Donor Plasma Darah Konvalesen di Padang Masih Minim
Padang kesulitan menemukan pendoror darah plasma konvalesen. Tidak semua penyintas Covid-19 yang merupakan calon pendonor memiliki antibodi Covid-19.
Oleh
YOLA SASTRA
·3 menit baca
PADANG, KOMPAS — Jumlah pendonor plasma darah konvalesen di Unit Donor Darah Palang Merah Indonesia atau PMI Kota Padang, Sumatera Barat, masih minim. PMI bekerja sama dengan sejumlah instansi untuk menyediakan stok plasma darah.
Kepala UDD PMI Padang Widyarman, di Padang, Kamis (12/8/2021), mengatakan, mencari pendonor plasma darah konvalesen di kota ini masih sulit. Sementara itu, dua unit alat donor plasma konvalesen di PMI sudah sangat memadai.
”Penyebab minimnya karena tidak semua penyintas calon pendonor ada antibodinya. Selain itu, banyak penyintas keberatan, baru sembuh disuruh donor. Itu kesulitan kami,” kata Widyarman, di sela-sela kegiatan donor plasma darah konvalesen yang diikuti anggota Pangkalan Angkatan Laut II Padang, Kamis.
Menurut Widyarman, saat ini stok plasma darah konvalesen di UDD cuma enam kantong ukuran 200 cc untuk golong darah AB dan O. Permintaan plasma darah di kota ini memang belum banyak seperti di Pulau Jawa, tetapi trennya terus meningkat.
Widyarman melanjutkan, UDD PMI Padang menjalin komunikasi dengan sejumlah rumah sakit dan lembaga dalam mencari calon pendonor plasma konvalesen. Kamis ini, misalnya, UDD bekerja sama dengan Lantamal II Padang.
Ada 12 personel Lantamal II Padang yang mengikuti donor plasma darah konvalesen. Dari satu pendonor, umumnya, bisa didapat dua kantong darah ukuran 200 cc. Adapun kebutuhan satu pasien Covid-19 untuk terapi adalah dua kantong.
”Ini yang paling banyak dalam sehari pendonor plasma darah, 12 orang. Mudah-mudahan dengan tambahan ini, kami punya semua jenis golongan darah,” ujar Widyarman.
Komandan Lantamal II Padang Laksamana Pertama Hargianto mengatakan, donor plasma darah konvalesen ini merupakan bentuk kepedulian terhadap sesama manusia. Kegiatan juga diadakan dalam rangka Hari Ulang Tahun ke-76 TNI.
Menurut Hargianto, awalnya ada 36 personel yang diajukan sebagai pendonor. Setelah melalui penapisan, akhirnya, cuma 12 orang yang memenuhi syarat untuk bisa mendonorkan plasma darah konvalesen. ”Pendonor antibodinya harus tinggi,” ujarnya.
Hargianto menambahkan, selain plasma darah konvalesen, 50 personel Lantamal II Padang lainnya juga mengikuti donor darah reguler. Jika donor plasma darah diadakan di Kantor UDD PMI Padang, donor darah reguler diadakan di Markas Komando Lantamal II Padang di Bukit Peti-Peti, Padang.
”Kami, TNI AL, sekali tiga bulan juga akan mengadakan donor darah reguler. Diikuti prajurit dan keluarga besar TNI AL. Mitra kami dan unsur maritim lainnya juga kami imbau. Donor darah ini kegiatan kemanusiaan. Donor darah sangat penting,” ujarnya.
Toni Ariya Senjaya (39), pendonor plasma darah konvalesen, mengatakan, ia tergerak untuk ikut donor untuk membantu kesembuhan pasien Covid-19 lainnya. Adapun selama kegiatan donor, ia tidak merasakan sakit.
”Agak kesemutan saja di awal. Normal, seperti biasa. Lama prosesnya sekitar 40 menit. Setelah donor, badan malah terasa lebih ringan. Tidak ada efek buruk ke badan, sih,” kata Toni.