Pasokan Terlambat, Vaksinasi Dosis Kedua Jalur TNI di Surakarta Tertunda
Sebagian warga peserta vaksinasi massal Covid-19 yang diadakan TNI, di Kota Surakarta, Jateng, harus tertunda penyuntikan dosis keduanya. Penundaan terjadi akibat keterlambatan pasokan vaksin.
Oleh
NINO CITRA ANUGRAHANTO
·3 menit baca
SURAKARTA, KOMPAS — Sebagian warga peserta vaksinasi massal Covid-19 yang diadakan TNI di Kota Surakarta, Jawa Tengah, harus tertunda penyuntikan dosis keduanya. Keterlambatan pasokan vaksin menjadi penyebab. Penundaan terjadi tanpa pemberitahuan sebelumnya.
Roy Riyadi (48), warga Kelurahan Kepatihan, Kecamatan Jebres, Kota Surakarta, merupakan salah seorang warga yang tertunda mendapatkan vaksin Covid-19 dosis kedua. Menurut undangan, ia seharusnya menerima vaksin dosis kedua pada Kamis (12/8/2021). Undangan tersebut diterimanya lewat pesan singkat sejak 26 Juli 2021, setelah menerima vaksin dosis pertama.
”Saya sudah datang sejak pukul 08.00. Dulu pertama kali ikut vaksinasi di Graha Saba Buana, yang digelar TNI. Tadi datang malah enggak ada pemberitahuan kalau vaksinnya diundur. Hanya mendaftar saja lalu pulang,” kata Roy, di Klinik Pratama Kartika I, Kota Surakarta, Jawa Tengah, Kamis siang.
Roy mengaku belum mendapat kepastian kapan akan mendapat suntikan vaksin dosis kedua. Hanya disebutkan, stok vaksin habis. Ia diminta mengecek setiap hari apakah stok vaksin sudah kembali ada.
”Waktu di dalam tidak diberi tahu kapan. Cuma disuruh balik lagi ke sini. Besok atau lusa mampir sini lagi. Belum ada kepastian. Kalau yang tersedia tinggal AstraZeneca vaksinnya. Waktu suntik pertama, saya menerima vaksin Sinovac,” kata Roy.
Hal serupa dialami Debora Ayu, warga Kelurahan Sondakan, Kecamatan Laweyan, Kota Surakarta. Itu hari keduanya mengecek ketersediaan vaksin di klinik tersebut. Ia dijadwalkan menerima vaksin dosis kedua di klinik tersebut, pada Rabu (11/8/2021).
Baca juga : Atasi Ketimpangan Tes dan Vaksin di Masyarakat Adat
Debora merasa kesulitan dengan pengunduran vaksinasi tersebut. Sebab, ia harus minta izin dari atasannya di tempat kerja untuk mengikuti vaksinasi tersebut. Ia kecewa karena tidak ada pemberitahuan sebelumnya atas penundaan vaksinasi tersebut.
”Cukup kerepotan kalau begini, karena buat vaksinasi saya harus izin kerja. Tahunya ada pengunduran jadwal vaksinasi juga baru hari ini,” kata Debora.
Jika ditunda, calon penerima vaksin harus langsung diberitahu. Dengan demikian, tidak ada lagi warga yang kecele jika memang terjadi penundaan pelaksanaan vaksinasi bagi mereka. (Gibran Rakabuming Raka)
Komandan Resor Militer 074/Warastratama Surakarta Kolonel (Infanteri) Deddy Suryadi mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi terkait keterbatasan stok vaksin tersebut. Menurut rencana, pihaknya akan segera mengambil vaksin tambahan demi memastikan penyuntikan vaksis dosis kedua bagi warga.
”Hari ini, kami langsung ke Semarang untuk memastikan vaksinasi dosis kedua. Jadi mungkin ada keterlambatan sedikit. Mudah-mudahan sore ini bisa kita ambil. Jika sore sudah dapat, (Jumat) besok bisa kita laksanakan (vaksinasi),” ujar Deddy.
Ditemui terpisah, Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka mengungkapkan, pihaknya telah mencari tahu perihal penundaan pelaksanaan vaksinasi tersebut. Keterlambatan diduga disebabkan pengiriman dosis vaksin tambahan terlambat. Ia berkomitmen segera menyelesaikan persoalan ini dalam dua hari ini.
Gibran menambahkan, pemberitahuan jadwal vaksinasi Covid-19 perlu diperbaiki. Pihaknya meminta jika ada penundaan, calon penerima vaksin harus langsung diberi tahu. Dengan demikian, tidak ada lagi warga yang kecele karena telanjur datang ke fasilitas layanan kesehatan.
”Ke depan, masalah notifikasi atau WA (Whatsapp) ke warga harus segera di-update. Misalnya, tempatnya pindah atau vaksinnya telat ini harus segera diinformasikan ke warga,” kata Gibran.