Warga Berharap Konflik Pilkada di Kabupaten Yalimo Segera Berakhir
Masyarakat berharap, peringatan HUT Ke-76 Indonesia menjadi momentum untuk memperbaiki situasi keamanan di Kabupaten Yalimo, Papua. Pelayanan publik diharapkan bisa normal kembali.
Oleh
FABIO MARIA LOPES COSTA
·3 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Masyarakat Yalimo, Papua, berharap peringatan HUT Ke-76 Indonesia menjadi momentum untuk memperbaiki situasi keamanan di kabupaten itu. Situasi keamanan diharapkan bisa segera kondusif agar pelayanan publik di Yalimo bisa kembali berjalan normal.
Jefri Loho, salah seorang tokoh pemuda di Distrik Elelim, ibu kota Yalimo, saat dihubungi pada Selasa (17/8/2021) mengatakan, pelayanan publik kini belum berjalan normal. Tidak ada aktivitas di setiap kantor pemerintahan dan pelayanan kesehatan tidak berjalan normal.
Pelayanan publik di bidang pemerintahan, pendidikan, dan kesehatan di Yalimo terhenti setelah insiden pembakaran 34 bangunan kantor pemerintah serta 126 rumah dan kios warga di Distrik Elelim, ibu kota Yalimo, pada 29 Juni 2021.
Aktivitas perekonomian warga juga belum berjalan seperti biasanya. Pelayanan kesehatan dasar dan pelaksanaan vaksinasi Covid-19 bagi masyarakat juga belum berjalan optimal.
Sekitar 400 orang melakukan perusakan dan pembakaran fasilitas publik dan perumahan warga setelah Mahkamah Konstitusi mendiskualifikasi Erdi Dabi sebagai calon bupati Yalimo dan memerintahkan pelaksanaan pilkada ulang. Erdi dinilai masih berstatus bekas terpidana sehingga baru dapat mengajukan diri sebagai calon bupati lima tahun mendatang.
Tercatat sebanyak 1.025 warga telah mengungsi dari Yalimo ke Wamena, ibu kota Kabupaten Jayawijaya. Warga mengungsi karena rumahnya terbakar dan menghindari konflik susulan di Elelim.
Saat ini ratusan warga yang menolak pelaksanaan pilkada ulang masih menutup jalan Trans-Papua yang menjadi jalur utama ke Yalimo. Mereka menimbun jalan yang menjadi akses masuk ke Yalimo dengan batu dan pasir.
”Kami berharap, peringatan ulang tahun kemerdekaan NKRI menjadi momentum situasi di Yalimo kembali kondusif. Pemerintah pusat harus mengambil kebijakan,” ucap Jefri.
Ketua DPR Kabupaten Yalimo Markus Walilo mengatakan, pemerintah pusat dan aparat keamanan seharusnya memastikan pelaksanaan pilkada ulang di Yalimo segera terlaksana dan situasi keamanan kembali kondusif.
”Pelayanan publik di Yalimo sudah lumpuh sebulan lebih. Dengan adanya pemungutan suara ulang, masyarakat dapat menentukan seorang pemimpin untuk membangun kembali Yalimo pascakonflik pilkada,” ujar Markus.
Salah satu caranya adalah membujuk Erdi agar menunjuk salah satu kerabatnya menggantikan dirinya sebagai calon bupati.
Kepala Polda Papua Inspektur Jenderal Mathius Fakhiri mengatakan, pihaknya masih berupaya membujuk pihak Erdi Dabi agar pelaksanaan pilkada ulang bisa berjalan aman. Salah satu caranya adalah membujuk Erdi agar menunjuk salah satu kerabatnya menggantikan dirinya sebagai calon bupati.
Ia berpendapat, apabila pilkada tetap dipaksakan tanpa upaya persuasif dengan massa pendukung Erdi, dampaknya akan besar bagi situasi keamanan di Yalimo. Konflik antarwarga akan terjadi berkepanjangan.
”Kami sudah menyampaikan potensi terjadi pertumpahan di antara simpatisan para kandidat kepala daerah di Yalimo. Masalah inilah yang harus dihindari agar Yalimo tidak bernasib seperti Kabupaten Intan Jaya dengan konflik pilkada yang berlarut-larut,” ungkap Mathius.
Gubernur Papua Lukas Enembe mengimbau masyarakat, khususnya generasi muda, mengisi peringatan Hari Kemerdekaan Ke-76 RI dengan kegiatan yang positif.
”Peringatan ulang tahun kemerdekaan bangsa Indonesia adalah hari yang sangat sakral. Marilah seluruh masyarakat Papua memaknai momen ini dengan kegiatan yang positif dan membangun daerahnya,” ujar Lukas.