Semangat gotong royong menjadi modal sosial pendiri bangsa dalam mendeklarasikan kemerdekaan Indonesia 76 tahun lalu. Kini, semangat itu juga dibutuhkan lewat kolaborasi semua pihak untuk mengendalikan pandemi Covid-19.
Oleh
TATANG MULYANA SINAGA
·3 menit baca
BANDUNG, KOMPAS — Sejumlah warga Kota Bandung, Jawa Barat, menyuarakan optimisme pengendalian Covid-19 dalam peringatan HUT Ke-76 Republik Indonesia. Kolaborasi kerja semua pihak menjadi modal bangsa untuk merdeka dari pandemi Covid-19.
Untuk mencegah penularan Covid-19, kerumunan perayaan HUT Ke-76 RI di Jabar ditiadakan. Namun, warga tetap dapat mengikuti peringatan kemerdekaan. Di Bandung, misalnya, pengendara turun dari kendaraannya untuk menyanyikan lagu ”Indonesia Raya” sambil memberi hormat kepada bendera Merah Putih, Selasa (17/8/2021).
Sejumlah warga menyuarakan optimisme agar pandemi lebih terkendali. ”Merdeka... merdeka dari Covid-19. Semoga Indonesia semakin sehat dan pandemi segera berakhir,” ujar Septian (32), pengendara sepeda motor yang mengikuti peringatan kemerdekaan di Simpang Lima, Bandung.
Septa mengatakan, semangat gotong royong menjadi modal sosial bangsa dalam mengendalikan pandemi Covid-19. Namun, perilaku koruptif elite, dari pusat sampai daerah, justru berpotensi mereduksi modal sosial itu.
”Banyak yang kehilangan pekerjaan dan pendapatan. Rakyat diminta sabar. Namun, masih ada pejabat yang tega korupsi bansos (bantuan sosial),” ucapnya.
Amin (41), pengendara lainnya, optimistis Indonesia dapat mengendalikan pandemi. Hal itu berdasarkan penambahan kasus Covid-19 yang mulai menurun. Apalagi, penerapan protokol disiplin kesehatan dinilai membaik.
”Cuma, yang masih jadi PR (pekerjaan rumah), vaksinasi masih rendah. Padahal, vaksin sangat penting untuk melindungi warga dari infeksi virus korona,” ujarnya.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan melalui Vaksin.kemkes.go.id, dari target vaksinasi terhadap 208 juta sasaran, baru 54,98 juta orang atau sekitar 26,4 persen disuntik vaksin dosis pertama dan masih 29,16 juta orang atau 14 persen yang menerima dosis kedua. Vaksinasi ditargetkan rampung akhir Desember 2021.
Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengatakan, peringatan kemerdekaan 17 Agustus menjadi momentum menguatkan kembali identitas kebangsaan, persatuan, persaudaraan, dan gotong royong.
”Bangsa kita kuat dan pantang menyerah. Berbagai upaya telah dilakukan, dari perang gerilya, mobilisasi terbuka, rapat-rapat, hingga diplomasi di semua lini dikerahkan untuk mencapai kemerdekaan,” ujarnya dalam Upacara Pengibaran Bendera Sang Merah Putih dalam Peringatan HUT Ke-76 RI Tingkat Provinsi Jawa Barat di Gedung Sate, Bandung.
Semangat perjuangan dan gotong royong itu kembali diuji saat pandemi melanda. Soliditas kolaborasi semua pihak sangat menentukan untuk lepas dari krisis kesehatan dan ekonomi akibat pandemi.
”76 tahun silam para founding father kita mendeklarasikan kemerdekaan dari para penjajah. Hari ini kita juga semakin dekat untuk mendeklarasikan kemerdekaan dari virus yang mematikan ini (Covid-19),” kata Emil, sapaan Ridwan Kamil.
Emil menuturkan, sejumlah indikator penanganan pandemi di Jabar terus membaik. Salah satunya keterisian tempat tidur (BOR) rumah sakit yang sempat di atas 90 persen pada akhir Juni dan awal Juli kini turun menjadi 28 persen, Senin (16/8).
Akan tetapi, perang melawan Covid-19 belum berakhir. Semua pihak diminta tidak bereuforia dan tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan untuk mengantisipasi gelombang penularan berikutnya.