Sedikitnya 1.400 orang dengan gangguan jiwa menjadi target sasaran vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Tegal, Jateng. Untuk menggenjot capaian, vaksinasi digelar di seluruh puskesmas dan dilakukan dari rumah ke rumah.
Oleh
KRISTI UTAMI
·3 menit baca
SLAWI, KOMPAS — Dua pekan berjalan, capaian vaksinasi Covid-19 terhadap orang dengan gangguan jiwa atau ODGJ di Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, mencapai 25 persen dari target 1.400 orang. Selain digelar di sejumlah fasilitas layanan kesehatan, vaksinasi ODGJ juga dilakukan dari rumah ke rumah untuk mendekatkan layanan.
Vaksinasi ODGJ di Kabupaten Tegal dimulai sejak pekan lalu. Dari 3.944 ODGJ yang ada di wilayah tersebut, 1.400 di antaranya menjadi target sasaran vaksinasi. Mereka adalah ODGJ berusia di atas 12 tahun dan yang memiliki nomor induk kependudukan.
Menurut Pemrogram Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal Neni, sekitar 350 ODGJ divaksin hingga Sabtu (21/8/2021). Jumlah itu sekitar 25 persen dari yang ditargetkan.
”Mereka yang divaksin adalah yang memiliki kondisi yang lebih stabil. Hal ini untuk menghindari adanya ODGJ yang mengamuk saat akan disuntik," kata Neni saat ditemu di sela-sela vaksinasi ODGJ di Desa Blubuk, Kecamatan Dukuhwaru.
Vaksin yang disuntikkan adalah vaksin jenis Sinopharm. Hingga Sabtu, Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal mendapat suplai 700 vial vaksin Sinopharm dari Dinas Kesehatan Jateng.
Neni menambahkan, vaksin Sinophram untuk ODGJ sudah didistribusikan ke sejumlah puskesmas. ODGJ bisa menjalani vaksinasi di puskesmas terdekat. Selain itu, sejumlah puskesmas juga melakukan vaksinasi dari rumah ke rumah untuk mendekatkan layanan.
Di Puskesmas Dukuhwaru, misalnya, vaksinasi dari rumah ke rumah sudah dilakukan sepekan terakhir. Vaksinator dan petugas penapisan mengunjungi satu per satu rumah ODGJ, terutama mereka yang kesulitan pergi ke puskesmas. Dalam sehari, ada empat-lima ODGJ yang divaksin di rumahnya.
Menurut Kepala Puskesmas Dukuhwaru Dyah Eli Setyaningsih, beberapa hari sebelum vaksinasi, kader-kader kesehatan di desa-desa mendatangi keluarga ODGJ dan memberi edukasi terkait pentingnya vaksinasi.
Dalam kegiatan itu, kader juga mengumpulkan informasi terkait kondisi kesehatan ODGJ sekaligus melihat apakah ODGJ-nya bisa dibawa ke puskesmas atau tidak. ”Kalau kelihatannya sulit, kami suntik di rumahnya masing-masing,” ujarnya.
Dyah mengatakan, di Kecamatan Dukuhwaru ada 92 ODGJ yang menjadi target sasaran vaksinasi. Dari jumlah tersebut, 26 orang sudah divaksin hingga Sabtu siang. Adapun suplai vaksin Sinopharm yang didapatkan Puskesmas Dukuhwaru sebanyak 34 vial. Vaksin tambahan akan disalurkan secara bertahap.
Didampingi
Sejumlah ODGJ antusias mengikuti vaksinasi di Balai Desa Blubuk, Sabtu siang. Para ODGJ datang didampingi keluarga atau kader kesehatan di desanya. Sri Maryatun (35), kader kesehatan Desa Slarang Lor, misalnya, mengantar dua ODGJ untuk divaksin di Desa Blubuk.
”Vaksinasinya lancar, tidak ada kendala karena kami sudah memberi penjelasan bahwa vaksin penting untuk kesehatan ODGJ. Mereka juga tidak ada yang mengamuk tadi saat disuntik karena kami temani terus. Mulai dari penapisan, penyuntikan, hingga observasi, kami berada di dekat mereka, jadi mereka tidak takut,” ucap Sri.
Anggota Komisi IX DPR, Dewi Aryani, yang turut meninjau pelaksanaan vaksinasi ODGJ, mengapresiasi upaya Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal dalam memberikan sosialisasi dan edukasi terkait pentingnya vaksinasi ODGJ. Menurut dia, para ODGJ perlu menjadi prioritas sasaran vaksinasi.
”Saya minta ODGJ diprioritaskan karena mereka adalah kelompok rentan. ODGJ biasanya tidak bisa mengungkapkan apa yang dirasakan ketika sakit,” ujarnya.
Selain mengecek pelaksanaan vaksinasi, Dewi juga memberikan bantuan kepada ODGJ yang telah divaksin. Bantuan yang diberikan berupa minyak, gula, teh, mi instan, biskuit, dan kental manis.