (24/8/2021). Vaksinasi juga tersebar di Madrasah Al Hikamus Salafiyah, MAN 2 Cirebon, Ponpes Tholibin, Ponpes Kebon Jambu, Ponpes Assalafie, Ponpes Assanusi, dan Ponpes Muallimat.
”Awalnya, targetnya 3.000 santri divaksin. Tapi, sampai kemarin malam sudah 4.000 orang yang mendaftar. Ternyata, masyarakat juga mau divaksin. Kalau sampai dibebaskan, bisa sampai 6.000 (orang) ini,” kata KH Zamzami Amin, pengasuh Ponpes Muallim Muallimat.
Menurut dia, vaksinasi Covid-19 merupakan ikhtiar lahiriah manusia melawan pandemi, selain upaya batiniah melalui doa. ”Dengan vaksin ini mudah-mudahan kita jangan nabrak atau bawa penyakit dan ketabrak atau ikut tertular virus,” ungkap Zamzami.
Babakan Ciwaringin merupakan sentra pesantren di Cirebon. Terdapat sekitar 75 ponpes dengan santri lebih kurang 11.000 anak. Kluster penularan Covid-19 juga sempat ditemukan di beberapa pesantren di sana.
Kepala Polda Jabar Inspektur Jenderal Ahmad Dofiri mengatakan, vaksinasi menjadi strategi mengendalikan pandemi. Upaya lainnya adalah penerapan protokol kesehatan dan surveilans melalui pelacakan, tes, serta isolasi.
Di tengah penurunan kasus Covid-19, vaksinasi perlu digencarkan. Pihaknya pun melibatkan berbagai unsur, dari puskesmas hingga pesantren. ”Ponpes jadi contoh bagi masyarakat. Kalau pak kiai dan santri rela divaksin, warga juga berbondong-bondong ikut,” ujarnya.
Apalagi, Jabar merupakan provinsi dengan penduduk terbanyak, sekitar 50 juta orang. Untuk mencapai kekebalan kelompok, setidaknya 37 juta warga harus divaksin. Hingga kini, lanjutnya, baru sekitar 12 juta orang yang divaksin.
Dibutuhkan minimal 400.000 orang yang divaksin setiap hari agar vaksinasi tuntas akhir tahun ini. Dengan jumlah sekitar 1.000 puskesmas, setiap puskesmas sedikitnya harus menyuntikkan 300 dosis per hari. Artinya, total vaksinasi di puskesmas mencapai 300.000 per hari. Selebihnya, berasal dari vaksinasi TNI dan Polri.
Akan tetapi, ketersediaan vaksin masih jadi kendala. ”Kemarin memang vaksin masih terbatas karena pasokannya datangnya terbatas. Tapi, bulan September ketersediaaannya banyak. Kalau kemarin 70 juta dosis disuntikkan untuk waktu enam bulan. Nanti, September, 70 juta vaksin disuntikkan satu bulan,” paparnya.
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Jabar Adib mengatakan, sejak 14 Agustus, pihaknya bersama Pemprov Jabar, TNI, dan Polri mencanangkan vaksinasi untuk 3 juta santri yang tersebar di sekitar 15.000 ponpes. ”Sampai sekarang, 110.000 santri dan masyarakat di sekitar pesantren sudah divaksin,” katanya.
Pihaknya menargetkan 3 juta santri selesai divaksin pada 22 Oktober 2021, tepat pada Hari Santri. ”Dengan santri divaksin diharapkan jadi teladan di masyarakat. Santri saja divaksin, apalagi masyarakat umum,” ucapnya.