Pemkot Palu Terapkan Karantina Wilayah Skala Mikro untuk Tes Massal
Kota Palu memberlakukan karantina wilayah di sejumlah rukun tetangga. Saat kebijakan tersebut berjalan, tes massal digelar untuk deteksi kasus sejak dini.
Oleh
VIDELIS JEMALI
·4 menit baca
PALU, KOMPAS — Pemerintah Kota Palu, Sulawesi Tengah, memberlakukan karantina wilayah skala mikro di sejumlah rukun tetangga dengan kasus penularan Covid-19 yang tinggi. Selama masa karantina, semua warga dites dengan metode cepat antigen untuk deteksi kasus sejak dini sehingga penularan tak menyebar luas.
Karantina wilayah secara mikro tersebut dilakukan di dua rukun tetangga di Kelurahan Birobuli Selatan dan Birobuli Utara, Kecamatan Palu Utara, mulai Selasa (24/8/2021). Durasinya disesuaikan dengan kecepatan tes massal atas sekitar 700 warga di kawasan tersebut.
Kedua wilayah itu merupakan daerah permukiman padat penduduk. Jarak antar-rumah di tempat tersebut cukup rapat. Selain itu, ada banyak rumah kos di lokasi itu.
Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kota Palu mencatat kasus aktif di Kelurahan Birobuli Utara dan Kelurahan Birobuli Selatan per Minggu (22/8/2021) masing-masing 127 kasus dan 63 kasus. Jumlah tersebut terbanyak di antara 44 kelurahan lain dengan rata-rata kasus di bawah 50. Total kasus aktif di Palu saat ini 1.155 dengan separuh lebihnya menjalani isolasi mandiri.
Wali Kota Palu Hadianto Rasyid menyatakan, semua warga di empat rukun tetangga tersebut dites dengan metode cepat antigen. ”Sebelum dites, mereka tak boleh keluar rumah. Warga baru bisa keluar rumah untuk beraktivitas jika hasil tesnya negatif,” katanya, di Palu, Senin (23/8/2021).
Hadianto menambahkan, jika hasil tesnya positif, warga bersangkutan menjalani isolasi mandiri atau perawatan di rumah sakit atau pusat isolasi, tergantung gejala yang muncul. Ia menyebutkan, tes massal tersebut bertujuan mengidentifikasi atau menemukan kasus sejak dini sehingga penularan bisa dikendalikan.
Dengan cara itu, warga serumah menjadi lebih aman, begitu pula dengan warga lain yang berinteraksi dengan mereka. Penularan selama ini diduga terjadi dari orang-orang tanpa gejala yang tak dites. Dengan menemukan kasus mereka, penularan bisa dibatasi.
Tes massal di wilayah karantina penting karena selama ini tes di Kota Palu masih rendah. Berdasarkan laporan status epidemiologi Kota Palu per 20 Agustus yang disampaikan Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Rochmat Yasin, tes harian baru sebanyak 1.846 dari target 2.000 tes per hari. Tes tersebut termasuk berbasis reaksi berantai polimerase dan pemeriksaan cepat antigen.
Hadianto menyatakan, masih rendahnya tes karena banyak warga yang tak mau diperiksa dan menutup diri ketika ada gejala terkait Covid-19. Diharapkan karantina wilayah mikro menjadi salah satu cara untuk mengungkap lebih banyak kasus.
Dalam karantina wilayah tersebut, akses masuk ke permukiman di empat rukun tetangga itu dijaga petugas gabungan. Petugas akan memastikan warga yang hendak beraktivitas keluar rumah harus sudah dites dengan hasil negatif.
Untuk sementara, warga dari luar kompleks perumahan juga tak diizinkan masuk ke permukiman. Akses di wilayah yang dikarantina ditutup total pada pukul 19.00-06.00 Wita. Warga tak bisa lagi masuk atau keluar dalam rentang waktu tersebut.
Dinas sosial tengah membangun dapur umum untuk melayani 700 warga.
Karantina wilayah mikro atau yang disebut Pemerintah Kota Palu ”Lock” Mikro Efektif tersebut merupakan replikasi atas kebijakan serupa yang dilakukan di Perumahan Dosen Universitas Tadulako di Kelurahan Tondo, Kecamatan Mantikulore, seminggu terakhir. Kompleks perumahan tersebut dikarantina karena ada tujuh warga terinfeksi Covid-19 yang meninggal dalam satu minggu.
Dalam masa karantina tersebut, sebanyak 1.918 warga dites dengan hasil 44 orang positif Covid-19. Karantina di kompleks tersebut telah dicabut dengan alasan kasus penularan telah teridentifikasi.
Seperti karantina mikro di Perumahan Dosen Universitas Tadulako, dapur umum juga dibangun untuk melayani kebutuhan warga. Dinas Sosial tengah membangun dapur umum untuk melayani 700 warga.
Kasus penularan Covid-19 di Kota Palu masih tinggi. Tambahan kasus harian masih berkisar 40 hingga 100-an kasus per hari. Jumlah kasus secara akumulatif 6.700 kasus dengan separuhnya terdata dalam 1,5 bulan terakhir.
Belum tahu
Kota Palu salah satu dari tiga kota/kabupaten di Sulteng yang menerapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat level 4. Dua daerah lainnya adalah Kabupaten Banggai dan Poso.
Zul (42), warga RT 003 RW 007 Kelurahan Birobuli Utara, yang wilayahnya dikarantina, menyatakan, dirinya belum tahu gambaran terkait karantina wilayah. ”Saya bahkan beranggapan karantina batal dilakukan karena berdasarkan informasi yang beredar hal itu harusnya dimulai Senin ini,” ujarnya.
Ia yang memiliki usaha warung berharap pemerintah terlebih dahulu menyosialisasikan aturan karantina tersebut, termasuk apa yang tak bisa dilakukan. Ia memastikan tak menolak aturan demi kebaikan bersama, hanya saja hal itu bisa dikomunikasikan dengan baik.