Varian Delta Terkonfirmasi, ”Positivity Rate” Sulut Melambung Tinggi
Tingkat penularan Covid-19 dari aspek persentase kasus positif atau ”positivity rate” di Sulawesi Utara mencapai 43,4 persen.
Oleh
KRISTIAN OKA PRASETYADI
·3 menit baca
MANADO, KOMPAS — Tingkat penularan Covid-19 dari aspek persentase kasus positif atau positivity rate di Sulawesi Utara mencapai 43,4 persen, jauh di atas standar internasional keterkendalian pandemi sebesar 5 persen. Sembilan daerah di Bumi Nyiur Melambai, Kamis (12/7/2021), berstatus zona merah seiring konfirmasi keberadaan varian Delta.
Di Sulut daratan, daerah berisiko tinggi itu antara lain Manado, Tomohon, Minahasa, dan Bolaang Mongondow. Sementara itu, dua dari tiga kabupaten kepulauan juga berstatus zona merah, yaitu Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro) dan Kepulauan Sangihe.
Positivity rate di Manado mencapai 40,41 persen, sementara Tomohon 42,20 persen. Di Minahasa, terdapat 58 sampel positif dari setiap 100 sampel yang diuji. Dengan kapasitas respons yang terbatas, penilaian (asesmen) situasi di tiga daerah ini digolongkan ke level 4.
Rumah sakit (RS) di daerah tersebut pun semakin padat. Ruang isolasi biasa di RS Umum Pusat Prof dr RD Kandou, misalnya, sudah penuh 78,46 persen, sedangkan ruang isolasi perawatan intensif (ICU) 85,96 persen. RS Umum Daerah Anugerah Tomohon bahkan harus menampung 41 pasien di ruang isolasi biasa, satu orang lebih banyak daripada kapasitas.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Sulut dr Steaven Dandel mengatakan, penilaian ini menggambarkan transmisi di tingkat komunitas yang tak terkontrol serta kapasitas respons yang belum memadai. ”Rekomendasi yang diperlukan untuk kondisi tersebut adalah pembatasan (secara) luas untuk menekan laju penularan,” katanya.
Selama sepekan terakhir, sebanyak 2.712 kasus terdeteksi di Sulut. Jumlah ini lebih dari dua kali lipat periode yang sama selama Juli, yaitu 1.146. Seiring peningkatan kasus yang signifikan itu, Satuan Tugas Covid-19 Sulut mengumumkan penemuan varian Delta (B.1.617.2) pada delapan spesimen melalui pemeriksaan whole genome sequencing (WGS).
”Kedelapan spesimen itu diperiksa di Balitbangkes (Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan) Kementerian Kesehatan. Spesimen tersebut adalah kasus terkonfirmasi Covid-19 yang dirilis pada minggu terakhir Juni 2021. Dua dari Minahasa Utara, empat dari Bitung, satu dari Minahasa, dan satu lagi masih diverifikasi alamatnya,” kata Steaven.
Untuk mengatasi hal ini, kata Steaven, tidak ada jalan lain bagi Satgas Covid-19 kecuali mengintensifkan pelacakan, pengujian sampel, dan perawatan (3T). Saat ini, tes cepat antigen pun telah dijadikan alat untuk menentukan kasus positif secara definitif. Tak perlu lagi memverifikasinya dengan tes reaksi berantai polimerase (PCR).
Sementara itu, masyarakat ia harapkan terus menerapkan protokol kesehatan, antara lain mencuci tangan, mengenakan masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan, serta mengurangi mobilitas. ”Ketaatan karantina mandiri bagi kontak erat dan isolasi mandiri bagi yang terkonfirmasi positif juga tak kalah penting,” ujar Steaven.
Sementara Manado dan Minahasa harus meningkatkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) dari level 3 ke level 4, Kota Bitung mengalami sebaliknya. Namun, pemkot meningkatkan aspek perawatan dengan menyediakan fasilitas isolasi terapung menggunakan KM Tatamailau, kapal milik PT Pelni.
Pasien bisa berjemur dan berolahraga. Gratis makan tiga kali sehari dan makanan ringan. Fasilitas kesehatan lengkap.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Bitung dr Piter Lumingkewas mengatakan, kapal itu dapat menampung 499 pasien terkonfirmasi positif tanpa gejala atau bergejala ringan. Kapal itu berlabuh 500 meter dari Pantai Sari Cakalang, Kecamatan Madidir.
”Pasien bisa berjemur dan berolahraga. Gratis makan tiga kali sehari dan makanan ringan. Fasilitas kesehatan lengkap. Baju dicuci pemerintah. Ada fasilitas hiburan, Wi-Fi gratis. Pemkot juga menyiapkan alat mancing,” kata Piter sembari berkelakar.
Sementara itu, Gubernur Sulut Olly Dondokambey mengatakan, warga harus selalu waspada seiring kenaikan kasus yang signifikan. ”Kita harus selalu waspada menghadapi varian Delta yang sangat menular,” ujarnya.
Olly pun menekankan komitmennya untuk meningkatkan ketanggapan dalam perawatan pasien Covid-19. Hal itu mencakup memastikan ketersediaan oksigen medis di rumah sakit dan mengoptimalkan fungsi dua rumah sakit darurat Covid-19. Selain itu, Pemprov Sulut juga akan memastikan ketersediaan obat-obatan dan multivitamin. ”Semua tentunya beriringan dengan kelanjutan vaksinasi,” ujarnya.
Hingga kini, dari target 2,08 juta orang, 36,63 persen telah menerima vaksin dosis pertama, sedangkan 12,43 persen telah tuntas divaksin dua dosis. Pemberian dosis ketiga untuk tenaga kesehatan (nakes) pun telah dimulai dan baru menjangkau 1.438 orang di Manado dan Minahasa Tenggara dari target sekitar 22.000 nakes.