Sebanyak 23 Anggota Paskibra Langkat Positif Covid-19
Sebanyak 23 anggota Paskibra di Langkat positif Covid-19. Kota Medan pun menambah tempat isolasi terpadu di KM Bukti Raya. Penularan Covid-19 di Sumut masih tinggi dengan 821 kasus positif baru per hari.
Oleh
NIKSON SINAGA
·2 menit baca
MEDAN, KOMPAS — Sebanyak 23 anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka)di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, positif Covid-19 dan kini menjalani isolasi. Di Kota Medan, Kapal Motor Bukti Raya akan menjadi tempat isolasi terpadu bagi penderita Covid-19.
Juru bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Langkat, Zulkifli Azhar, mengatakan, total ada 58 anggota Paskibra. Sebanyak 23 orang diantaranya terkonfirmasi positif Covid-19 lewat tes antigen dan sudah diisolasi di Gedung Akademi Perawat Langkat.
Zulkifli mengatakan, awalnya tes usap antigen dilakukan terhadap salah seorang anggota paskibra yang batuk. Karena hasilnya positif, penelusuran kontak dilakukan terhadap semua anggota.
Sementara itu, Kapal Motor Bukti Raya sudah tiba di Pelabuhan Belawan. Kapal milik PT Pelni itu rencananya akan dimodifikasi menjadi tempat isolasi terpadu di Medan. Saat ini, di Medan, sudah dioperasikan tempat isolasi di Hotel Soechi berkapasitas 240 tempat tidur dan Asrama Haji Medan dengan 400 tempat tidur.
”Akan tetapi, KM Bukti Raya belum bisa digunakan karena bentuknya masih benar-benar kapal penumpang. Masih kursi-kursi, belum ada tempat tidur,” kata Wali Kota Medan Bobby Afif Nasution.
Bobby mengatakan, mereka akan segera menyiapkan tempat tidur, alat kesehatan, dan tenaga kesehatan untuk tempat isolasi terpadu KM Bukti Raya. Diperkirakan, kapal itu bisa menyediakan 485 tempat tidur.
Menurut Bobby, ada sejumlah tantangan yang bakal dihadapi, seperti mendapat alat kesehatan dan menyediakan tenaga kesehatan dalam jumlah banyak. Oleh karena itu, pengoperasian kapal ini akan dilakukan bertahap.
Bobby mengatakan, mereka juga fokus memperluas tes dengan menurunkan harga tes PCR berkisar Rp 450.000-Rp 550.000. Hal itu sesuai dengan yang diinginkan Presiden Joko Widodo. ”Penyediaan jasa ini harus punya standar, termasuk standar harga,” kata Bobby.
Bobby menyebut, mereka akan berkoordinasi dengan penyedia jasa tes PCR agar penurunan harga itu bisa segera direalisasikan. Dengan standar harga yang baru, kualitas pelayanan yang baik harus tetap dilaksanakan.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Sumut Aris Yudhariansyah mengatakan, penularan Covid-19 masih tinggi. Berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19, akumulasi kasus di Sumut 82.226 kasus hingga Senin (16/8). Sebanyak 1.937 kasus di antaranya berujung meninggal dan 52.059 orang lainnya sembuh.
Kasus positif baru pun masih tinggi, yakni 821 kasus pada Senin. Kasus itu menurun dibandingkan dengan awal Agustus yang berkisar 1.500-2.000 kasus per hari. Namun, penularan itu masih lebih tinggi dibanding awal Juli yang masih 100-200 kasus per hari. Data juga menyebutkan, kasus kematian mencapai 33 kasus dalam sehari atau lebih tinggi dibandingkan dengan awal Juli, yakni 1-4 orang per hari.